Serang, 26 Mei 2025 – Secara keseluruhan kinerja APBN Provinsi Banten sampai dengan 30 April 2025 realisasinya lebih baik dari bulan sebelumnya. Hal ini terlihat realisasi pendapatan dan belanja negara mulai meningkat seperti yang disampaikan oleh para pimpinan Kemenkeu Satu Regional Banten yakni Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Banten Suska, Plt. Kepala Kanwil DJP Banten YFR. Hermiyana, Plt. Kepala Kanwil DJBC Banten Nirwala Dwi Heryanto, dan Kepala Kanwil DJKN Banten Djanurindro Wibowo.
Kinerja PNBP dan Belanja Negara
Menurut Suska, kinerja Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sampai dengan 30 April 2025, realisasinya mencapai Rp538,06 miliar atau 40,98% dari target. Kinerja PNPB ini ditopang oleh Pendapatan Pelayanan Pertanahan, Jasa Kepelabuhanan, Pendapatan Paspor , Pendapatan Jasa Pelayanan Pendidikan dan Jasa Pelayanan Rumah Sakit.
Selanjutnya, Dari sisi Belanja Negara sampai dengan 30 April 2025 terealisasi sebesar Rp8,25 triliun atau 29,57% dari pagu. Kontribusi realisasi belanja negara terbesar berasal dari Belanja Transfer ke Daerah sebesar R6,25 triliun atau 32,65%. Kemudian Belanja K/L sebesar Rp2,00 triliun atau 22,85%. Untuk Belanja K/L terdapat penurunan pagu yang disebabkan oleh tidak adanya kegiatan Pemilu seperti tahun sebelumnya dan adanya kebijakan efisiensi anggaran. Adapun realisasi jenis Belanja K/L Belanja Pegawai sebesar 33,94%, Belanja Barang sebesar 17,43%, Belanja Modal sebesar 2,37%, dan Belanja Bansos sebesar 47,72%.
Sementara realisasi jenis Belanja TKD Dana Bagi Hasil sebesar 17,53%, Dana Alokasi Umum sebesar 36,05%, DAK Non Fisik sebesar 35,01%, Dana Insentif Fiskal sebesar 27,50%, dan Dana Desa sebesar 42,72%. Sedangkan untuk DAK Fisik belum terealisasi karena belum ada penyaluran.
Terkait hibah, total pendapatan hibah yang diterima oleh satuan kerja vertikal sampai dengan 30 April 2025 sebanyak 25 hibah dengan total nilai sebesar Rp47,68 miliar. Hibah tersebut digunakan untuk peningkatan kesejahteraan guru, menunjang pencapaian program Polri dan Kejaksaan RI.
Selanjutnya terkait dengan kinerja APBD Banten sampai dengan 30 April 2025, realisasi Pendapatan Daerah sebesar 25,01% dan Belanja Daerah sebesar 16,71%. TKD yang telah disalurkan ke Provinsi Banten sampai dengan 30 April 2025 sebesar Rp6,25 triliun atau sebesar 57,58% dari total pendapatan Banten.
Kinerja Penerimaan Pajak
Selanjutnya,YFR Hermiyana, Plt. Kepala Kanwil DJP Banten menyampaikan informasi tentang penerimaan pajak Provinsi Banten hingga 30 April 2025. Menurutnya, penerimaan pajak periode tersebut tercapai sebesar Rp21,9 triliun, memenuhi 26,9% dari target APBN 2025 sebesar Rp81,48 triliun.
Hermiyana menjelaskan terkait realisasi penerimaan pajak perkelompok jenis pajak bahwa realisasi PPh Non Migas sebesar 29,94%, PPN dan PPnBM sebesar 23,61%, PBB dan BPHTB sebesar 6,97% dan Pajak Lainnya sebesar 165,71%.
Hermiyana juga menyampaikan bahwa kontribusi penerimaan pajak Kanwil DJP Banten ditopang oleh jenis pajak PPN Impor sebesar 25,90%, PPN Dalam Negeri sebesar 25,80%, dan PPh badan sebesar 15,60 Selain itu untuk realisasi penerimaan pajak tertinggi dicapai oleh KPP Pratama Pondok Aren sebesar 31,85%.
Kinerja Penerimaan Kepabeanan dan Cukai
Selanjutnya, Plt. Kepala Kanwil DJBC Banten, Nirwala Dwi Heryanto, menyampaikan informasi tentang penerimaan Kepabeanan dan Cukai Provinsi Banten hingga 30 April 2025. Capaian penerimaan Kepabeanan dan Cukai sebesar Rp4,36 triliun, memenuhi 30,51% dari target tahunan APBN 2025 sebesar Rp14,30 triliun.
Nirwala menjelaskan, penerimaan Kepabeanan dan Cukai ini terdiri dari Bea Masuk, Cukai, dan Bea Keluar. Bea Masuk mencapai Rp3,41 triliun, didorong dari kakao, batubara, jagung, kimia, peternakan, pengeboran minyak, acrylic, kendaraan listrik, dan gypsum. Cukai mencapai Rp0,90 triliun, didorong oleh kenaikan target yang cukup signifikan di tahun 2025, pelekatan pita cukai pada bulan Januari dan Februari 2025 masih menggunakan pemesanan pita cukai bulan Desember 2024, terjadinya penurunan jumlah produksi, yang diiringi dengan daya saing yang semakin banyak. Sementara untuk Bea keluar mencapai Rp45,65 miliar dipengaruhi fluktuasi harga komoditas kelapa sawit dan produk turunan pengolahannya.
Nirwala juga menyampaikan kinerja Neraca Perdagangan April 2025, Ekspor tercatat USD 1,19 miliar dan impor tercatat USD 3,85 miliar. Neraca Perdagangan bulan April 2025 tersebut dipengaruhi oleh penurunan nilai ekspor pada komoditas alat ukur dan alat uji, barang perhiasan dan barang berharga, dan ikan segar / dingin hasil tangkap dan penurunan nilai importasi yang didominasi logam mulia, hasil minyak, dan peralatan komunikasi.
Kinerja Pengelolaan Aset di Banten sampai dengan 30 April 2025
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Provinsi Banten, Djanurindro Wibowo, melaporkan kinerja pengelolaan aset negara di wilayah Banten sampai dengan 30 April 2025, yang mencatatkan kinerja positif dalam pengelolaan kekayaan negara. Total Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari pengelolaan aset, lelang, dan piutang negara per 30 April 2025 mencapai Rp 31,59 miliar atau 37,12 % dari target tahun ini, dengan realisasi pada bulan April 2025 sebesar Rp10,92 miliar.
Selanjutnya, dalam bidang lelang, pokok lelang yang telah terealisasi pada bulan April 2025 mencapai Rp193,47 miliar, sehingga akumulasi sampai dengan 30 April 2025 sebesar Rp629,03 miliar atau 30,91% dari target tahunan Rp 2,03 triliun yang didominasi oleh lelang hak tanggungan, non-eksekusi sukarela, dan jaminan fidusia.
Djanurindro juga menyampaikan upaya penurunan nilai saldo piutang negara yang menunjukkan perkembangan baik, sampai dengan 30 April 2025 berhasil diturunkan sebanyak Rp 2,38 miliar atau 35,03 % dari target Rp6,8 miliar. Kontribusi terbesar datang dari KPKNL Serang dan Tangerang I yang telah melampaui target bulanan.
Selain itu, hibah aset BMN senilai total Rp106,84 miliar telah disalurkan kepada pemerintah daerah di Provinsi Banten, termasuk untuk pembangunan Rumah Susun MBR Kedaung Baru, preservasi jalan, dan fasilitas kampus, yang semuanya telah memperoleh persetujuan pusat DJKN pada kuartal pertama tahun ini.
Terkait denga sertifikasi BMN berupa tanah telah mencapai 119 bidang hingga 30 April 2025, atau 36,96 % dari target 322 bidang guna memperkuat kepastian hukum aset negara di daerah.
Untuk mendukung Proyek Strategis Nasional melalui LMAN, realisasi pembiayaan di Provinsi Banten pada April 2025 tercatat sebesar Rp 4,01 miliar, dan secara kumulatif sejak awal tahun hingga 30 April 2025 telah mencapai Rp 99,74 miliar, terutama untuk proyek akses pelabuhan dan infrastruktur air baku.

- 3 kali dilihat