Palembang, 30 Mei 2024 – Kinerja Perekonomian di Sumatera Selatan (Sumsel) hingga 30 April 2024 terjaga positif dan kuat. Pertumbuhan ekonomi pada triwulan pertama tahun 2024 sebesar 5,06% (yoy), tingkat Inflasi di bulan April 2024 sebesar 3,12% (yoy), neraca perdagangan surplus sebesar USD 0,001T, dan indeks keyakinan konsumen sebesar 132,70. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Wilayah Sumsel menunjukkan kinerja yang optimal serta realisasi pendapatan dan belanja negara menunjukkan pertumbuhan positif dibandingkan dengan periode yang sama di Tahun 2023. Realisasi pendapatan negara sebesar Rp6,14 trilyun, mengalami kenaikan sebesar 6,61% (yoy). Belanja negara terealisasi sebesar Rp15,16 trilyun atau meningkat sebesar 25,09% (yoy). Realisasi belanja negara tersebut terdiri dari belanja Kementerian/Lembaga (K/L) dan Transfer ke Daerah (TKD). Masing-masing terealisasi sebesar Rp5,43 trilyun atau meningkat sebesar 48,02% (yoy), dan sebesar Rp9,72 trilyun atau meningkat 15,12% (yoy). Hal ini disampaikan oleh Bapak Ferdinan Lengkong, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Sumatera Selatan, Jambi, dan Bangka Belitung sekaligus sebagai Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Wilayah Sumatera Selatan dalam rapat pleno Forum Asset and Liability Committee (ALCo) Sumatera Selatan yang beranggotakan seluruh kantor vertikal Kementerian Keuangan di Sumatera Selatan.
Kinerja pelaksanaan APBN Wilayah Sumsel optimal, realisasi pendapatan dan belanja negara menunjukkan pertumbuhan positif dibandingkan periode tahun lalu. Pendapatan negara dari sisi penerimaan perpajakan terealisasi sebesar Rp5,157.22 miliar atau terealisasi sebesar 25.90%. Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya pada periode yang sama, realisasi ini mengalamai pertumbuhan sebesar 4.55% (yoy). Sedangkan untuk penerimaan pajak sampai dengan 30 April 2024 mencapai 25,9% dari target APBN, dengan pertumbuhan positif sebesar 4,9% (yoy). Pencapaian ini dipengaruhi oleh faktor peningkatan setoran PPh 21 di seluruh sektor yang menandakan bahwa level penghasilan karyawan dan serapan tenaga kerja semakin baik. Penerimaan bea masuk bila dibandingkan dengan periode April tahun sebelumnya mengalami peningkatan sebesar 42,28% (yoy). Kenaikan pendapatan negara juga terjadi pada Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang terdiri dari penerimaan pendapatan PNBP Badan Layanan Umum (BLU) sebesar Rp668,09 miliar, dan pendapatan PNBP Lainnya sebesar Rp319,47 miliar. PNBP aset, piutang, dan lelang di wilayah Sumsel sampai dengan 30 April 2024 mencapai Rp19,03 miliar, tumbuh positif sebesar 97,3% (yoy).
Kinerja penyaluran TKD terus menunjukkan tren positif hingga April 2024 dengan pertumbuhan sebesar 15,12% (yoy), tercatat Rp9,72 triliun atau 30,72% dari pagu. Capaian kinerja ini lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yaitu sebesar 24,52%. Faktor pendorong utama capaian kinerja ini adalah pertumbuhan kinerja penyaluran Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU), serta Dana Desa di Sumsel. Di sisi lain, kinerja penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) juga terus tumbuh positif sebesar 68,75% secara year-on-year. Penyaluran KUR telah terealisasi 32,76% dari target atau sebesar Rp2,77 triliun yang tersalur kepada 39.877 Debitur. Kinerja penyaluran pembiayaan Ultra Mikro (UMi) juga menunjukkan pergerakan positif dengan tumbuh sebesar 13,10% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu.
Sebagai kesimpulan, perekonomian di Sumsel tetap terjaga, inflasi terkendali dan aktivitas perekonomian masyarakat tetap dalam tren yang positif. Kinerja APBN Wilayah Sumsel telah bekerja optimal.
Narahubung Media:
Teguh Pribadi Prasetya
Kepala Bidang P2humas
Kantor Wilayah DJP Sumatera Selatan dan Kep. Bangka Belitung
- 20 kali dilihat