Batam, 17 Februari 2025– Kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Regional Kepulauan Riau (Kepri) sampai akhir Desember 2024 tetap berkontribusi positif terhadap perekonomian regional. Realisasi pendapatan APBN mencapai Rp13.771,66 miliar dan tumbuh positif sebesar 12,08% (yoy). Kinerja positif ini juga didorong oleh Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang tumbuh sebesar 90,34%, khususnya penerimaan Badan Layanan Umum (BLU) yang tumbuh 50,31% (yoy) meskipun penerimaan PNBP Lainnya terkontraksi sebesar 7,43%.
Dalam rapat Asset Liability Committee (ALCo) Regional Provinsi Kepri bulan Desember 2024 yang dipimpin oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Negara, Budiman, disampaikan bahwa Pendapatan Negara di regional Kepri mencapai 90,87% dari target. Penerimaan pajak menjadi penyumbang terbesar dengan total penerimaan sampai akhir Desember sebesar Rp11.657,52 miliar (100,33% dari target) dan tumbuh sebesar 18,3% (yoy). Pertumbuhan ini didukung oleh sektor Industri pengolahan yang menjadi penyumbang kontribusi penerimaan sebesar 45,64% dengan capaian penerimaan sebesar Rp5,32 triliun diikuti oleh sektor perdagangan besar dengan capaian penerimaan sebesar Rp1,28 triliun dan sektor administrasi pemerintahan sebesar Rp1,00 triliun.
Total Belanja Negara di Regional Kepri sampai akhir Desember 2024 terealisasi sebesar Rp17.166,89 miliar atau 91.89% dari target. Belanja pemerintah pusat tersebut terealisasi secara optimal sampai dengan akhir Desember 2024 dengan realisasi belanja pegawai mengalami pertumbuhan sebesar 11,38% (yoy), belanja barang sebesar -6,77% (yoy), dan belanja modal sebesr 34,07% (yoy).
Transfer ke Daerah (TKD) juga tersalurkan secara optimal dengan realisasi tertinggi secara nominal berada di Pemerintah Provinsi Kepri yang mencapai Rp1.961,38 miliar (99,60% dari pagu) dan realisasi terendah berada di Pemerintah Kabupaten Lingga sebesar Rp807,53 miliar (96,19% dari pagu). Rendahnya realisasi di Kabupaten Lingga dipengaruhi oleh tiidak tersalurnya Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik untuk pengadaan mensin sentra IKM Sagu. Jenis TKD dengan penyaluran tertinggi adalah Dana Bagi Hasil (DBH) sebesar Rp1.149,09 miliar (99,99% dari pagu).
Belanja fungsi pariwisata yang mengalami pertumbuhan sebesar 41,63% (yoy) juga membantu dalam memperkuat ekonomi provinsi Kepri. Pertumbuhan ini didorong oleh strategi dinas pariwisata yang melakukan kebijakan relaksasi pengenaan Visa on Arrival sehingga mendatangkan lebih banyak wisatawan mancanegara dari Singapura. Selain itu petumbuhan ini juga didukung oleh penyelenggaraan acara bertaraf internasional seperti Padang Melang International Folklore Festival, Tanjungpinang Fest, Batam Wonderfood & Art Ramadan, dan Kenduri Seni Melayu.
Kinerja APBN Regional Kepri yang positif menjadi modal kita dalam menjalani tahun 2025. Untuk itu, kesehatan dan kredibilitas APBN akan terus bersama kita jaga dan dikelola dengan penuh kehati-hatian agar mampu melindungi kesejahteraan masyarakat melalui perekonomian Kepri yang terjaga dari berbagai guncangan dengan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas.
Delfi Azraaf
Kepala Bidang Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat Kanwil DJP Kepulauan Riau
) : 0778 4885762
Narahubung Media:
- 7 kali dilihat