Kementerian Keuangan Satu menyampaikan kinerja ekonomi Regional Provinsi DKI Jakarta periode sampai dengan 31 Desember 2024 pada Forum Assets Liabilities Committee (ALCO) Regional DKI Jakarta yang dilaksanakan secara daring pada tanggal 22 Januari 2025.
Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan Kementerian Keuangan di wilayah DKI Jakarta, perwakilan Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta, Forkopimda, Badan Pusat Statistik DKI Jakarta, Otoritas Jasa Keuangan, Akademisi Perguruan Tinggi di lingkungan DKI Jakarta, dan media.
Hadir pula sebagai Narasumber forum ALCO kali ini Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi DKI Jakarta, Mei Ling, Kepala Bidang Kepabeanan dan Cukai Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Jakarta, Wijang Abillah, Kepala Seksi Data dan Potensi Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jakarta Timur, Dwi Krisnanto, dan Kepala Seksi Hukum Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) DKI Jakarta, Setiawan Suryowidodo.
Dalam paparannya, Mei Ling menyampaikan sebagian besar target indikator ekonomi DKI Jakarta tercapai, namun perlu tindak lanjut indicator kemiskinan yang masih di bawah target rencana pembangunan daerah tahun 2024 serta kinerja APBN terkendali dengan pertumbuhan kinerja pendapatan dan belanja.
Dari sisi penerimaan pajak, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (Kanwil DJP) Jakarta Timur sampai dengan 31 Desember mencatatkan kinerja capaian realisasi penerimaan pajak neto sebesar Rp30,61 triliun atau 100,62% dari target penerimaan pajak tahun 2024 sebesar Rp30,42 triliun.
Berdasarkan jenis pajaknya, capaian Kanwil DJP Jakarta Timur terdiri dari Pajak Penghasilan (PPh) sebesar Rp14,93 triliun atau sebesar 102,07% dari target, Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPN dan PPnBM) sebesar Rp15,63 triliun atau sebesar 99,27% dari target, tumbuh 6,54% yoy. dan Pajak Lainnya sebesar Rp44,23 miliar atau sebesar 105,40% dari target, tumbuh 26,91%.
Kontribusi penerimaan pajak terbesar Kanwil DJP Jakarta Timur diperoleh dari lima sektor dominan di wilayah Jakarta Timur yaitu sektor Perdagangan sebesar Rp1,21 triliun (30,28%), sektor Administrasi Pemerintahan dan Jaminan Sosial Wajib sebesar Rp858,31 miliar (21,43%), sektor Industri Pengolahan Rp452,11 miliar (11,29%), sektor Konstruksi sebesar Rp287,73 miliar (7,18%), serta sektor Transportasi dan Pergudangan sebesar Rp280,57 miliar (7,00%).
Forum ditutup dengan kesimpulan kinerja APBN tahun 2024 bekerja dengan optimal, dengan defisit yang masih terkendali disertai belanja dan pendapat yang terus membaik. Kinerja APBD ditutup dengan pendapatan dan belanja yang tumbuh positif demi kesejahteraan dan pembangunan DKI Jakarta. Sinergi strategis antara APBN dan APBD diperkuat sebagai katalis pembangunan berkelanjutan, memperkokoh daya tahan ekonomi, dan mendorong pemerataan kesejahteraan masyarakat.

- 34 views