Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Wates mengadakan kegiatan preliminary audition atau audisi awal, berupa tes tertulis dan wawancara, bagi seluruh finalis duta pajak di Aula Lantai 3 KPP Pratama Wates (Jumat,19/8). Setiap SMA dan SMK mengirimkan satu putra dan satu putri sebagai finalis duta pajak mewakili sekolah. Sekolah yang mengutus siswa-siswinya pada ajang bergengsi ini berasal dari SMA N 1 Pengasih, SMK N 1 Pengasih, SMA N 1 Wates, SMK Ma’arif 1 Temon, SMK Muhammadiyah 1 Wates, SMK N 1 Panjatan, dan SMA Negeri 2 Wates. Ketujuh sekolah ini akan berpartisipasi pada puncak kegiatan Pajak Bertutur tahun 2022  yang rencananya akan digelar pada 22 Agustus 2022 di Gor Cangkring mendatang. Dari keempat belas finalis tersebut akan dipilih satu putra sebagai Arjuna Pajak dan satu putri sebagai Srikandi Pajak. Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian dari kegiatan pajak bertutur.

Pajak Bertutur merupakan bagian dari kegiatan menumbuhkan kesadaran pajak untuk peserta didik. Inklusi kesadaran pajak ini dilakukan oleh KPP Pratama Wates bersama dengan Balai Pendidikan Menengah Kulon Progo yang membidangi pendidikan. Acara ini  dikemas  dalam bentuk kegiatan yang menarik dan memberikan kesan pada peserta didik. Pajak Wates ingin mendidik generasi muda di Kulon Progo sebagai generasi calon-calon pelaku ekonomi masa depan menjadi warga negara yang mempunyai kesadaran dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, termasuk kesadaran membayar pajak.

Berikut adalah nama-nama siswa yang menjadi finalis duta pajak tahun 2022.

  • SMK N 1 Panjatan diwakili oleh Bima Marsena dan Elisabeth Diah Ayu Nur P.
  • SMK Muhammadiyah 1 Wates diwakili oleh Alfian Ridlwan Hussayni dan Silviana Noviyanti.
  • SMK N 1 Pengasih diwakili oleh Ilham Pratama dan Arsytha Maharani.
  • SMA N 1 Pengasih diwakili oleh Rafiq Ferdina Saputra dan Adira Farah Hatta.
  • SMA N 1 Wates diwakili oleh Tegar Rizkyawan dan Prasidya Langlang Duhita.
  • SMK Ma’arif 1 Temon diwakili oleh Pramugiansyah Bayu Pamungkas dan Afrida Khoiriyah.
  • SMA N 2 Wates diwakili oleh Rafik Mustofa dan Rinda Fitriyani.

Para siswa diundang oleh panitia Pajak Bertutur 2022 untuk mengikuti tes tertulis dan tes wawancara. Jessica Winda Prima dan Sujianto sebagai pembawa acara ini menerangkan tata tertib dan gambar kegiatan terlebih dahulu. Setelah seluruh peserta memahami, mereka dikumpulkan di ruangan khusus untuk menunggu giliran dipanggil untuk tes wawancara. Satu siswa diberikan waktu lima menit untuk menjawab berbagai pertanyaan dari juri. Pertanyaan yang diberikan para juri sangat menantang bagi siswa-siswi tersebut. Selain harus memperkenalkan diri, mereka juga ditanya mengenai bagaimana pertama kali mereka mengenal pajak, apa manfaat pajak yang dirasakan langsung oleh siswa, dan apa motivasi mereka menjadi duta pajak.

Salah satu finalis, Rafik Mustofa, mengatakan bahwa salah satu manfaat pajak yang dia rasakan adalah adanya sekolah gratis, pembangunan bandara Yogyakarta Internasional Airport, dan perbaikan jalan raya. Ketika ditanya bagaimana perasaannya ketika akan masuk ke ruang wawancara, Afrida menjawab bahwa dia merasa gerogi namun tetap optimis bisa menjawab pertanyaan dari juri.

Setelah wawancara dilakukan oleh semua finalis, kegiatan selanjutnya adalah tes tertulis. Peserta diberikan waktu empat puluh menit untuk mengerjakan ujian tulis sebanyak sepuluh soal benar salah, sepuluh soal pilihan ganda dan dua studi kasus. Hasil ujian tulis ini untuk mengetahui dan mengukur sejauh mana pemahaman siswa akan dasar- dasar perpajakan yang berlaku di Indonesia. Hasil penilaian dari tes wawancara dan tes tertulis hari ini akan dijadikan sebagai salah satu bahan pertimbangan para juri untuk menentukan kandidat yang pantas untuk menjadi Arjuna Pajak dan Srikandi Pajak KPP Pratama Wates Tahun 2022, selain hasil penilaian atas presentasi duta pajak yang akan disampaikan mereka pada hari Senin, 22 Agustus 2022 mendatang di Gor Cangkring.

 

Pewarta: Herwin Kurniawati
Kontributor Foto:Briansah Widhi Hantoro
Editor: Wiwin Nurbiyati, Mutia Ulfa