
Tim Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Khusus (Kanwil DJP Khusus) berhasil menyita harta kekayaan wajib pajak tersangka kasus tindak pidana perpajakan. Harta yang disita berupa 4 mesin yang terletak di kantor dan pabrik calon tersangka di Bojong Soang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat (Kamis, 2/9).
Menurut Tim PPNS, penyitaan dimulai dengan penilaian obyek sita oleh Tim Penilai Kanwil Khusus, kemudian proses penyitaan dilakukan dan disaksikan oleh aparat kelurahan setempat. Penyitaan dilakukan karena tersangka BL dan APT diduga melakukan tindak pidana perpajakan sebagai sebagaimana dimaksud Pasal 39 ayat (1) huruf c dan/atau Pasal 39 ayat (1) huruf I jo. Pasal 43 ayat (1) Undang-Undang No. 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Dari tindakan yang dilakukan tersangka negara mengalami kerugian mencapai kurang lebih Rp677 juta.
Tim PPNS melanjutkan, dasar pelaksanaan penyitaan adalah Surat Perintah Sita PRIN -02.SITA/WPJ.07/2021 Tanggal 29 Juni 2021 dan Surat Penetapan ijin Penyitaan dari Pengadilan Negeri Bale Bandung Kelas I A nomor 597/Pen.Pid/2021/PN.Blb tanggal 8 Juli 2021. Dengan demikian penyitaan telah dilakukan dengan prosedur dan tata cara yang berlaku. Pelaksanaan penyitaan juga dilakukan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
- 35 kali dilihat