
Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Purwokerto bekerja sama dengan Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (PLUT-KUMKM) Provinsi Jawa Tengah menyelenggarakan kegiatan Business Development Services (BDS) 2021 dengan tema “Strategine Jitu, Ijine Metu, Usahane Maju”. Acara yang diikuti oleh 40 pelaku UMKM di wilayah Banyumas ini diselenggarakan di Aula Gedung PLUT-KUMKM, Desa Dukuhwaluh, Kabupaten Banyumas (Rabu, 22/12).
BDS merupakan program rutin tahunan yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pajak untuk mendorong pengembangan UMKM secara berkesinambungan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, keterikatan dan kepatuhan sukarela terhadap pajak. Kepala KPP Pratama Raden Agus Setiawan menyampaikan, kegiatan BDS membantu memfasilitasi para pelaku UMKM dengan pihak-pihak terkait agar terjadi sinergi kolaborasi membangun struktur ekonomi yang kuat dan UMKM berdaya saing yang tujuan akhirnya membantu UMKM untuk naik kelas.
“Kalau UMKM sudah naik kelas, sudah melek teknologi, pembukuan rapi, akses ke pemodalan terbuka, pemasaran dilakukan dengan teknologi digital, atau melalui marketplace, maka besar kemungkinan bisnisnya bukan lagi di tingkat lokal, melainkan sudah nasional, bahkan bisa ekspor ke luar negeri,” ujar Raden.
Raden melanjutkan, ketika UMKM dapat naik kelas, maka pada saatnya nanti pelaku usaha akan mendapat penghasilan yang dikenakan pajak dan dapat memberikan kontribusi kepada negara dengan melakukan pembayaran pajak secara sukarela. Sesuai dengan Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan yang berlaku mulai 1 Januari 2022, untuk wajib pajak pengusaha (UMKM) yang menghitung Pajak Penghasilan dengan tarif final 0,5% sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2018, besaran peredaraan bruto yang tidak dikenakan pajak adalah 500 juta rupiah.
Selain itu, perhatian pemerintah dan dunia bisnis terhadap pelaku UMKM ini memang cukup besar. Hal senada diungkap koordinator konsultan PLUT-KUMKM Jawa Tengah Agus Rahmad Nurwidodo yang menjelaskan bahwa UMKM adalah pengusaha kecil yang menjadi tulang punggung perekonomian negara. “Namun masih perlu didampingi dan dibina agar dapat berkembang. Kegiatan ini (BDS) merupakan sebuah peluang besar (bagi pelaku usaha) untuk lebih concern lagi sebagai pelaku usaha, agar dapat maju,” ungkapnya.
Sesuai dengan tema yang diusung, ada tiga narasumber yang hadir dalam acara ini. Eko Andriyanto dari Bank Syariah Indonesia (BSI) membawakan materi terkait pembiayaan, gadai, dan QRIS. Ada Rina Yulianti selaku konsultan bidang marketing pada PLUT-KUMKM membawakan materi terkait perijinan usaha dan Rahayu Budi Arthani selaku konsultan bidang IT PLUT KUMKM Jateng dan Internet Marketer yang menyampaikan materi tentang pemasaran daring.
- 74 kali dilihat