Dalam penyampaian Kinerja APBN Regional DKI Jakarta melalui Konferensi Pers Forum Assets Liabilities Committee (ALCo) Regional Jakarta pada Selasa 27 mei 2025, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi DKI Jakarta Mei Ling menyampaikan bahwa kinerja APBN sampai dengan April 2025 tetap terkendali melalui akselerasi belanja yang tepat sasaran, mendukung kesejahteraan masyarakat dan percepatan proyek strategis nasional.

“Ditengah ketidakpastian global meningkat tinggi akibat penerapan resiprokal tarif AS dan retaliasi (perang dagang), sedangkan di level nasional terjadi penurunan harga komoditas CPO dan kenaikan harga minyak dan di level regional terjadi penurunan harga komoditas dan tingginya restitusi, ekonomi Jakarta Q1 2025 tumbuh 4,95% (yoy) dan 0,59% (q-to-q), didorong oleh tumbuhnya sektor infokom dan konsumsi rumah tangga.” jelas Mei Ling.

Penerimaan Pajak Regional Jakarta

Dwi Krisnanto mewakili Kanwil DJP Jakarta Timur menyampaikan kinerja pajak melanjutkan rebound 210,76% (m-to-m) di bulan April 2025, dengan total penerimaan sebesar Rp421,87 T dengan Kanwil DJP Se-Jakarta memiliki proporsi sebesar 75,73% dari total penerimaan pajak secara nasional. Dengan rincian PPh Non Migas sebesar Rp206,02 T, PPN Rp80,65 T, PPh Migas Rp9,08 T dan PBB & Pajak Lainnya Rp126,06 T.

“Kenaikan pajak yang cukup signifikan dikarenakan akselerasi pendapatan dari pajak penghasilan dan PPN serta upaya perbaikan yang terus berjalan terhadap coretax system untuk mendorong normalisasi pelayanan kepada wajib pajak terkhusus terkait transaksi pembayaran pajak.” tambah Dwi.

Sementara itu, Andi Hermawan mewakili Kantor Wilayah DJBC DKI Jakarta menyampaikan kinerja kepabeaan dan cukai mencapai Rp6,78T (25,86% dari target APBN), tumbuh positif 2,77% (yoy) ditopang oleh akselerasi penerimaan bea masuk.

Di sisi lain, Setiawan Suryowidodo dari Kanwil DJKN DKI Jakarta memaparkan realisasi PNBP mencapai Rp128,56 T (54,40% dari target) ditopang oleh pendapatan PNBP SDA. “Penerimaan SDA mencapai 79,41% dari target menunjukkan kinerja pengelolaan sumber daya alam yang cukup solid di tengah fluktuasi harga komoditas, serta memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan negara.” jelas Setiawan.

Konferensi pers ditutup oleh Mei Ling, yang menegaskan kinerja fiskal DKI Jakarta hingga April 2025 mencerminkan pengelolaan anggaran yang pruden dan terarah. Kolaborasi sinergis antara APBN dan APBD menjadi penggerak utama pembangunan infrastruktur, layanan publik, serta penguatan ekonomi di ibu kota.