
"Kalau disebut Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 70% ada di pajak, maka pajak yang menghidupi negara. Hari ini, kita akan meresmikan satu pusat perpajakan bernama tax center. Di situ (tax center) kita melayani masyarakat," kata Rektor Universitas Bina Niaga (UNBIN) Dr. Ismulyana Djan, S.E., M.M. dalam sambutannya di kuliah umum perpajakan UNBIN, Bogor (Kamis, 8/4).
Kuliah umum diikuti oleh puluhan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNBIN. Kegiatan itu dibarengi dengan peresmian Tax Center UNBIN serta penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jawa Barat (Jabar) III dan UNBIN. Acara dihadiri Kepala Kanwil DJP Jabar III Lucia Widiharsanti serta jajaran perwakilan pejabat rektorat UNBIN.
Ismulyana dalam kuliah umumnya menyampaikan, "Selain membantu masyarakat, kita juga akan membantu DJP demi tercapainya target APBN. Target perpajakan tahun ini kata Ibu Kepala Kanwil tadi ada Rp1.400 triliun lebih, baru tercapai Rp500 triliun per April 2022. Peran tax center walau sedikit, namun mendukung penuh DJP".
"Tax Center UNBIN ini nanti ada program brevet perpajakan, seminar untuk umum, penelitian perpajakan dan sebagainya. Peran UNBIN sedikit banyak, menjadi nilai baik bagi DJP dan bagi UNBIN. Target pajak baru tercapai 48,44%, artinya sekian persen berjuang untuk direalisasikan, izinkan kami untuk membantu menyokong negara ini," tambah Ismulyana.
Lebih lanjut, Ismulyana menyampaikan bagaimana peran tax center dalam membantu DJP. "Bisa dibayangkan kalau efektivitas kolektivitas pajak terganggu, kesadaran pajak terganggu. Beberapa negara dinyatakan collapse (red: hancur) contohnya Amerika, inflasinya luar biasa. Nah, peran tax center bagaimana mengefektifkan kolektif pajak dari DJP serta menumbuhkan kesadaran pentingnya pajak. Pajak adalah bagian dari kehidupan kita di republik ini," tegasnya.
Pewarta: Risang Ekopaksi |
Kontributor Foto: Faridha Dwiyanti Fitrianingrum |
Editor: Yeni Puji Susilo Haripurnomo |
- 25 kali dilihat