Ikhlaskan Setiap Titipan Uang Pajak yang Kita Bayarkan

Oleh: Rifky Bagas Nugrahanto, Pegawai Direktorat Jenderal Pajak
Pengertian pajak secara umum ialah iuran wajib atau pungutan yang dibayar oleh wajib pajak (orang yang bayar pajak) kepada pemerintah berdasarkan Undang-Undang dan hasilnya digunakan untuk membiayai pengeluaran umum pemerintah dengan tanpa balas jasa yang ditunjukkan secara langsung. Mengapa saya menggunakan istilah titipan uang pajak, karena pajak sendiri merupakan salah satu pintu sodaqoh untuk berbagi kepada sesama manusia yang membutuhkan lewat tangan pemerintah sebagai pengelolanya. Titipan uang pajak ini akan dikelola dan masuk dalam kas negara untuk membiayai pembangunan di segala sektor di Indonesia.
Pembangunan berupa fisik merupakan pembangunan infrastruktur yang berguna untuk mempermudah akses transportasi, alur keluar masuk barang, dan pengiriman barang hingga di semua wilayah negara Indonesia, dari ujung barat hingga ujung timur, dari kota besar hingga daerah-daerah terpencil. Saat akses menjadi lebih mudah untuk mendapatkan barang atau jasa maka akan menurunkan biaya ekonomi atas barang komoditas perdagangan. Turunnya biaya ekonomi akan meningkatkan daya beli masyarakat untuk memenuhi kebutuhan.
Pembangungan secara non fisik merupakan pembangunan sumber daya manusia melalui pendidikan dan peningkatan ketrampilan kerja. Terbukanya akses pendidikan, akan membuka peluang ide maupun pemikiran konsep lapangan kerja baru yang tercipta. Dari dasar pemikiran inilah timbul kreativitas-kreativitas yang bernilai ekonomi. Pembangunan secara non fisik juga berhubungan langsung dengan akses masyarakat dalam memperoleh perijinan.
Pembangunan sistem birokrasi yang cepat, proaktif dan akurat akan membuat laju jalan perekonomian masyarakat semakin melesat. Pemerintah secara sigap mengakomodir kebijakan-kebijakan untuk membangun atmosfer perekonomian yang mendukung. Pembangunan dalam bidang keamanan yang merupakan faktor terpenting sebagai negara berdaulat, juga mempunyai peranan yang krusial yaitu untuk memberikan kepastian dan kenyaman dalam hidup, tinggal, berusaha, dan pastinya negara menjaminnya.
Saat pemerintah menjadi pengelola titipan uang pajak dari wajib pajak maka dampak penggunaannya sangat luas dan menyentuh segala lini kehidupan bermasyarakat. Sudah jelas, tidak ada pihak swasta mana pun yang tertarik dengan sektor kesejahteraan sosial, karena hal itu tidak menghasilkan profit yang diharapkan. Oleh karena itu, melalui pajaklah, pemerintah menghimpun dan mengalokasikannya untuk meningkatkan kesejahteraan sosial yang secara nyata akan mengurangi kesenjangan antara si kaya dan si miskin. Memberikan ruang dan kesempatan yang sama bagi anak-anak dari keluarga yang tidak mampu untuk dapat mempunyai mimpi, dan cita-cita, serta dapat mengubah nasib kehidupan keluarganya untuk menjadi lebih baik.
Pajak yang kita bayarkan seolah seperti sedekah kita untuk membantu orang lain. Sedikit banyaknya pajak yang kita bayarkan adalah bentuk kejujuran kita atas penghasilan yang kita dapatkan. Namun bisa kita bayangkan jika sedikit saja titipan uang pajak yang kita amanahkan ke negara dapat berdampak luar biasa untuk saudara kita, bagaimana dengan banyaknya titipan uang pajak yang kita amanahkan, pastinya akan berlipat-lipat pula dampaknya, dan dapat dirasakan langsung oleh kita dan masyarakat Indonesia.
Zakat, infaq, dan sodaqoh punya nilai berbagi dan manfaat yang sama, termasuk pula dengan membayar pajak. Dalam islam, hal ini dijelaskan dalam Al-Quran, surat Al-Baqarah ayat 261, “perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui."
Negara sebagai pengelola titipan uang pajak, mengemban amanah yang sangat besar. Oleh karena itu, bantulah negara menjaga titipan uang pajak ini dengan berniat yang tulus dan ikhlas untuk setiap uang pajak yang kita bayarkan. Niat yang ikhlas, semata-semata karena Allah SWT inilah yang akan menjaga penggunaan uang pajak atas jerih payah perjuangan warga negara untuk ikut berkontribusi sehingga menjadi sesuatu yang benar bermanfaat dan membawa berkah untuk semuanya.(*)
*) Tulisan ini merupakan pendapat pribadi penulis dan bukan cerminan sikap instansi penulis bekerja.
- 391 kali dilihat