Oleh: Nur Iksan, pegawai Direktorat Jenderal Pajak

 

Ketika Anda sedang berjalan menyusuri kota, pernahkah Anda melihat sebuah papan iklan yang besar, indah, warna-warni, menarik mata, dan syarat akan pesan yang amat kuat sehingga membuat setiap mata ingin meliriknya? Hal demikian sudah menjadi suatu yang wajar bagi sebuah perusahaan untuk memasarkan produknya. Lalu, bagaimana dengan individu atau personal diri Anda? Perlukah dipromosikan atau dipasarkan layaknya sebuah produk?

Personal branding merupakan sebuah pendekatan untuk membangun persona Anda terhadap publik melalui komunikasi, penampilan, sikap, keterampilan, pengalaman hidup, dan visi yang Anda miliki. Tidak seperti opera sabun di telivisi, personal branding akan mengomunikasikan persona yang Anda bangun dengan cara mengembangkan dan mempertahankan reputasi dan kesan individu terhadap publik, melalui sebuah citra yang tidak hanya sekadar penampilan luar saja.

Bukan hanya untuk artis, influencer, atau tokoh publik saja, akan tetapi personal branding ini penting untuk setiap orang supaya dikenal atau diingat orang lain seperti halnya sebuah produk. Pribadi Anda adalah cara Anda memasarkan diri agar dapat dilihat orang lain dan mendapatkan kesan tertentu terhadapnya.

Perlu diketahui, kuat lemahnya personal branding yang Anda bangun akan memengaruhi banyak hal terkait kehidupan masa depan Anda baik karir, pasangan, dan peran dalam publik. Berikut adalah beberapa keuntungan yang Anda dapat jika dapat mengaplikasikan sebuah personal branding dalam diri Anda.

1. Meningkatkan kepercayaan

Memiliki dan membangun sebuah personal branding dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap Anda. Jika reputasi dari pengalaman, keterampilan, sikap, dan penampilan Anda telah dikenal dengan baik oleh orang-orang disekitar, mereka pasti akan lebih nyaman dan memiliki kepercayaan yang baik terhadap Anda.

2. Membangun koneksi baru

Kepercayaan dari orang-orang di sekitar Anda dan reputasi yang baik dari personal branding yang Anda bangun akan menjadi pintu baru bagi Anda untuk membuka koneksi dengan orang-orang baru disekitar Anda. Hal tersebut karena orang-orang disekitar Anda telah yakin dengan kepribadian Anda sehingga memberikan penawaran untuk mengenalkan rekannya kepada Anda dan koneksi yang Anda bangun menjadi lebih luas.

3. Memiliki authenticity

Personal branding sebenarnya membantu Anda menjadi sebuah personal yang benar-benar autentik/unik. Dengan mengembangkan hal tersebut dan mempertajam keterampilan, penampilan, pengalaman hidup, sikap, dan kepribadian Anda, membuat Anda semakin orisinal dengan apa yang Anda miliki. Sehingga, orang-orang disekitar Anda dapat mengidentifikasi dengan mudah personal Anda.

 

Perlu diketahui dalam personal branding terdapat sebuah portofolio atau kumpulan citra yang telah Anda miliki. Dan tahukah Anda jika pengalaman Anda memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan membayar pajak bisa menjadi nilai tambah dalam memperkaya portofolio tersebut.

NPWP adalah sebuah identitas sebagai wajib pajak. Secara umum NPWP, dapat dikatakan sebagai kartu yang dimiliki seseorang yang sudah memiliki kemampuan ekonomis atau singkatnya adalah berpenghasilan. Hal ini dapat memberi kesan reputasi yang kuat terhadap individu yang sudah memiliki kartu tersebut. Ada dua nilai di sana yaitu nilai nasionalisme dan memiliki kemampuan ekonomi.

Jika individu tidak hanya sekadar mempunyai kartu NPWP namun juga ikut serta membayar pajak penghasilan, maka akan semakin kuat reputasinya terhadap publik. Hal tersebut dikarenakan individu yang membayar pajak ada di tingkatan sebagai personal yang tidak lagi hanya memiliki kemampuan ekonomis tapi sudah mapan ekonomi dan settle. Dengan membayar pajak artinya seseorang memiliki penghasilan di atas batas minimal penghasilan atau Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP).

Memiliki NPWP adalah hal yang sangat menguntungkan. Tidak terhitung berapa banyak perusahaan yang terpaksa menolak calon karyawan potensialnya karena tidak memiliki NPWP. Utamanya, jika Anda ingin melamar pekerjaan dan berkarier di suatu perusahaan, sudah pasti NPWP akan menjadi pelengkap syarat administrasi Anda.

Hal ini akan lebih baik lagi jika Anda memiliki pengalaman melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) dan pernah membayar pajak. Perusahaan akan sangat sulit untuk menolak Anda sebagai kandidat utama calon karyawannya karena Anda akan dinilai memiliki cinta terhadap negara Anda (nasionalisme) yang dibuktikan melalui membayar pajak. Kecintaan dan loyalitas Anda terhadap negara dengan perusahan akan dianggap sama, it’s being equal.

Selain itu, jika suatu saat nanti Anda sedang dalam keadaan membutuhkan dana atau yang populer dengan istilah BU (Butuh Uang) dan terpaksa harus meminjam dana ke bank, Anda akan mendapatkan kemudahan dari bank.

Bagi Anda yang memiliki NPWP, membayar pajak dan melaporkan SPT secara tertib akan lebih mendapatkan kemudahan dari bank untuk mencairkan dananya. Hal tersebut didasari atas asas kepercayaan dari bank terhadap kredibilitas Anda sebagai nasabah karena telah menjadi wajib pajak yang tertib menaati kewajiban perpajakan Anda. Kepatuhan Anda sebagai wajib pajak menjadi reputasi yang baik bagi pihak bank.

Tidak hanya itu, bagi Anda yang ingin menjadi pengusaha sendiri nantinya juga akan dipermudah apabila sudah memiliki NPWP dan berpengalaman membayar juga melaporkan pajak secara tertib. Hal itu dikarenakan segala bentuk urusan perizinan usaha dan persyaratan mengikuti lelang tender mewajibkan Anda untuk memiliki NPWP dan tertib dalam urusan perpajakan.

Dari beberapa hal di atas dapat disimpulkan bahwa memiliki NPWP dan berpengalaman dalam membayar juga melaporkan pajak, dapat digunakan untuk membangun reputasi yang baik pada setiap personalnya. Citra sebagai orang yang memiliki loyalitas/kecintaan terhadap negerinya dan pribadi yang memiliki ekonomi yang mapan. 

Bagi Anda yang telah memenuhi persyaratan subjektif dan objektif untuk ber-NPWP, ayo tunggu apa lagi. Segera bangun good personal branding Anda dengan mendaftarkan diri sebagai wajib pajak melalui pajak.go.id.

 

*) Tulisan ini merupakan pendapat pribadi penulis dan bukan cerminan sikap instansi tempat penulis bekerja.