"Strategi yang digadang-gadang kanwil khusus selama ini mudah mudahan dapat terimplementasi dengan baik melalui adopsi collaborative complain bersama wajib pajak dan semoga dapat diteruskan,” kata Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Kepatuhan Pajak Yon Arsal dalam acara riung pajak (tax gathering) dengan mengusung tema “Kolaborasi Pemulihan Ekonomi untuk Negeri” yang diselenggarakan secara daring dari gedung Kantor Wilayah DJP Jakarta Khusus, di Jakarta (Rabu, 18/8).

Pertumbuhan Indonesia berdasarkan basis data sangat optimis hal ini tercermin pada penerimaan pajak yang bisa menjadi indikator gambaran awal dari perekonomian. “Semoga kita dapat mempertahankan quarter-quarter berikutnya walaupun tantangannya masih cukup berat tetapi mudah-mudahan kita cukup yakin. Penerimaan Kanwil Khusus memperlihatkan perkembangan yang sangat bagus, terima kasih para wajib pajak atas kontribusinya selama ini,” pungkasnya.

Riung pajak kali ini mengundang tiga puluh wajib pajak besar di lingkungan Kanwil DJP Jakarta Khusus. Acara ini juga dihadiri oleh para Kepala KPP, Kepala Bagian Umum, dan para Kepala Bidang di lingkungan Kanwil DJP Jakarta Khusus. Selain dari tamu undangan dan pihak internal DJP, acara ini juga dihadiri oleh Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Kepatuhan Pajak Yon Arsal dan Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis Yustinus Prastowo yang dimoderatori Andien Aisyah. Para Narasumber menyampaikan materi yang menyoroti “Outlook Pertumbuhan Ekonomi Global, Program Pemulihan Ekonomi Nasional, dan Penerimaan Pajak.“

Sementara itu, Staf Khusus Bidang Komunikasi Strategis Kementerian Keuangan Yustinus Prastowo berharap Kedepan dapat terus bersinergi, berkolaborasi lebih baik demi mewujudkan indonesia yang maju dan lebih baik.

“Sekarang diharapkan, pemerintah dan pelaku usaha terus mengamati dinamika secara detail sektor sub sektor, apa yang kurang bisa kita bantu, yang lebih bisa menolong dengan yang lainnya,” pesan Prastowo. Sektor usaha yang sudah dibuka pelan-pelan dan berharap quartal 4 dapat tumbuh lebih baik akan menjadi prakondisi yang sangat baik untuk 2022.

“Kita harus optimis, pertama global, banyak negara terutama mitra dagang Indonesia pertumbuhan ekonominya juga positif, ada peluang bagi Indonesia,” lanjutnya.

Yon menjelaskan bahwa dari awal PPN ini diharapkan menjadi instrumen yang adil meski multitarif tetapi sederhana dengan memberikan satu standar rate yang sifatnya umum kemudian yang kedua adalah rate yang lebih rendah untuk produk-produk tertentu. “Mudah-mudahn tidak memberikan kesulitan bagi wajib pajak tetapi ini diharapkan akan lebih adil dan efektif,” lanjut Prastowo atas pertanyaan dari wajib pajak terkait isu PPN multitarif.

Mewakili Kepala Kantor Wilayah DJP Jakarta Khusus, Kepala Bidang Pemeriksaan, Penagihan, Intelijen, dan Penyidikan Agus Satria Utara mengajak wajib pajak untuk tetap optimis dan berkolaborasi untuk mewujudkan Indonesia Tangguh dan Indonesia Tumbuh.

"Dengan semangat kemerdekaan inilah saatnya bapak/ibu jadi pahlawan pembangunan, pahlawan bangsa yang sungguh sangat dibutuhkan oleh pemerintah untuk kita terlepas dari pandemi Covid-19 demi pemulihan ekonomi negeri,” ajak Agus.