Direktur Jenderal Pajak Suryo Utomo memimpin jalannya Third Asia Initiative Meeting yang berlangsung di FIBES Conference and Exhibition Center, Spanyol (Selasa, 8/11). Pertemuan tingkat tinggi tersebut sebagai bagian dari rangkaian kegiatan 15th Global Forum Plenary Meeting. Pertemuan ini dihadiri oleh 33 partisipan dari sembilan yurisdiksi anggota Asia Initiative dan empat partner organisasi.
Selaku Chair of Asia Initiative, Suryo Utomo menyampaikan dua pokok bahasan utama yaitu informasi terkini Asia Initiative dan kemajuan yang telah dicapai oleh Asia Initiative. Pada agenda yang membahas informasi terkini, secara khusus disampaikan hasil dari pertemuan kedua Asia Initiative yang telah digelar pada 31 Agustus s.d. 2 September 2022 lalu di Bali. Pertemua kedua tersebut menyepakati program kerja yang berfokus pada peningkatan kapasitas regional yang didasari karena adanya perbedaan kapabilitas pada yurisdiksi anggota Asia Initiative dalam mengimplementasikan standar pertukaran informasi.
Aktivitas capacity building pertama Asia Initiative telah berlangsung pada 25—27 Oktober 2022. Kegiatan ini berupa workshop yang merupakan kolaborasi antara OECD dengan Direktorat Jenderal Pajak. Tentunya kegiatan ini tidak berhenti disini. Pada tahun 2023, India akan menjadi tuan rumah atas kegiatan capacity building selanjutnya yang akan dilangsungkan pada bulan Februari dan September 2023.
Pada kesempatan tersebut, Suryo Utomo juga menyambut Kazakhstan yang pada 14 Oktober 2022 telah menandatangani Deklarasi Bali, menjadikannya sebagai anggota keenam belas dari inisiatif ini. Hingga saat ini, enam belas yurisdiksi telah menjadi anggota Asia Initiative yaitu Armenia, Brunei Darussalan, Hong kong (Republik Rakyat Tiongkok), India, Indonesia, Jepang, Kazakhstan, Korea Selatan, Makau (Republik Rakyat Tiongkok), Maladewa, Malaysia, Mongolia, Pakistan, Republik Rakyat Tiongkok, Singapura, dan Thailand. Dengan demikian, masih terdapat enam yurisdiksi di Asia anggota Global Forum yang belum menjadi anggota Asia Initiative.
Sebelumnya, pada pertemuan SGATAR ke-51 di Kuala Lumpur, Suryo Utomo berkesempatan untuk melakukan pertemuan bilateral dengan Komisioner Pajak Vietnam dan Filipina. Keduanya merupakan anggota Global Forum yang belum berkomitmen menandatangani Deklarasi Bali. Suryo mengundang kedua negara tersebut untuk dapat bergabung dalam Asia Initiative dan disambut dengan respon positif dari keduanya.
Agenda selanjutnya mendiskusikan terkait progres yang telah dicapai oleh Asia Initiative sejak peluncurannya pada Global Forum Plenary Meeting 2021. Pada sesi ini, Sekretariat Global Forum memaparkan dokumen yang memuat seluruh progres tersebut serta bagaimana progres ini akan dituangkan dalam Asia Initiative Progress Report yang akan dirilis pada tahun 2023 mendatang.
Asia Initiative telah memulai debutnya dengan menyelenggarakan pertemuan pertama pada Februari 2022 di Jakarta sebagai bagian dari kepemimpinan Indonesia pada event G20. Diikuti dengan dukungan dari pimpinan tingkat tinggi dari 13 negara anggota Global Forum di Asia yang tertuang dalam Deklarasi Bali, dan dilanjutkan dengan Ministerial Meeting pada Juli 2022 silam di Bali. Pertemuan selanjutnya digelar di Bali pada Agustus dan September lalu dengan menghasilkan kesepakatan atas program-program kerja ‘ambisius’ yang berfokus pada peningkatan kapasitas yurisdiksi anggotanya.
Pada akhir pertemuan, seluruh anggota sepakat untuk bertemu kembali pada tahun 2023 dan merefleksikan hal-hal yang telah dicapai. Seluruh deglarasi juga berkomitmen untuk senantiasa menggaungkan peran dan manfaat positif Asia Initiative dalam berbagai kesempatan. Asia Initiative merupakan platform kerja sama multilateral di Kawasan Asia yang mendorong transparansi perpajakan guna mengatasi isu penghindaran pajak dan aliran keuangan ilegal lainnya.
Pewarta: Tim Direktorat Perpajakan Internasional |
Kontributor Foto: Tim Direktorat Perpajakan Internasional |
Editor: Mutia Ulfa |
- 174 kali dilihat