Hari Pejalan Kaki dan Peranan Pajak Kita

Oleh: Andi Zulfikar, pegawai Direktorat Jenderal Pajak
Tragis! Pagi itu merupakan hari saat tragedi terjadi. Sebuah kendaraan melaju dengan kencang dengan kecepatan 91 km/jam, kemudian kehilangan kendali. Mobil itu kemudian menabrak belasan pejalan kaki (Minggu, 22/012012). Delapan pejalan kaki tewas di tempat, seorang meninggal di rumah dan tiga lainnya harus mendapatkan perawatan karena luka-luka. Kejadian tersebut menimbulkan kesedihan khususnya bagi para pejalan kaki. Dengan segala hormat, tulisan ini tidak bermaksud menguak luka lama para kerabat yang kehilangan.
Peristiwa yang terjadi di Tugu Tani, Jakarta Pusat, itu kemudian diperingati sebagai Hari Pejalan Kaki Nasional. Setiap tanggal 22 Januari, kita diingatkan kembali tentang pentingnya edukasi mengenai hak-hak para pengguna jalan. Jalan bukan hanya untuk pengguna kendaraan, tapi juga untuk para pejalan kaki. Pedestrian adalah bagian dari masyarakat yang juga mendapatkan tempat untuk melakukan aktivitasnya. Walaupun pemerintah telah membuat aturan yang mengatur hak pejalan kaki, dalam kenyataannya masih ada yang abai terhadap aturan tersebut.
Oleh karenanya, salah satu tujuan dari peringatan hari tersebut adalah menyadarkan pentingnya menghormati pejalan kaki. Perjuangan terhadap hak-hak pejalan kaki memang masih menjadi langkah panjang. Sampai saat ini, hak-hak pejalan kaki masih memerlukan perhatian, khususnya dalam pembangunan dan pemanfaatan trotoar. Trotoar harus dikembalikan sesuai dengan fungsinya. Apalagi trotoar dibangun, salah satunya, berasal dari pajak yang dibayarkan oleh masyarakat.
Trotoar dan Manfaat
Jalan kaki menjadi salah satu olahraga mudah yang memberikan dampak kesehatan bagi pelakunya. Beberapa manfaat dari berjalan kaki, di antaranya, adalah, meningkatkan kekebalan tubuh, meningkatkan metabolisme tubuh, memperkuat tulang, mengurangi berat badan, mengurangi stres, menjaga kesehatan jantung serta mencegah penyakit degeneratif lainnya. Banyak negara maju yang telah menyadari dampak dari berjalan kaki dan kesehatan masyarakat.
Sebagai contoh di Jepang, pemerintah mendorong untuk lebih banyak berjalan kaki dengan membangun fasilitas yang layak bagi pedestrian. Kebijakan tersebut didukung oleh berbagai penelitian ilmiah. Salah satu contohnya adalah peneliti dari Universitas Kyoto yang menemukan bahwa ada kaitan antara menurunnya risiko kematian dengan aktivitas berjalan kaki. Salah satu hasil penelitian tersebut adalah risiko kematian akibat kelainan jantung dan pembuluh darah menurun bagi mereka yang rutin melakukan aktivitas berjalan kaki.
Salah satu penyebab dari kebiasaan berjalan kaki di Jepang adalah pembangunan fasilitas yang memadai. Hal tersebut menyebabkan para pejalan kaki menjadi nyaman berjalan kaki. Kebijakan tersebut telah ditiru oleh banyak kota-kota di Indonesia. Walaupun masih perlu terus dibenahi, pembangunan trotoar yang nyaman memang menjadi ciri dari kota modern yang harus diaplikasikan pemerintah. Karena pembangunan fasilitas nyaman akan memberikan manfaat bagi pemerintah juga.
Salah satu manfaat yang dapat diperoleh pemerintah dari meningkatnya kebiasaan berjalan kaki adalah Sumber Daya Manusia (SDM) yang lebih produktif. Menurunnya tingkat kesehatan seseorang ikut mempengaruhi tingkat produktivitas. Individu yang sehat badan dan pikiran akan lebih mampu beraktivitas. Dengan tingkat produktivitas yang membaik, maka potensi untuk pengembangan perekonomian juga akan membaik. Karena masalah kesehatan akan sangat berpengaruh terhadap fokus seseorang untuk mengembangkan perekonomiannya.
Apalagi Indonesia saat ini sedang berada dalam fase bonus demografi, di mana jumlah usia produktif lebih banyak dari pada usia non produktif. Usia produktif tersebut harus dibekali dengan kesehatan yang baik. Kebiasaan berjalan kaki bisa menjadi jalan untuk meningkatkan kualitas kesehatan. Ini sudah terbukti di negara maju seperti Jepang. Maka pembangunan trotoar berkualitas dan penghargaan hak-hak pejalan kaki adalah bentuk dari investasi jangka panjang dalam bidang kesehatan dan perekonomian.
Peranan Pajak
Pembangunan trotoar biasanya dianggarkan di Anggaran Belanja dan Pendapatan Daerah (APBD). Seperti diketahui, pendapatan daerah juga berasal Dana Bagi Hasil (DBH) Pajak. Salah satunya berasal dari Pajak Penghasilan (PPh). Salah satu tugas fungsi Direktorat Jenderal Pajak (DJP) adalah pengumpulan penerimaan PPh. Secara tidak langsung, pembangunan trotoar akan memberikan dampak kesadaran masyarakat untuk membayar pajak.
Menurut data, kebiasaan jalan kaki masyarakat Indonesia paling rendah dengan jumlah 3.513 langkah per hari. Di Jepang, jumlah langkah kaki per hari adalah 6.010 langkah. Rendahnya tingkat aktivitas itu mempengaruhi tingkat obesitas. Data Riset Kesehatan Nasional (Riskesnas) tahun 2016 menunjukkan ada lebih dari 40 juta penduduk Indonesia yang mengalami obesitas. Di sisi lain, Jepang menjadi negara dengan tingkat obesitas terendah di dunia. Hal ini terkait kebiasaan masyarakatnya khususnya kebiasaan berjalan kak.
Saat ini, kesadaran masyarakat Indonesia untuk berolahraga semakin meningkat. Jalan kaki melalui trotoar menjadi alternatif olahraga bagi sebagian orang. Bahkan bukan untuk tujuan berolahraga pun, bila kebiasaan berjalan kaki menjadi kebiasaan masyarakat, akan memberikan manfaat. Manfaat tersebut misalnya berkurangnya polusi karena berkurangnya penggunaan kendaraan bermotor.
Pajak merupakan amanah masyarakat. Oleh karenanya penghargaan kepada masyarakat pembayar pajak dapat diwujudkan dengan pembangunan fasilitas infrastruktur yang baik, khususnya trotoar serta penghargaan hak-hak pejalan kaki. Selain itu, demi menghormati hak para pejalan kaki, kita harus berkendara dengan cerdas dan mengutamakan keselamatan mereka. Melalui momentum hari pejalan kaki ini, mari kita bangun lagi kesadaran bersama tentang pentingnya hak pejalan kaki.
*) Artikel ini merupakan pendapat pribadi penulis dan bukan cerminan sikap instansi tempat penulis bekerja.
Konten yang terdapat pada halaman ini dapat disalin dan digunakan kembali untuk keperluan nonkomersial. Namun, kami berharap pengguna untuk mencantumkan sumber dari konten yang digunakan dengan cara menautkan kembali ke halaman asli. Semoga membantu.
- 74 kali dilihat