
Dalam rangka menghadapi pandemi Covid-19 yang sedang melanda Indonesia dan negara-negara lain di seluruh dunia, Kantor Wilayah DJP Jakarta Timur bekerja sama dengan Laboratorium Kesehatan Daerah (LABKESDA) Provinsi DKI Jakarta menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Penanganan, Pencegahan, dan Pengenalan Alat Uji Covid-19 melalui video conference (Senin, 21/9).
Sosialisasi dibuka oleh Kepala Bagian Umum Sandra Buana dan dihadiri oleh seluruh pegawai Kantor Wilayah dan Kantor Pelayanan Pajak di lingkungan Kantor Wilayah DJP Jakarta Timur. Narasumber dari sosialisai dimaksud adalah perwakilan dari LABKESDA, dr. Srie Sisca Primarianti, SpPk dan dr. Suhartiningsih, M.Biomed.
Narasumber pertama dr. Srie Sisca Primarianti, SpPk memaparkan mengenai struktur virus Corona, pilihan metode pemeriksaan pada pandemi Covid-19, dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan. Struktur virus Corona terdiri dari ordo Nidovirales, family Coronaviridae, genus Beta Coronavirus, dan subgenus Sarbecovirus. Pilihan metode pemeriksaannya ada tiga, yaitu: Rapid Tes Antigen, Rapid Tes Antibodi, dan PCR atau TRM. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan tersebut antara lain: waktu pengambilan sampel, pemilihan sampel, antigen yang digunakan, waktu pembacaan hasil, dan subjektivitas pembaca hasil.
Narasumber kedua dr. Suhartiningsih, M.Biomed menjelaskan lebih lanjut mengenai pemeriksaan virus Corona melalui metode PCR. PCR atau Polymerase Chain Reaction adalah pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi keberadaan material genetik dari sel, bakteri, atau virus. PCR juga digunakan untuk mendiagnosis penyakit Covid-19, yaitu dengan mendeteksi material genetik virus Corona.
"Material genetik yang ada di dalam setiap sel termasuk di dalam bakteri atau virus bisa berupa DNA (deoxyribonucleic acid) atau RNA (ribonucleic acid). Keberadaan DNA dan RNA ini akan dideteksi oleh PCR melalui teknik amplifikasi atau perbanyakan. Keberadaan material genetik dari beberapa jenis penyakit akibat infeksi bakteri atau virus akan bisa dideteksi dan akhirnya bisa membantu diagnosis untuk penyakit," papar Suhartiningsih.
Suhartiningsih menambahkan, "Covid-19 adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 yang lebih sering disebut virus Corona. Prosedur pemeriksaan diawali dengan pengambilan sampel dahak, lendir, atau cairan dari nasofaring (bagian antara hidung dan tenggorokan), orofaring (bagian antara mulut dan tenggorokan), atau paru-paru pasien yang diduga terinfeksi virus Corona."
"Virus Corona penyebab Covid-19 merupakan virus RNA. Deteksi virus ini dengan tes PCR akan diawali dengan proses konversi (perubahan) RNA yang ditemukan di sampel menjadi DNA," imbuh Suhartiningsih.
Peserta sosialisasi terlihat sangat antusias dalam mengikuti sosialisasi, hal tersebut tercermin dari banyaknya pertanyaan yang disampaikan pada saat diskusi.
- 42 kali dilihat