Nilai Sebuah Kepatuhan

Oleh: Sofwan, Pegawai Direktorat Jenderal Pajak
Jelang batas akhir penyampaian SPT Tahunan Orang Pribadi, Ditjen Pajak meningkatkan sosialisasi penggunaan e-filing karena selain lebih mudah, cepat, dan juga nyaman. Tapi kelebihan itu belum sepenuhnya berlaku di Mahulu karena akses internet yang relatif sulit, selain itu jarak dan medan yang berat mengakibatkan biaya dan risiko yang tinggi untuk datang langsung ke kantor pajak terdekat yaitu KP2KP Sendawar di Kutai Barat. Sehingga bukan hanya Cost to Comply wajib pajak di Mahulu yang relatif lebih tinggi dibanding daerah lain, tetapi juga Risk to Comply.
Di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 06 Long Melaham Kabupaten Mahulu, terdapat 20 orang guru pengajar namun hanya 6 orang guru yang berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN), sehingga mereka wajib melaporkan SPT Tahunannya melalui e-filing, sadar akan hal itu, dengan keterbatasan akses internet di daerah serta rendahnya penguasaan teknis pengisian, sementara untuk ke kantor pajak memerlukan waktu dan biaya yang tinggi, mereka bersepakat iuran untuk membiayai satu orang perwakilan ke kantor pajak supaya penyampaian SPT Tahunan mereka tidak terlambat, maka ditunjuklah guru agama yang merangkap sebagai wakil Kepala Sekolah yaitu Bapak Junaidi atau sering dipanggil Pak Jon.
Berangkat pukul 08.00 pagi dari Long Melaham setelah menggunakan angkutan darat ke Ujoh bilang, Pak Jon lanjut menyusuri sungai Mahakam dengan speedboat sampai ke pelabuhan Tering, kemudian menggunakan transportasi travel ke Sendawar, sampai ke KP2KP Sendawar jelang pukul 16.00 dan di depan antrian wajib pajak masih penuh, supir travel menyarankan untuk beristirahat dulu di penginapan terdekat dan melanjutkan konsultasi pajaknya esok hari, kemudian Pak Jon diantar ke penginapan terdekat, esok harinya bergegas berangkat ke kantor pajak tetapi karena tidak ada angkutan umum dalam kota di Sendawar maka Pak Jon berjalan kaki dari penginapan ke KP2KP Sendawar dengan jarak sekitar 5KM.
Sampai di kantor pajak antrian sudah mulai rame, mengingat jaringan internet di Sendawar yang relatif tidak secepat akses di kota maka pembimbingan pengisian e-filing ini cukup memakan waktu, kemudian Pak jon menginformasikan kepada kami di KP2KP Sendawar apabila penyelesaiannya melewati jam 12 siang beliau harus menambah penginapan satu hari lagi karena speedboat terakhir ke Ujoh bilang maksimal jam 13.00 untuk angkutan umumnya kecuali sistim carter yang biayanya sekitar 3,5 juta. Dan Pak Jon tidak mau pulang dengan tangan hampa karena merasa telah mendapat amanah, akhirnya kami membimbing pengisian e-filing Pak Jon dan selesai sebelum siang, sehingga Pak Jon dapat kembali hari itu juga.
Mungkin saat itu kami yang membimbing Pak Jon dalam pelaporan e-filing, tetapi Pak Jon beserta rekan guru di SDN 06 Long Melaham Mahulu telah memberi edukasi kepada kami tentang nilai dari sebuah kepatuhan, bagaimana keterbatasan tidak menjadi penghalang, dan semua itu dilakukan dengan tersenyum tulus tanpa keluhan sedikit pun, bahkan iuran rekan guru Pak Jon tersebut jauh lebih tinggi daripada denda keterlambatan SPT Tahunan, tetapi itu dilakukan demi menunaikan kewajiban sebagai warga negara. Apresiasi yang tinggi kami sampaikan, semoga menginspirasi negeri dan Mahulu lebih maju.(*)
*) Tulisan ini merupakan pendapat pribadi penulis dan bukan cerminan sikap instansi di mana penulis bekerja
- 155 views