Galak Gampil Pakai Mini Gold? Ayo Takar "Kadar" Pajaknya

Oleh: Rizqi Fitriana, pegawai Direktorat Jenderal Pajak
Indonesia merupakan negara majemuk yang kaya akan keanekaragaman budaya dan tradisi. Sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia dan memiliki sejarah peradaban Islam, tentu saja Indonesia juga dipenuhi dengan berbagai tradisi yang selalu mengiringi setiap momen perayaan hari besar keagamaan. Hal ini tidak terlepas dari sejarah awal masuknya Islam di Indonesia melalui pendekatan tradisi yang berkembang dan tumbuh dalam masyarakat adat.
Banyak sekali tradisi yang masih berkembang sampai dengan saat ini, satu di antaranya adalah tradisi halalbihalal. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), halalbihalal berarti hal maaf-memaafkan setelah menunaikan ibadah puasa Ramadan, biasanya diadakan di sebuah tempat (auditorium, aula, dan sebagainya) oleh sekelompok orang. Selain saling memaafkan, ternyata halalbihalal juga dibarengi dengan tradisi galak gampil. Bagi anak-anak, momen pembagian galak gampil adalah momen yang paling ditunggu-tunggu setiap Lebaran, karena mereka bisa mendapatkan uang dari tetangga, kerabat, maupun sanak saudara. Dalam sekejap para bocah ini mendadak kaya, bahkan uang hasil galak gampil tersebut bisa saja dibelikan satu unit konsol gim keluaran terbaru.
Namun, ada yang berbeda dalam kurun waktu dua tahun terakhir dari tradisi tersebut. Galak gampil yang dahulu dikenal dengan membagikan lembaran uang cetakan baru menggunakan amplop bertemakan Lebaran, kini mulai bergeser menjadi mini gold yang berada dalam amplop. Mini gold adalah emas murni dengan kadar 24 karat yang tersedia dalam ukuran 0.05 gram hingga 0.5 gram. Seperti logam mulia lainnya, mini gold juga bersertifikat resmi dan telah diuji di laboratorium. Harga mini gold juga mengikuti harga trend emas di pasaran. Dalam edisi Lebaran, ada beberapa desain menarik. Berbeda dari seri reguler, saat Lebaran ada tiga tiga desain yang bisa dipilih, yakni seri Id, seri angpao Lebaran, dan seri Tunjangan Hari Raya (THR). Selain itu, gramasi emasnya juga berbeda dibandingkan seri reguler. Jika seri reguler tersedia mulai 0,025 gram hingga 1,5 gram, sedangkan khusus seri Lebaran hanya 0,025 gram hingga 0,1 gram.
Penggunaan emas sebagai ganti uang kertas untuk galak gampil merupakan salah satu bentuk edukasi. Sebab selain untuk hadiah, memberi emas juga mengajarkan anak-anak untuk menabung. Tetapi bukan sekadar menabung biasa, melainkan menabung dengan cara mempertahankan nilai uang hingga beberapa tahun ke depan.
Aspek Pajak
Siapa sangka di balik kebahagiaan, kehangatan, dan keakraban yang menyertai pembagian galak gampil edisi mini gold, ada aspek perpajakan yang menyertai perolehan mini gold. Hal ini diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 48 Tahun 2023 tentang Pajak Penghasilan dan/atau Pajak Pertambahan Nilai atas Penjualan/Penyerahan Emas Perhiasan, Emas Batangan, Perhiasan yang Bahan Seluruhnya Bukan dari Emas, Batu Permata dan/atau Batu Lainnya yang Sejenis, serta Jasa yang terkait dengan Emas Perhiasan, Emas Batangan, Perhiasan yang Bahan Seluruhnya Bukan dari Emas, dan/atau Batu Permata dan/atau Batu Lainnya yang Sejenis, yang Dilakukan oleh Pabrikan Emas Perhiasan, Pedagang Emas Perhiasan, dan/atau Pengusaha Emas Batangan (PMK 48/2023).
Atas penjualan emas dikenakan pemotongan/pemungutan pajak untuk:
- Emas perhiasan;
- Emas batangan; dan
- Jasa yang terkait emas perhiasan, emas batangan, perhiasan yang bahan seluruhnya bukan dari emas, dan/atau batu permata dan/atau batu lainnya yang sejenis.
Lalu, di antara tiga objek yang dikenakan pemotongan/pemungutan pajak, mini gold masuk dalam kategori mana? Melansir dari https://nkemas.com/mengenal-mini-gold/, mini gold adalah emas batangan dengan kadar 24 karat yang tersedia dalam ukuran 0.05 gram hingga 0.5 gram. Definisi singkat tersebut cukup menjelaskan bahwa mini gold masuk kategori emas batangan. Setelah kita tahu bahwa mini gold masuk dalam kategori emas batangan, maka aspek perpajakan yang menyertainya adalah sebagai berikut:
Pajak Pertambahan Nilai
Masih ingat kan, Kawan Pajak, bahwa perlakuan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk emas batangan terbagi menjadi dua, yakni untuk kepentingan cadangan devisa negara dan selain untuk kepentingan cadangan devisa negara. Untuk kepentingan cadangan devisa negara, tidak dikenakan PPN. Sedangkan selain untuk kepentingan cadangan devisa negara, diberikan fasilitas PPN terutang tidak dipungut baik atas impor maupun penyerahan.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia (UU BI), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan UU Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan, pengertian cadangan devisa adalah aset yang dimiliki oleh bank sentral dan otoritas moneter, biasanya disimpan dalam mata uang asing. Fungsi cadangan devisa negara antara lain sebagai sumber pendapatan negara, alat pembayaran perdagangan internasional, dan alat pembiayaan utang luar negeri. Jenis cadangan devisa negara berupa emas moneter yang merupakan persediaan aset Bank Indonesia. Dengan demikian bentuk cadangan devisa adalah emas batangan, emas murni, dan mata uang yang berada di dalam maupun luar negeri.
Eits tunggu dulu, seringkali kita juga menemui pembeli yang merasa bahwa atas pembelian emas batangan dikenakan PPN 11%, benarkah demikian? Oke coba kita lihat bersama-sama, saat Kawan Pajak melakukan check out emas batangan melalui situs web https://www.logammulia.com/. Pernahkah kalian memperhatikan bahwa dalam perincian harga juga tertera PPN 11%, loh? Bukannya emas batangan selain untuk kepentingan cadangan devisa negara tidak dipungut PPN? Oke sabar dulu Kawan Pajak. Sampai di sini kalian harus teliti, meskipun ada angka PPN 11% tertera dalam perincian harga tapi pada saat check out PPN tersebut tidak diperhitungkan karena pembelian emas batangan mendapat fasilitas PPN tidak dipungut sesuai PP Nomor 49 Tahun 2022 tentang Pajak Pertambahan Nilai Dibebaskan dan Pajak Pertambahan Nilai Atau Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah Tidak Dipungut Atas Impor dan/atau Penyerahan Barang Kena Pajak Tertentu dan/atau Penyerahan Jasa Kena Pajak Tertentu dan/atau Pemanfaatan Jasa Kena Pajak Tertentu dari Luar Daerah Pabean (PP 49/2022).
PPh Pasal 22
Penjual emas batangan harus memungut Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22 sebesar 0,25% dari harga jual emas batangan. Pemungutan ini dikecualikan apabila penjualan emas batangan dilakukan kepada beberapa kategori pembeli/penerima penyerahan. Kategori pembeli/penerima penyerahan dimaksud, antara lain konsumen akhir, wajib pajak yang dikenai PPh Final sesuai PP Nomor 55 Tahun 2022 tentang Penyesuaian Pengaturan di Bidang Pajak Penghasilan (PP 55/2022), dan wajib pajak yang telah memiliki Surat Keterangan Bebas (SKB) PPh Pasal 22. Selain itu, pemungutan juga tidak dilakukan atas penjualan emas batangan kepada Bank Indonesia atau melalui pasar fisik emas digital.
Acap kali pembeli tidak menyadari bahwa harga emas batangan yang dia beli sudah termasuk PPh Pasal 22. Pembeli emas batangan tidak perlu menyetorkan PPh Pasal 22 secara langsung. Artinya, setiap pembelian emas batangan akan dipungut PPh Pasal 22 oleh pabrikan/pedagang dan pengusaha emas batangan. Pembeli cukup melaporkannya pada Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan bagian harta akhir tahun.
Galak gampil tidak hanya sekadar warisan tradisi, tapi juga memilik dampak ekonomi dari sektor penerimaan PPh. Tetap lestarikan tradisi dan pahami aspek perpajakannya. Ambil nilai positif dari tradisi galak gampil edisi mini gold. Nilai emas cenderung naik, tentu saja hal ini akan berbeda jika Kawan Pajak memberikan galak gampil berupa uang yang ketika disimpan justru tergerus inflasi.
*) Artikel ini merupakan pendapat pribadi penulis dan bukan cerminan sikap instansi tempat penulis bekerja.
Konten yang terdapat pada halaman ini dapat disalin dan digunakan kembali untuk keperluan nonkomersial. Namun, kami berharap pengguna untuk mencantumkan sumber dari konten yang digunakan dengan cara menautkan kembali ke halaman asli. Semoga membantu.
- 210 kali dilihat