Sakli Anggoro, Mengejar Target di Tahun Politik

Oleh: Mochammad Bayu Tjahono, Pegawai Direktorat Jenderal Pajak
Kanwil DJP Jakarta Selatan I mencatat penerimaan pajak sepanjang 2017 mencapai Rp 42,31 triliun atau 87,51% dari total target penerimaan pajak dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) tahun 2017 sebesar Rp48,36 triliun. Tahun 2018 ini target penerimaan pajak Kanwil DJP Jakarta Selatan I adalah sebesar Rp54,29 triliun.
Kepala Kanwil DJP Jakarta Selatan I Sakli Anggoro mengaku sudah menyiapkan strategi khusus dalam mengejar target penerimaan pajak di tahun 2018. Mengingat tahun 2018 merupakan tahun politik, jadi strategi yang dibuat diharapkan tidak menimbulkan kegaduhan tetapi tepat sasaran. Sakli Anggoro mengungkapkan bahwa di tahun politik ini akan mengedepankan pendekatan persuasif ke wajib pajak, yaitu pendekatan yang lebih fokus dan intens dengan cara terlibat langsung. "Tahun politik tidak harus diartikan jelek,bahkan semua akan bagus, adem, tidak ada gejolak yang mengkhawatirkan. Trend saat ini pemimpin yang baru nantinya akan menunjukkan prestasi yang maksimal," ujar Sakli.
Selain itu, Sakli Anggoro merasa optimis di tahun 2018 kinerja perekonomian dunia khususnya perekonoman Indonesia akan membaik karena ada tiga hajatan besar yang akan berlangsung di Indonesia pada tahun ini. Yang pertama adalah pesta politik. Dipastikan uang politikus yang selama ini tertidur akan keluar semua selama masa pilkada. Di dalam pelaksanaan pilkada, peredaran uang di masyarakat akan meningkat, perang promosi akan program kerja membutuhkan biaya yang tidak murah. Dana yang digunakan selama kampanye berasal dari partai pendukung atau simpatisan bahkan dari peserta, dan ini akan berdampak terhadap naiknya daya beli masyarakat sehingga berdampak pula pada peningkatan pertumbuhan ekonomi. Yang kedua Asian Games dan ketiga IMF-WB Annual Meetings akan diadakan di Indonesia tahun ini. Kegiatan ini diharapkan akan bermanfaat bagi Indonesia di jangka pendek maupun jangka panjang, khususnya dalam peningkatan perdagangan dan pariwisata. Hal ini akan berdampak pula pada daya beli pasar dan kelancaran distribusi barang sehingga akan meningkatkan harga komoditas, Sumber Daya Manusia, dan PPN impor yang berdampak pula pada pertumbuhan ekspor.
Di samping tiga hajatan besar, di tahun 2018 ini ada sebagian infrastruktur yang akan selesai seperti Trans Jawa, Bandara Kertajati, dan MRT (Mass Rapid Transit). Perkembangan harga komoditas sumber daya alam di tahun 2018 diperkirakan juga akan meningkat. Hal ini akan berdampak pada peningkatan daya beli masyarakat.
Dengan uraian di atas, sangatlah berdampak bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil, inflasi terkendali, maka harga komoditas akan naik, harga sumber daya alam akan semakin meningkat. Saat ini hutang Indonesia hanya sebesar 28% dari PDB, lebih rendah dibanding negara-negara Eropa, Amerika, dan Asia lainnya yang sudah mencapai 70-100% dari PDB. Hal ini akan menjadi bola salju bagi Indonesia untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kepercayaan luar negeri (trust).
Sakli Anggoro mengaku rutinitas di tahun 2017 tetap dilakukan, tetapi strategi khusus sudah disiapkan bersama para kepala kantor. Setiap Kantor Pelayanan Pajak akan diminta membuat rencana kerja yang jelas dan terperinci, tidak perlu yang diangan-angan akan tetapi realistis, dengan memanfaatkan data amnesti pajak, memanfaatkan AEoI (Automatic Exchange of Information), segmentasi, dan meningkatkan dialog dengan wajib pajak.
"Kami akan meningkatkan pelayanan perpajakan, memberikan kemudahan membayar dan menyampaian laporan pajak dengan dibantu oleh relawan pajak. Kanwil Jakarta Selatan I akan melibatkan pihak akademisi dalam meningkatkan kesadaran wajib pajak dan pendidikan perpajakan ke masyarakat. Kami sudah melakukan pelatihan terhadap 100 mahasiswa di tahun 2017 selama 3 bulan, Mahasiswa ini diharapkan dapat membantu dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan perpajakan," kata Sakli Anggoro saat dilakukan wawancara di ruang Kepala Kantor oleh tim konten Kanwil DJP Jakarta Selatan I (Senin, 8/1).
"Di tahun 2018 ada beberapa strategi yang sudah disiapkan selaras dengan tax outlook atau strategi DJP. Strategi ini selain terkait situasi politik juga karena perkembangan harga komoditas sumber daya alam yang sudah mulai membaik dan perekonomian Indonesia yang sedang tumbuh. Pasca amnesti pajak harus ada kepastian hukum. Lingkungan ekososbudhankam juga harus kondusif," lanjut Sakli Anggoro.
Selain itu pemanfaatan data di media sosial dan pertukaran data melalui EoI (Exchange of Information) juga akan dilakukan, prominent people juga akan digunakan untuk meningkatkan kepatuhan. Pihaknya akan memantau informasi yang ada dalam database DJP dan media sosial terkait dengan pendapatan pengacara maupun public figure lainnya yang bisa digunakan untuk menggali potensi pajak. Untuk sistem pelayanan diharapkan Kantor Pajak Pusat dapat melakukan perbaikan kualitas sistem yang digunakan saat ini sehingga mendorong peningkatan pelayanan kepada wajib pajak dan data-data perpajakan.
Sakli Anggoro berjanji akan tetap bekerja secara maksimal. Pihaknya akan meningkatkan kualitas setiap lini perpajakan. "Kompetensi sumber daya manusia DJP harus ditingkatkan. Semua pegawai diharapkan dapat membantu perbaikan kinerja, inovasi kantor pelayanan pajak dalam penggalian potensi, dan pemanfaatan teknologi informasi," jelas dia.
Sebagai penutup Sakli Anggoro yakin bahwa Indonesia akan menjadi raksasa ekonomi dunia sebelum tahun 2030, seperti halnya China dan India. Sakli juga berharap agar pemerintah membuat peraturan yang bersahabat bagi wajib pajak. Dengan strategi khusus di tahun 2018 dan perkembangan ekonomi global dan Indonesia yang meningkat diharapkan target penerimaan akan tercapai. Pada akhirnya pajak bukanlah menjadi kewajiban tetapi akan menjadi kebutuhan demi terciptanya kesejahteraan dan keadilan masyarakat luas.(*)
*) Tulisan ini merupakan pendapat pribadi penulis dan bukan cerminan sikap instansi dimana penulis bekerja.
- 77 views