Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah II melakukan kunjungan silaturahmi ke kampus Universitas Slamet Riyadi di Surakarta (Kamis, 23/12).  Dalam kunjungan tersebut, Kanwil DJP Jawa Tengah II berharap dapat terjalin kerja sama dengan tax center Unisri Surakarta.

Kunjungan Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah II yang diwakili oleh  Kepala Seksi Kerjasama dan Hubungan Masyarakat Muhammad Afif Fauzi, Fungsional Penyuluh Pajak Madya Timon Pieter dan Mukhamad Wisnu Nagoro oleh diterima oleh Wakil Rektor 1 bidang akademik Dr.Rispantyo, M.Si dan Koordinator Mata Kuliah Umum (MKU) Dr. Oktiana Handini, S.Pd. M.Pd.

Muhammad Afif Fauzi dalam kunjungan ini mengajak kerjasama dengan Unisri dalam bentuk kerjasama tax center. Afif menyatakan bahwa tax center bisa dijadikan sebagai pusat informasi, pendidikan, penelitian dan pelatihan perpajakan. “Dengan adanya kerjasama tax center kami juga membuka pintu selebar-lebarnya untuk para dosen dan mahasiswa Unisri yang ingin mengadakan riset perpajakan di wilayah kerja Kanwil DJP Jawa Tengah II,” katanya.

Wakil Rektor 1 menyambut baik ajakan kerjasama ini. Ia menyatakan  bahwa kerjasama tax center ini adalah bagian dari komitmen Unisri Surakarta untuk mendukung dan mensukseskan pemerintah dalam upaya percepatan pembangunan menuju Indonesia maju yang harus didukung oleh pajak yang kuat.
“Tentu jalinan kerja sama ini untuk mendukung dan saling mengisi program kerja dan kegiatan di bidang perpajakan yang diselenggarakan baik oleh Unisri maupun Kanwil DJP Jawa Tengah II,” ujarnya.

Oleh karena itu, Unisri Surakarta siap untuk membahas konsep dan bentuk kerja sama yang akan dijalin, salah satunya dengan menuangkan kerja sama dalam bentuk nota kesepahaman (MoU). Dia berharap dengan MoU, ada simbiosis mutualisme antara Unisri Surakarta dan Kanwil DJP Jawa Tengah II. “Saya berharap tax center yang berada di Unisri bisa berjalan secara maksimal dan membantu melakukan pengabdian masyarakat paling tidak untuk memberikan kesadaran perpajakan bagi seluruh masyarakat, terutama civitas akademika dan masyarakat sekitar kampus Unisri,” pungkas.

Pada kesempatan tersebut dibahas juga tentang program inklusi kesadaran pajak. Timon Pieter mengatakan bahwa DJP ingin mendidik generasi muda sebagai generasi calon-calon pelaku ekonomi masa depan menjadi warganegara yang mempunyai kesadaran dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. DJP berkomitmen membangun hubungan jangka panjang yang didasari atas kepercayaan dan hubungan yang saling memberikan nilai tambah  bagi pemangku kepentingan dunia pendidikan.

Menurutnya generasi mendatang harus memiliki budaya dan karakter berwawasan kebangsaan; cinta tanah air, bela negara, termasuk kesadaran membayar pajak. Generasi-generasi tersebut harus disiapkan dengan merekayasa perilaku mereka sehingga dalam gelombang besar akan menjadi budaya.

“Perubahan prilaku tersebut salah satunya dilakukan melalui pendidikan. Dengan mewujudkan kesadaran pajak,  kami mengambil peran aktif dalam mempersiapkan generasi muda dengan menanamkan nilai-nilai kesadaran pajak sebagai nilai-nilai pribadi, bermasyarakat dan bernegara sehingga dapat membentuk bangsa yang berbudaya dan berperadaban,” ungkapnya.

Oktiana Handini selaku Koordinator Mata Kuliah Umum menyambut baik program inklusi kesadaran pajak. Dia berharap program inklusi pajak di Unisri di tahun 2022 akan memenuhi standar yang telah ditetapkan DJP, mulai dari kegiatan sharing session, Bimtek RPS, implentasi RPS, monitoring dan evaluasi. “Jadi kesadaran pajak telah disisipkan dalam mata kuliah wajib umum yang harus diambil oleh mahasiswa Unisri," pungkasnya.