
Kantor Wilayah (Kanwil) DJP Riau melalui KPP Pratama Pekanbaru Senapelan dan KPP Pratama Pekanbaru Tampan menyelenggarakan Business Develompent Service (BDS) bagi wajib pajak pelaku UMKM di Pekanbaru dengan mengikuti webinar (seminar web) yang diselenggarakan oleh Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (PPEI) Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional bekerja sama dengan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Mumbai India, serta Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Chennai dengan tema “Menembus Pasar India: Peluang dan Tantangan” melalui aplikasi Zoom (Selasa, 16/6).
Untuk wilayah Pekanbaru, webinar ini disambungkan oleh KPP Pratama Pekanbaru Senapelan dan juga KPP Pratama Pekanbaru Tampan selaku koordinator utama pelaksanaan kegiatan Business Develompent Service (BDS). Tujuannya agar UMKM mampu meningkatkan kinerja usaha, menguasai akses pasar dan memiliki kemampuan bersaing dalam skala nasional maupun internasional. Kegiatan ini diadakan secara daring sebagai bentuk protokol pencegahan Covid-19. Walaupun demikian, kegiatan tetap berjalan lancar dengan diikuti oleh 19 pelaku UMKM dari Pekanbaru.
Kegiatan Business Develompent Service (BDS) kali ini dibuka langsung oleh Rimon Domiyandra selaku Kepala Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan KPP Pratama Pekanbaru Senapelan dan dilanjutkan Elmon Maron selaku Kepala Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan KPP Pratama Pekanbaru Tampan. "Acara ini merupakan pendahuluan dari rangkaian webinar yang akan dilaksanakan di minggu berikutnya. Semoga menambah wawasan baru dalam berbisnis, khususnya ekspor," ucap Rimon dalam sambutannya.
Setelah disambungkan melalui Direktorat Ekstensifikasi dan Penilaian, acara kemudian dipandu oleh Yadi Suriahadi selaku Koordinator Fungsi Ekonomi KJRI MumbaI. Kegiatan pertama merupakan sambutan oleh Agus P. Saptono selaku Konjen RI Mumbai kemudian dilanjutkan oleh Noviani Vrisvianti selaku Kepala Balai Besar PPEI-Kemendag. Pada saat pemberian sambutan, Agus P. Saptono memaparkan, “Satu hal yang akan saya garis bawahi, dalam melakukan transaksi bilateral khususnya dengan pihak India, kita harus detail terutama dalam urusan legalitas, pastikan hitam diatas putihnya agar tidak terjadi hal yg tidak diinginkan.”
Selanjutnya, untuk memperdalam tema kegiatan ini, materi disampaikan oleh Sumhaji selaku Profesional Trainer dari PPEI. Sumhaji menjelaskan bahwa 20% jumlah penduduk India memanfaatkan ekspor terutama rempah rempah yang digunakan hampir di semua jenis makanan. Hal ini merupakan peluang kolaborasi antara India dan Indonesia sebagai penghasil rempah rempah.
Lebih lanjut kegiatan ini diisi oleh Omey Panjaitan yang merupakan pengusaha/eksportir berpengalaman, ia menjelaskan, "India merupakan pasar yang aman, sebab mereka bisa terima dari kualitas atas sampai kualitas bawah sehingga tidak ada produk kita yang terbuang. Ada banyak produk unggulan kita yang tidak bisa tumbuh di India, contoh seperti gambir yang digunakan dalam produk makanan mereka."
Di akhir webinar diadakan sesi tanya jawab dari peserta kepada narasumber. Panitia penyelenggaran kegiatan ini mengharapkan UMKM dalam menjalankan kegiatan usahanya terutama dalam ekspor dalam tema kali ini menembus pasar di India.
- 36 kali dilihat