Surabaya, 20 Mei 2024, Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Jawa Timur mengadakan kegiatan Press Conference APBN KiTa Regional Jawa Timur s.d 30 April 2024 secara Luring bertempat di Aula Majapahit GKN 1 Surabaya dan secara daring melalui Zoom Meeting mulai pukul 11.00 s.d. selesai. Yang dihadiri peserta dari Perwakilan Kementerian Keuangan dan media lokal Surabaya.
- Perkembangan Ekonomi Regional Jawa Timur
- Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur Triwulan I-2024 sebesar 4,81% (yoy). Jawa Timur tumbuh diatas nasional (q-to-q) dan tetap menjadi kekuatan Ekonomi Ke-2 di Pulau Jawa dengan kontribusi sebesar 25,07%. dan secara nasional berkontribusi sebesar 14,46% dari total PDB Indonesia di Triwulan I-2024.
- Kinerja Ekspor dan Impor melalui Jawa Timur menguat di bulan Maret 2024. Ekspor bulan Maret 2024 mencapai US$2,51 miliar, naik 34,75% (y-on y), dan 39,10% (m-t-m). Ekspor pada bulan Maret ditopang terutama oleh Ekspor Non Migas sebesar 97,66% dari total Ekspor. Impor bulan Maret 2024 sebesar US$2,50 miliar, terkontraksi 4,36% (y-on-y), dan tumbuh 4,03% (m-t-m). Impor pada bulan Maret didominasi oleh Impor Non Migas mencapai US$1,87 Miliar.
- Tingkat Inflasi Jawa Timur pada bulan April 2024 sebesar 3,25% (y-on-y), atau 0,36% (m-to-m). Penyumbang utama inflasi bulan April 2024 baik secara mtm maupun yoy adalah kelompok makanan, minuman, dan pakaian dan alas kaki. Komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok ini adalah beras. Secara bulanan, inflasi (m-to-m) di Bulan April bertepatan dengan momentum Idul Fitri tahun 2024. Komoditas yang sering menjadi pendorong inflasi saat Idul Fitri diantaranya daging ayam ras, telur ayam ras, emas perhiasan, beras, bensin, dan angkutan Udara.
- Jumlah kunjungan Wisman bulan Maret 2024 tumbuh 75% (yoy). Kunjungan Wisatawan Mancanegara (wisman) ke Jawa Timur melalui pintu masuk Juanda sebanyak 18.543 kunjungan. Kondisi ini mengalami penurunan sebesar 33,84% dibandingkan dengan bulan Februari 2024 yang mencapai 28.026 kunjungan. Jika dibandingkan dengan bulan Maret 2023 kondisi ini mengalami peningkatan sebesar 75%. Tingkat penghunian kamar hotel mengalami penurunan (43,53) di Bulan Maret dibanding bulan sebelumnya (50,53). Sedangkan Rata-rata lama menginap tercatat 1,61 hari, naik 0,13 dibanding bulan sebelumnya.
- Nilai Tukar Petani Jawa Timur pada bulan April 2024 turun cukup tajam sebesar 5,81% dari 114,22 menjadi 107,58. Hal ini disebabkan karena indeks harga yang diterima petani (It) turun sebesar 5,42%, sedangkan indeks harga yang dibayar petani (Ib) mengalami kenaikan, sebesar 0,42%.
- Penurunan NTP dipicu oleh penurunan subsektor tanaman pangan sebesar 11,02%, subsektor peternakan turun sebesar 0,36% dan subsektor perikanan turun sebesar 0,29%. Sementara itu subsektor lainnya mengalami kenaikan adalah subsektor hortikultura yang naik sebesar 4,46% dan subsektor tanaman perkebunan rakyat naik sebesar 0,21%.
- Nilai Tukar Nelayan merupakan salah satu subsector pendukung pada Nilai Tukar Petani. Nilai Tukar Nelayan bulan April 2024 naik sebesar 0,61%. Hal ini terjadi karena It naik sebesar 0,76% lebih tinggi dari kenaikan Ib sebesar 0,15%. Kenaikan NTN disumbang oleh kelompok penangkapan Laut (kembung, rajungan, tongkol).
- Perkembangan Realisasi APBN Regional & APBD Konsolidasian.
- Realisasi APBN Regional
Realisasi Pendapatan Negara mencapai Rp89,01 Triliun atau 31,93% dari target sebesar Rp278,75 Triliun, secara nominal tumbuh 3,33% dibandingkan periode yang sama TAYL. Dari sisi Penerimaan Perpajakan terealisasi sebesar 31,69% (Rp86,6 Triliun) dari target Rp273,3 Triliun. terdiri dari Pajak Dalam Negeri yang terealisasi sebesar Rp84,47 T atau 31,8% dari target Rp265,66 T dan Pajak Perdagangan Internasional yang teresalisasi sebesar Rp2,25 T atau 27,92% dari target Rp7,71 T. Sedangkan realisasi PNBP mencapai 44,43% (Rp2,39T) dari target (Rp5,38 Triliun).
Untuk Belanja Negara sampai dengan April 2024 telah terserap Rp42,9 Triliun atau 33,06% dari pagu belanja negara di Jawa Timur sebesar Rp129,9 Triliun. Kinerja belanja negara ditopang oleh penyerapan belanja K/L sebesar Rp15,33 Triliun atau 30,93% dari total pagu Rp 49,57 Triliun dan realisasi Transfer Ke Daerah (TKD) mencapai Rp27,63 Triliun atau 34,38% dari total pagu TKD sebesar Rp80,36 Triliun.
Secara keseluruhan, APBN di Jawa Timur sampai dengan 30 April 2024 menunjukkan kinerja yang baik ditunjukkan dengan capaian surplus hingga Rp46,04 Triliun atau 30,94% dari target surplus di angka Rp148,8 Triliun.
- Realisasi APBD Konsolidasian
Realisasi Pendapatan APBD Konsolidasian se-Jatim s.d 30 April 2024 Rp36,85 T (29,05% dari Target TA 2024). Sedangkan Realisasi Belanja APBD Konsolidasian se-Jatim s.d 30 April 2024 sebesar Rp22,22 T (16,14% dari Alokasi TA 2024) didominasi oleh komponen Belanja Pegawai dengan proporsi 52,36%. Belanja Daerah konsolidasian s.d 30 April 2024 mengalami kontraksi secara nominal dan persentase masing-masing sebesar 10,87%, dan 7,17%. Kontraksi ini disebabkan hampir seluruh jenis Belanja. Hanya belanja Modal, Belanja Hibah dan Belanja Bansos yang mengalami Pertumbuhan.
Surplus Anggaran s.d 30 April 2024 tercatat sebesar Rp14,63 T, dengan Pembiayaan Bersih sebesar Rp0,56 T menghasillkan SILPA April 2024 mencapai Rp15,20 T. Saldo Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) sampai dengan akhir April 2024 sebesar Rp22,36 Triliun.
Current Issue Kemenkeu Satu Jawa Timur
- Kredit Program
- Sampai dengan 30 April 2024, penyaluran kredit program mencapai Rp15.118,41 Miliar kepada 336.742 debitur yang terdiri dari penyaluran KUR sebesar Rp14.899,94 Miliar kepada 285.051 debitur, UMi sebesar Rp218,47 Miliar kepada 51.691 debitur.
- Penyaluran KUR s.d. 30 April 2024 mengalami pertumbuhan berdasarkan debitur maupun nominal masing-masing sebesar 66,37% (debitur) dan 74,09% (nominal) dari capaian sepanjang 30 April 2023, sementara penyaluran UMi mengalami kontraksi baik debitur maupun nominal masing-masing sebesar -45,84% (debitur) dan -31,38% (nominal).
- Reviu Penyaluran TKD
- Sampai dengan 30 April 2024, Transfer ke Daerah tercapai realisasi Rp27,63 T (34,38% dari alokasi Rp80,36 T), mengalami tumbuh positf sebesar Rp2,61 T atau 10,44% (yoy). Pertumbuhan ini ditopang oleh pertumbuhan DIF, Dana Desa, dan DAU, sementara DAK Non Fisik, Dak Fisik, dan DBH mengalami kontraksi.
- Penyaluran DAU secara nominal dan persentase tumbuh positif masing-masing sebesar 13,89% dan 7,54%. Jenis DAU yang tersalur bulan ini seluruhnya jenis penyaluran DAU yang tidak ditentukan penggunaanya.
- DBH mengalami kontraksi secara nominal sebesar 7,14%(yoy), meskipun begitu DBH mengalami pertumbuhan positif secara Persentase capaian mencapai 37,51% (yoy), hal ini terjadi dikarenakan Pagu Alokasi DBH 2024 mengalami penurunan sebesar 32,47% (yoy).
- DIF April 2024 mengalami percepatan, telah tersalurkan 14 dari 33 Pemda/Pemkot di Jawa timur, dibandingkan April 2023 baru tersalurkan hanya ke 5 Pemda.
- Penerimaan Negara
Beberapa Isu terkait penerimaan negara di Jawa Timur:
- Pajak (DJP):
- Capaian Penerimaan Pajak Januari s.d. April sebesar 40,3 T atau sebesar 33,25% dari target penerimaan. Secara Growth juga berhasil mencatatkan pertumbuh positif sebesar 8,03% (c to c). Kondisi ini melanjutkan trend pertumbuhan positif sejak tahun tahun 2022, sebagai pemulihan aktivitas ekonomi dan berlakunya tarif PPN 11%.
- Penerimaan PPN dan PPnBM di Jawa Timur menyumbang penerimaan terbesar yakni sebesar 54,40% disusul dengan PPh Non Migas sebesar 45,04%. Pada tahun 2025 tarif PPN akan meningkat menjadi 12% dan diharapkan akan menumbuhkan penerimaan PPN.
- Peningkatan pembayaran PPh Pasal 21 akibat adanya kenaikan pembayaran THR dan bonus hari raya.
- Bea Cukai (DJBC):
- Penerimaan cukai sampai dengan April 2024 terkontraksi sebesar 0,59%, atau sebesar 260,21M (yoy) dibanding periode yang sama pada 2023, dampak dari penurunan pemesanan pita cukai HT terutama jenis HT Sigaret Kretek Mesin (SKM) sebagai jenis HT dengan tarif cukai tertinggi.
- Produksi rokok sampai dengan April 2024 tumbuh sebesar 262,21 juta batang atau setara 0,5% (yoy) dibanding periode yang sama pada 2023. Pertumbuhan jumlah produksi ini dikontribusikan oleh jenis HT SKT, SPT dan SPM, sedangkan jenis HT SKM turun.
- Penerimaan Bea Masuk sampai dengan April 2024 tumbuh 8,49%, atau sebesar 165,75M (yoy) dibanding periode yang sama pada 2023. Pertumbuhan penerimaan Bea Masuk disebabkan tumbuhnya nilai impor sebesar 10,25%, atau senilai 0,83M dollar.
- PNBP Lelang dan Aset
- Penerimaan PNBP dari pengelolaan BMN dan Piutang Negara s.d. April 2024, dengan rincian sebagai berikut: Realisasi pokok lelang Kanwil DJKN Jatim s.d. 30 April 2024 mencapai Rp 1,49 T atau 34,81% dari target Rp 4,28 T; Realisasi PNBP Lelang sebesar Rp32,24 M atau 28,61% dari target Rp112,71 M ; Realisasi PNBP Pengurusan Piutang Negara Rp18,39 Juta atau (8,59%) dari target Rp 214 Juta. Realisasi PNBP Aset Rp 37,01 Miliar atau (33,37%) dari target Rp110,91 Miliar;
- Pengelolaan BMN khususnya tanah dalam program percepatan sertipikasi untuk wilayah Jawa Timur dengan capaian 799 dari target 9.938 bidang (8,04%);
- Pelaksanaan Lelang dalam upaya peningkatan pokok lelang dengan penggalian potensi lelang, dan Pelaku UMKM memanfaatkan platform lelang.go.id sebagai sarana pemasaran/penjualan produk-produknya, guna memperluas jangkauan pasarnya.
Informasi perpajakan terkini lainnya dapat dilihat di laman landas www.pajak.go.id.
#PajakKuatAPBNSehatIndoensaSejahtera
#PajakKuatIndonesiaMaju

- 70 views