
Dalam rangka memperingati Hari Pajak tanggal 14 Juli, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Bali (Kanwil DJP Bali) mengadakan Tax Education dengan menggandeng John Martin Tumbel (John Pantau) menggunakan Zoom Webinar di Kanwil DJP Bali (Rabu, 15/07). Acara ini diikuti oleh 500 peserta yang terdiri dari 300 peserta yang merupakan siswa-siswi SMA se-Bali dan 200 peserta yang menonton langsung melalui siaran langsung Youtube.
Acara ini dipandu langsung oleh tiga pembawa acara, yaitu Putu Novi Esa Suryani (Novi), Ilfi Achmad Nugraha (Ilfi), dan Kadek Yulia Rakhmayani (Yuli). Acara dibuka dengan membaca doa dan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Lalu acara dilanjutkan dengan sambutan oleh Riana Budiyanti Kepala Bidang Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat.
“Kalian adek-adek SMA pasti paling sering kerja kelompok. Kerja kelompok itu sama kayak gotong royong, nah satu ngerjain itu, satunya lagi ngerjain itu, terus ada satu yang mangkir gak ngerjain tugas, gimana? kalian seneng gak? pasti gak seneng. Sama kayak pajak bahwa membayar pajak ini gotong royong membangun negara,” ujar Riana saat memberi sambutan.
Setelah sambutan, acara dilanjutkan dengan kuis yang dipandu oleh pembawa acara. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan bincang bersama John Pantau. John Pantau yang dulunya merupakan arjuna pajak ini menyapa seluruh peserta yang hadir di webinar ini.
“Tanggal 14 Juli kemarin ini kan hari pajak, kita pengen tau nih kak, apa yang ada di benaknya kak John ketika mendengar kata pajak?” tanya Yulia ke John.
“Sebenernya gue udah kenal pajak sejak lama ya, ya dulu mungkin pajak kita sekadar tahu, kemudian akhirnya tahu kalau seluruh belanja negara ditopang paling besar dari pajak,” jawab John.
“Kita setiap tahun diberi target penerimaan yang cukup tinggi kak, sedihnya sepuluh tahun terakhir kita tidak pernah bisa tercapai penerimaan, kira-kira menurutku kak John apa sih penyebabnya kak?” tanya Ilfi ke John.
“Jadi kesalahan ini bukan dari ASNnya, tapi mindset dari masyarakat yang keliru memandang masalah pajak, sehingga penerimaan tidak penerimaan tidak pernah tercapai. Jadi mindset masyarakat yang masih menganggap, ah gue gak bayar pajak masih bisa hidup kok, ah gue gak bayar pajak masih bisa menikmati fasilitas kok, ah gue kalau bayar pajak gak tau uangnya kemana iya kalau jadi jalan kalau masuk ke kantong orang gimana, itulah mindset yang tertanam di masyarakat sejak lama, jadi seolah-olah membayar pajak sunnah, dibayar boleh, gak dibayar pun gak papa,” jawab John.
“Kak sebagai penutup, ada gak pesan-pesan untuk adik-adik disini kak?” tanya Novi sebelum menutup sesi ini.
“Mungkin bagian kalian materi ini cukup berat dan pusing, tapi gapapa, yang penting kalian tau kalau pajak merupakan sumber penerimaan negara, mau gak mau, suka atau tidak suka, ketika kalian nantin memiliki penghasilan kalian pasti berhubungan dengan pajak, so hilangkan pikiran seperti kalau bayar pajak uangnya ke mana, dipakai siapa, dll. Semua sudah bisa kontrol semua secara elektronik,” tutup John.
Lalu setelah sesi bincang ini, acara dilanjutkan dengan pengumuman para juara lomba tax education. Perlombaan yang diikuti oleh para siswa-siswi ini antara lain Lomba TikTok, Cover Lagu Sadar Pajak, Pembuatan Artikel, Kreasi Desain Backgroud Virtual Zoom, dan Stand Up Comedy. Para peserta lomba yang menjadi juara masing-masing mendapatkan hadiah voucher e-Money sebesar 200.000 untuk Juara 3, 500.000 untuk Juara 2, dan 700.000 untuk Juara 1.
- 60 views