Nia Kurnia, pemilik fesyen Busana Muslim Rabbani mengunjungi Kanwil DJP Jawa Barat I, Jalan Asia Afrika Nomor 114 Bandung, (Senin, 4/10).
Nia hadir sebagai narasumber acara Tax Show Kanwil DJP Jawa Barat I. Tax Show merupakan salah satu acara di Kahiji TV, TV online Kanwil DJP Jawa Barat I yang ditayangkan di kanal Youtube Kanwil DJP Jawa Barat I.
Pada kesempatan kali ini Tax Show dipandu oleh Fungsional Penyuluh Pajak Kanwil DJP Jawa Barat I Rudy Rudiawan dan Pelaksana Seksi Bimbingan Penyuluhan dan Pengelolaan Dokumen Shaffiyah Zhahra Zhafira.
“Rabbani merupakan perusahaan garmen yang bergerak dalam bidang retail busana muslim dengan tagline Professor Kerudung Indonesia. Didirikan pada tahun sekitar tahun 1994 oleh saya dan suami (Amry Gunawan), berawal di daerah Dipati Ukur Bandung,” tutur Nia.
Ia pun menjelaskan, “Rabbani merupakan salah satu perusahaan kerudung instan pertama dan terbesar di Indonesia dengan mengeluarkan produk andalan berupa kerudung instan dan produk lain yang juga telah dikembangkan yaitu busana muslim diantaranya kemko (kemeja koko). Menurup aurat sambil bergaya,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu pula, Nia menuturkan misi dari Rabbani adalah men-shibghoh (mewarnai) fashion dunia dengan Syariah. “Rabbani juga mempunyai beberapa visi yaitu Global Vision dan Specific Vision. Global Vision terdiri dari long term vision berjumpa dengan Allah SWT di Surga Firdaus, middle term vision membangun peradaban kerudung dunia, dan short term vision be professional mujahid. Sementara Specific Vision-nya adalah menjadi perusahaan kerudung terbaik dan terbesar di dunia,”ujarnya.
Nia pun menjelaskan Rabbani telah memperluas pangsa pasarnya sampai ke negara di Timur Tengah, bahkan sampai Eropa yaitu Belanda dan Turki.
“Alhamdulillah Rabbani telah sukses dan menjadi sebesar ini, Rabbani pun ingin berkontribusi untuk kemajuan Indonesia salah satunya dengan cara taat pajak karena salah satu indikator negara maju itu adalah kesadaran pajak dari masyarakatnya” ungkapnya.
Di tengah pandemi ini hampir seluruh sektor usaha merasakan dampaknya, tak terkecuali Rabbani. “Kepada seluruh masyarakat terutama para pengusaha tetap semangat menghadapi situasi pandemi ini. Pemerintah juga ikut berkontribusi dalam penanganan pandemi dan menjaga kelangsungan iklim usaha salah satunya dengan adanya insentif pajak,” imbuh Nia.
Menutup perbincangan, Rudy menyampaikan kembali peran Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pajak yang hadir membantu masyarakat di masa pandemi ini melalui berbagai instrumen fiskal salah satunya insentif perpajakan sejak tahun lalu.
“Pemerintah pun memerlukan biaya yang cukup besar yang salah satunya bersumber dari penerimaan pajak untuk penanganan pandemi ini salah satunya program percepatan vaksin. Oleh karena itu, kami ucapkan terima kasih kepada Rabbani yang telah sadar pajak,” pungkas Rudy.
- 31 views