Jayapura, 19 Maret 2024 – Salah satu indikator penting dalam mengukur keberhasilan pembangunan negara adalah pertumbuhan ekonomi dan tingkat pengangguran. Pemerintah terus berupaya menurunkan pengangguran melalui sinergi pendanaan belanja Kementerian dan Lembaga (K/L) dan Transfer Ke Daerah (TKD) yang difokuskan pada pendidikan dan pelatihan.
Hingga Februari 2024 realisasi pendapatan negara mencapai Rp2.922,27 Milyar dengan pendapatan Pajak Dalam Negeri menyumbang sebesar Rp944,65 Milyar. Penerimaan pajak tumbuh positif 14,49% yoy atau telah mencapai 10,20% dari target yang ditetapkan. Kontribusi yang dominan disebabkan adanya usaha pertambangan dan penggalian oleh PT Freeport Indonesia.
Bertempat di gedung Bank Indonesia Papua, di Kota Jayapura (7/3) Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Papua, Moudy Hermawan menyebut, alokasi belanja K/L pada tahun 2023 mencapai Rp433,90 miliar dengan realisasi sebesar 90,39 persen. Sementara belanja TKD dalam bentuk DAK sejumlah Rp3.034,78 miliar dengan output mencapai 89,55 persen.
Moudy mengatakan bahwa Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang pendidikan dapat menjadi salah satu solusi untuk mengurangi pengangguran di Papua, khususnya di kalangan generasi muda. DAK tersebut dapat dialokasikan untuk meningkatkan relevansi dan keterkaitan kurikulum pendidikan tinggi dengan kebutuhan pasar kerja, dengan melibatkan dunia usaha dan industri dalam penyusunan dan evaluasi kurikulum.
“Pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp433,90 miliar pada tahun 2023 dalam bentuk pendidikan dan pelatihan sebagai upaya untuk menurunkan tingkat penggangguran melalui penciptaan sumber daya manusia yang mempunyai keahlian dan keterampilan yang dibutuhkan dunia kerja,” ujar Moudy.
Moudy menambahkan bahwa dukungan fiskal lainnya diberikan dalam bentuk perlindungan sosial kepada masyarakat yang rentan dan masih menganggur sebagai bentuk bumper pada masa pencarian kerja dan agar tidak terjerumus dalam kemiskinan. Pemberdayaan ekonomi, dengan tujuan menyediakan sarana untuk mendorong masyarakat menjadi produktif.
Sementara itu Moudy menyebut, sektor tambang mendominasi Penanaman Modal Asing (PMA). Terlihat dari total investasi selama lima tahun terakhir yang mencapai 3.89 miliar dolar AS. Terutama akibat pengembangan tambang bawah tanah di Tembagapura yang terus berlangsung hingga akhir tahun 2023.
“Realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri di Papua periode 2019-2023 mencapai Rp6.197.630,40 juta. Investasi tersebut tersebar pada 19 lapangan usaha dengan investasi terbesar tahun 2023 dilakukan pada LU Transportasi, Gudang dan Telekomunikasi dengan total 89 proyek,” jelas Moudy.
#LaporPajakHariIni #PajakKuatIndonesiaMaju #PajakKitaUntukKita
***
Narahubung Media:
Theresia Naniek Widyaningsih
Kepala Bidang Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat Kanwil DJP Papua, Papua Barat, dan Maluku
(
*
: (0967) 589174
- 48 kali dilihat