Kementerian Keuangan Satu menyampaikan kinerja ekonomi Regional Provinsi DKI Jakarta periode sampai dengan 30 April 2025 pada Forum Assets Liabilities Committee (ALCO) Regional DKI Jakarta yang dilaksanakan secara daring pada hari Selasa tanggal 27 Mei 2025.
Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan Kementerian Keuangan di wilayah DKI Jakarta, perwakilan Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta, Forkopimda, Badan Pusat Statistik DKI Jakarta, Otoritas Jasa Keuangan, Akademisi Perguruan Tinggi di lingkungan DKI Jakarta, dan rekan-rekan media.
Hadir pula sebagai Narasumber forum ALCO kali ini Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (Kanwil DJPb) Provinsi DKI Jakarta, Mei Ling, Kepala Bidang Perbendaharaan, Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tipe A Tanjung Priok, Andi Hermawan, Kepala Seksi Data dan Potensi Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (Kanwil DJP) Jakarta Timur, Dwi Krisnanto, dan Kepala Seksi Hukum, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (Kanwil DJKN) DKI Jakarta, Setiawan Suryowidodo.
Kondisi perekonomian regional Jakarta sampai dengan bulan April 2025 dilaporkan terjaga optimis, tumbuh 4,95% (yoy) dan 0,59% (q-to-q) didorong oleh pertumbuhan sektor infokom dan konsumsi rumah tangga yang ikut tumbuh 5,36% (yoy). Inflasi DKI Jakarta April 2025 naik terkendali dalam rentang sasaran 2,21% (yoy) akibat kenaikan tarif air minum PAM dan normalisasi tarif listrik setelah adanya subsidi di periode bulan Januari-Maret 2025.
Kemudian Kinerja APBN Regional sampai dengan April 2025 resilien dengan pendapatan negara sebesar Rp557,35 triliun atau 31,05% dari target dan realisasi belanja sebesar Rp440,99 tiriliun atau 23,87% dari pagu, surplus sebesar Rp116,37 triliun.
Sementara itu, kinerja penerimaan pajak regional mencerminkan sinyal positif pencapaian target penerimaan negara. Dengan total penerimaan sebesar Rp421,87 triliun, Kanwil DJP se-Jakarta memiliki proporsi sebesar 75,73% dari total penerimaan pajak secara nasional. Terjadi pula kenaikan penerimaan pajak yang cukup signifikan pada April 2025 sebear 210,76% dibandingkan dengan bulan Maret 2025 karena akselerasi pendapatan dari pajak penghasilan (PPh) dan PPN.
Realisasi penerimaan neto Kanwil DJP Jakarta Timur sampai dengan 30 April 2025 adalah sebesar Rp9,06 triliun atau mencapai 26,16% dari target penerimaan pajak tahun 2025 sebesar Rp34,64 triliun. Capaian penerimaan neto tersebut mengalami kontraksi di bulan April karena adanya pergeseran penerimaan dari wajib pajak di sektor industri pengolahan.
Dari sisi sektor usaha utama, sejumlah sektor usaha utama juga mengalami kontraksi dibandingkan dengan tahun sebelumnya, namun sejumlah sektor usaha menunjukkan pertumbuhan yang positif, yaitu diantaranya Industri Pengolahan (18,96% yoy), Perdagangan (2,29% yoy), serta Transportasi dan Pergudangan (39,66% yoy).
Forum ditutup dengan kesimpulan kinerja APBN tercatat surplus mencerminkan pengelolaan fiskal yang prudent, komitmen yang kuat dalam mendukung kesejahteraan masyarakat, memperkuat fondasi ekonomi nasional, serta memberikan ruang bagi kesinambungan pertumbuhan dan stabilitas di tengah dinamika global.

- 4 kali dilihat