Sidoarjo,21 Maret 2025, Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Jawa Timur mengadakan Pleno dan Press Conference APBN KiTa Regional Jawa Timur s.d 28 Februari 2025  bertempat di  Aula Lantai 4, GKN Surabaya II  Jalan Dinoyo No.111 Surabaya. Acara ini juga diikuti para peserta secara daring melalui Zoom Meeting (18/03/2025).Hadir memimpin Konferensi pers Kakanwil DJKN Jawa Timur Dudung Rudi Hendratna yang juga sebagai Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Jawa Timur. Sejumlah media lokal Surabaya turut hadir mengikuti acara ini, serta para  pejabat di lingkungan Kementerian Keuangan di Jawa Timur.

Sebelum Konpers,  telah dilaksanakan Rapat Pleno ALCo Regional Jawa Timur secara luring maupun daring  oleh para pimpinan Unit Vertikal Kemenkeu yang dipimpin Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Jawa Timur. Hadir di Pleno ALCo Agustin Vita Avantin Kakanwil DJP Jawa Timur II, Sigit Danang Joyo Kakanwil DJP Jawa Timur I, YFR Hermiyana Plh. Kakanwil DJP Jawa Timur III, Untung Basuki  Kakanwil DJBC Jawa Timur I, Agus Sudarmadi Kakanwil DJBC Jawa Timur II, Agung Yulianto  Plh. Kakanwil Ditjen Perbendaharaan Jawa Timur,Prof. Rudi Purwono Local Expert dari Universitas Airlangga Surabaya, dan seluruh pejabat eselon III Kemenkeu yang ada di Jawa Timur.

Kegiatan Pleno dan Konferensi Pers ALCo dilaksanakan secara kesederhaan sebagai komitmen jajaran Kemenkeu Jawa Timur melaksanakan penghematan anggaran yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto

Kegiatan ALCo APBN Regional Jawa Timur merupakan kegiatan rutin Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Jawa Timur dalam rangka membahas secara transparan tentang pengelolaan APBN Regional dan Kinerja Perekonomian Jawa Timur, kemudian menyampaikannya ke publik sebagai wujud pelaksanaan Keterbukaan Informasi Publik.

Perkembangan Ekonomi Regional  Jawa Timur

Perekonomian Jawa Timur pada Triwulan IV tahun 2024 tumbuh sebesar 5,03% (yoy) dan menjadi modal untuk berkontribusi terhadap 25,55% dari PDRB Pulau Jawa, yang merupakan terbesar kedua setelah DKI Jakarta, yang disebabkan permintaan domestik yang kuat, inflasi yang terkendali dan penciptaan lapangan kerja baru.

Industri berbasis hilirisasi mendorong kinerja sektor manufaktur, yang berasal dari kenaikan kinerja industri makanan dan minuman (7,55%, yoy), kertas (5,96% yoy), dan kimia (5,26% yoy). Penyaluran kredit program di Jawa Timur dengan rincian KUR sebesar Rp46,62 T (untuk 909.119 orang), dan UMi sebesar Rp1,18 T (untuk 264,341 orang).

Pada bulan Februari 2025 terjadi Deflasi -0,03% (yoy). Harga pangan terus dikendalikan, terutama dalam menghadapi Ramadhan dan Lebaran. Berbagai Langkah kebijakan penurunan tarif terhadap moda lebaran yang diperkirakan berkontribusi besar dalam pengendalian Inflasi oleh pemerintah dalam menjaga daya beli masyarakat.

Perkembangan Realisasi APBN Regional Jawa Timur

Realisasi Pendapatan Negara mencapai Rp.36,31 Triliun atau 13,49% dari target sebesar Rp269,20 Triliun. Terdiri dari Penerimaan Perpajakan (Pajak dan Cukai) terealisasi sebesar 13,24% (Rp34,95 Triliun) dari target,  dan PNBP mencapai 25,6% (Rp1,36 Triliun ) dari target (Rp5,3 Triliun).

Realisasi Belanja Negara sampai dengan Februari 2025 telah terserap Rp19,38 Triliun atau 15,49% dari pagu belanja negara di Jawa Timur. Kinerja belanja negara terdiri dari Belanja K/L sebesar Rp3,6 Triliun dan Transfer Ke Daerah (TKD) mencapai Rp15,78 Triliun.

Pada Konferensi Pers ini  Dudung Rudi Hendratna menjelaskan terkait capaian APBN  Regional Jawa Timur, dan fungsi shock absorbernya  dalam menjaga keseimbangan ekonomi.

Beberapa Isu terkait penerimaan negara di Jawa Timur:

a. Pajak (DJP):

“Penerimaan Pajak sebesar Rp. 13,07 Triliun (11,39% dari target,  terbesar dari Sektor Industri Pengolahan sebesar Rp7,97 T” terang Dudung dalam menjelaskan kepada awakn media yang hadir.

b. Bea Cukai (DJBC):

Penerimaan Kepabenan dan Cukai (Bea Cukai) sebesar 21,89 Triliun (14,71% dari target). Dudung menjelaskan penerimaan ini berasal dari penerimaan Cukai sebesar Rp20,8 Triliun (14,61% dari target), Penerimaan bea masuk Rp955,55 M (15,05% dari target), dan bea keluar Rp127,41 M (108,38% dari target). “Penerimaan bea dan cukai dipengaruhi turunnya produksi hasil tembakau bulan Desember 2024 yang berpengaruh penundaan tebus cukai yang jatuh tempo pada Februari 2025, Penurunan tarif efektif Februari 2025 dan nilai impor Februari 2025 untuk bea masuk, serta tingginya harga referensi CPO dan tingginya harga patokan ekspor biji kakao untuk bea keluar” lebih lanjut Kepala Perwakilan Keuangan Jawa Timur ini menjelaskan.

c. Realisasi PNBP

Hingga 28 Februari 2025 realisasi PNBP mencapai Rp1,36 T (25,60% dari target) yang diperoleh dari PNBP Lainnya sebesar Rp744,49 M dan PNBP BLU sebesar Rp 619,38 M. Penerimaan PNBP Lainnya meningkat  terutama berasal dari  Pendapatan Biaya Pendidikan, Pendapatan Jasa Kepelabuhan, Pelayanan Pertanahan, Penerbitan STNK. PNBP  BLU meningkat  terutama  berasal dari Pendapatan Jasa Pelayanan Pendidikan, dan Pendapatan Jasa Pelayanan Rumah Sakit.

d. Pengelolaan Aset

Realisasi Lelang mencapai Rp485,08 Miliar atau 8,91% dari target, dengan total penerimaan PNBP Pengelolaan BMN dan Piutang Negara  sebesar 60,93 Miliar (20,79% dari target  290,01 Miliar).

Belanja Kementerian Lembaga

Belanja Pegawai terealisasi Rp2,82 Triliun yang sudah disalurkan untuk pembayaran gaji dan tunjangan pegawai sesuai jadwal.

Belanja Barang terealisasi Rp742,1 Miliar dengan porsi penyaluran yang lebih dominan untuk Pengelolaan dan Pembinaan Pendidikan Madrasah (Kemenag), Peningkatan Kualitas dan Kapasitas Perguruan Tinggi Akademik (Kemendikti), Keselamatan dan Keamanan Transportasi Laut (kemenhub), Pemeliharaan/Perawatan/Peningkatan Non Alutsista Matra Darat (Kemenhan), Peningkatan Pelayanan Keamanan dan Keselamatan Masyarakat di Bidang Lantas.

Belanja Modal terealisasi Rp25,51 Miliar, antara lain digunakan untuk modernisasi non-alutsista, pengadaan almatsus, pengadaan sarpras internal, prasarana Pendidikan dasar, menengah, dan tinggi, infrastruktur konektivitas, prasarana pendidikan, sedangkan belanja Bantuan Sosial terealisasi Rp18,98 Miliar, belanja bansos masih difokuskan untuk penyaluran bantuan pendidikan khususnya pada perguruan tinggi dan pendidikan dasar.

Transfer Ke Daerah

Dukungan APBN kepada APBD melalui TKD per 28 Februari 2025 terealisasi sebesar Rp15,78 Triliun (18,9% dari target). Realisasi banyak ditopang dari DAU dan DAK Non Fisik. Peningkatan realisasi DAU Block Grant, realisasi BOS di periode ini lebih tinggi karena pemerintah daerah sudah tertib menyampaikan syarat salur.

Rincian realisasi TKD  adalah DAU sebesar Rp9,13 Triliun untuk mendanai penyelenggaraan layanan publik/ belanja aparatur, DBH sebesar Rp1,2 Triliun, Insentif Fiskal sebesar Rp11,74 Miliar, DAK Non Fisik terealisasi Rp3,79 Triliun yang difokuskan untuk mendanai belanja pendidikan dan kesehatan, dan Dana Desa sebesar Rp1,63 T.

Konpers diakhiri dengan penyampaian pesan dari Kepala Perwakilan Kemenkeu Jatim kepada masyarakat agar  para Wajib Pajak segera lapor SPT Tahunan. “Batas Waktu Penyampaian SPT Tahunan Orang Pribadi Tahun 2024 adalah tanggal 31 Maret 2025, karena bertepatan hari libur dan tidak ada relaksasi batas waktu lapor SPT ini, agar WP lapor secepatnya melalui aplikasi djponline.pajak.go.id sehingga bisa nyaman karena menghindari load yang besar saat waktu akhir pelaporan” pesan Dudung kepada awak media yang hadir agar menyampaikannya kepada publik.

 

Informasi perpajakan terkini lainnya dapat dilihat di laman landas www.pajak.go.id.

#LaporSPTTahunan_dengan_efiling

#LaporSPTTahunandi_djponline.pajak.go.id

#LebihAwalLebihNyaman

 

#PajakKuatAPBNSehatIndonesiaSejahtera