
Melalui teknik tulisan dan berbicara di depan publik, citra suatu institusi dapat dibangun. Kekuatan suatu tulisan bisa memengaruhi bagaimana opini publik, begitu juga dengan public speaking. Seseorang dalam berbicara di depan umum perlu memperhatikan penggunaan diksi, kontak mata, gestur tubuh, dan intonasi yang akan memengaruhi audien dalam menerima apa yang kita sampaikan.
Melihat pentingnya peningkatan kualitas penulisan dan kemampuan public speaking pegawai DJP, Kanwil DJP Joglosemar (Jawa Tengah I, Jawa Tengah II, dan DIY) menyelenggarakan lokakarya (workshop) penulisan dan public speaking di Kota Liwet, Surakarta (Kamis, 25/7). Mengambil tema “Sematkan Cita Tingkatkan Citra”, tiga kanwil di Jawa bagian Tengah dan DIY mengumpulkan puluhan fiskus perwakilan dari KPP dan KP2KP di wilayah Jawa Tengah dan DIY di Aula Kanwil DJP Jawa Tengah II, Surakarta.
Riza Almanfaluthi Kepala Seksi Pengelolaan Situs Direktorat P2Humas DJP, hadir sebagai narasumber untuk meningkatkan kualitas penulisan fiskus Joglosemar. Riza berbagi tips dan trik tentang bagaimana bisa produktif dalam menulis dan menghasilkan tulisan yang baik. “Menulis itu mudah, menulis itu asyik,” tutur pria pemilik blog rizaalmanfaluthi.com tersebut.
Riza juga menuturkan bahwa menulis itu bukan hanya untuk orang-orang yang punya bakat tetapi menulis itu bisa karena banyak latihan. Dengan sering latihan, memperbanyak referensi, banyak membaca akan meningkatakan kualitas tulisan kita."Menulis itu mudah, asalkan kita niat dalam melakukannya," jelas Riza.
Jika ada niat dan kesempatan untuk menulis, maka jangan kita tunda-tunda. Segala sesuatunya memang harus kita mulai dengan “niat”. Niatkan untuk menulis dan lakukanlah sekarang juga, tulis semuanya yang ingin kita tuliskan. “Jangan takut salah, jangan takut jelek,” pesan Riza. Dalam menulis, gunakan otak kanan kita untuk menulis, sehingga kita dapat menuliskan semua yang ingin kita tuliskan tanpa ragu, sejenak meninggalkan logika kita. Setelah selesai menuliskan semua pesan yang ingin disampaikan, saatnya kembali menggunakan otak kiri kita untuk mengedit hasil tulisan yang telah kita tulis. Selain itu, kualitas penulisan akan semakin meningkat dengan memperbanyak latihan, tulis apa pun, kapan pun.
Sementara di bidang public speaking diisi oleh Esa, Ketua Paguyuban Master of Ceremony (MC) se-Solo Raya dan juga salah satu public speakear dan entertainer di wilayah Solo.
Sama halnya dengan menulis, kemampuan public speaking tidak muncul karena bakat. Seseorang bisa berbicara di depan umum karena banyak latihan. Selain latihan, seorang public speaker juga jangan lupa untuk berdoa sebelum memulai membawakan acara. Agar segala sesuatunya dimudahkan dalam membawakan acara. Jika ada kesempatan untuk bicara di depan umum, maka kita harus memanfaatkan kesempatan tersebut sebaik-baiknya.
Pada kesempatan ini, Esa berbagi tips untuk presentasi yang baik. Yang pertama yaitu mempersiapkan dan menguasai materi dengan baik. Selanjutnya, kita harus membayangkan apa yang akan terjadi saat presentasi, salah satu caranya bisa dengan latihan berbicara di depan cermin. Yang ketiga, pada saat presentasi kita harus memperhatikan kontak mata, bahasa tubuh (body language), pemilihan bahasa, serta intonasi dalam penyampaian materi. Selain itu, ada baiknya kita menyisipkan jokes atau lelucon saat presentasi. Lelucon bisa diletakkan di awal, tengah, dan akhir presentasi supaya audien tidak bosan. Selain jokes, interaksi dengan audien seperti tanya jawab dan kuis-kuis kecil juga bisa dilakukan untuk menjaga fokus audien kepada pembicara. Di akhir presentasi, sampaikan kesimpulan mengenai apa yang telah kita sampaikan.
Setelah mendapatkan materi workshop penulisan dan public speaking ini, diharapkan fiskus DJP bisa menghasilkan konten tulisan yang bagus dan menarik serta menjadi public speaker yang baik karena setiap hari pegawai DJP bertemu dengan wajib pajak dan berkomunikasi dengan wajib pajak.
- 69 kali dilihat