Pemanfaatan Teknologi untuk Pelayanan

Oleh: Mochammad Bayu Tjahono, Pegawai Direktorat Jenderal Pajak
Teknologi informasi yang biasanya dinamakan teknologi daring dapat kita manfaatkan untuk pelayanan, dalam hal ini pelayanan pajak. Hampir setiap orang di Indonesia memanfaatkan teknologi ponsel untuk berkomunikasi dengan teman, lawan transaksi, saudara maupun untuk mencari informasi apapun. Masyarakat dapat dengan mudah mengakses semua informasi melalui teknologi digital.
Pajak sudah menerapkan cara terbaik untuk memberikan layanan kepada wajib pajak yaitu dengan cara memanfaatkan teknologi digital untuk pelaporan pajak yaitu SPT Tahunan. Selain untuk pelaporan pajak, teknologi tersebut juga dimanfaatkan untuk memperoleh kode biling, akun pajak, serta menyebarluaskan informasi perpajakan melalui media tersebut.
Dalam layanan teknologi perpajakan yang ditawarkan ada e-filing, e-faktur, dan e-biling. Layanan ini dapat diakses melalui komputer maupun seluler. Kantor pajak juga memanfaatkan layanan seluler untuk menyebarkan sms blast dan email blast guna memudahkan menyampaikan informasi yang bersifat massal.
Namun pemanfaatan teknologi saat ini perlu dilakukan dengan langkah bijak. Dalam membuat iklan maupun pesan kepada masyarakat harus dilakukan dengan tidak mengandung ujaran kebencian, permusuhan, atau menyudutkan kelompok tertentu karena bisa dijerat dengan UU IT. Kita mungkin tidak bermaksud untuk itu atau menggunakan hal tersebut sebagai tema komedi, namun hal tersebut tidaklah tepat karena hal ini bisa menimbulkan persepsi yang salah akan pajak.
Tahun 2018 Direktorat Jenderal Pajak menetapkan wajib pajak sasaran e-filing yaitu 6,3 juta wajib pajak. Dari 6,3 juta wajib pajak sudah 5,1 juta wajib pajak yang melaporkan SPT tahunan menggunakan e-filing. Hal ini menunjukkan bahwa media elektronik bisa memudahkan wajib pajak untuk menyampaiakan SPT Tahunan. Meski tidak seperti informasi yang lain, SPT Tahunan ini juga harus dijaga kerahasiannya.
Beberapa iklan tentang penyampaian SPT Tahunan juga sempat bertebaran di internet, baik melalui youtube, instagram, telegram, maupun media yang lain. Wajib pajak juga dapat dengan mudah mengakses itu semua. Mudahnya akses inilah yang harus kita tindaklanjuti dengan prinsip kehati-hatian dalam memberikan informasi. Lucu, menggunakan momen yang viral, mudah dicerna, dan tidak terlalu lama adalah beberapa pertimbangan dalam membuat iklan. Jangan sampai iklan kita menimbulkan ketakutan, kebencian, atau hal lain yang bisa menjurus ke SARA atau ujaran yang bersifat provokatif.
Tidak ada salahnya kita meniru beberapa keberhasilan pengusaha dalam memanfaatkan teknologi informasi seperti gojek, amazon, bukalapak, tokopedia, dan masih banyak lagi yang lain. Pemanfaatan teknologi ini juga disebabkan karena dunia digital merupakan sarana yang murah untuk berpromosi dan meningkatkan pengguna, sehingga tidak ada salahnya pajak juga memanfaatkan teknologi ini. Manfaat lain teknologi ini bisa menjangkau promosi dan pelayanan sampai dengan pelosok tanpa perlu biaya yang mahal. Bisa dibayangkan kalau kita harus promosi sampai pelosok berapa biaya yang harus dikeluarkan dan berapa kantor yang harus dibuka untuk bisa menjangkau wajib pajak di pelosok.
Kondisi negara yang sedang berduka jangan membuat kita untuk berhenti berkarya. Ayo, kita semua berkarya mengibarkan pajak sebagai sumber penerimaan negara. Menyuarakan bahwa negara kita aman, toleran, dan jauh dari kebencian antar sesama. Janganlah negara yang sudah kita bangun dengan triliunan uang pajak hancur hanya untuk kepentingan sesaat. Alangkah sedihnya pahlawan kita yang telah berjuang untuk kemerdekaan negara ini dan untuk mempertahankan negara ini. Indonesia tanah air kita pusaka abadi nan jaya, Indonesia tempat kita besar dan membesarkan anak-anak kita, dan Indonesia tanah tumpah darah kita. (*)
*) Tulisan ini merupakan pendapat pribadi penulis dan bukan cerminan sikap instansi dimana penulis bekerja.
- 3242 kali dilihat