Tim Kunjungan Kerja Lapangan dari Kantor Pelayanan Pajak Badan dan Orang Asing (KPP Badora) telah menyelesaikan serangkaian kunjungan atas dua wajib pajak besar di Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau dan Batam pada Agustus 2025 lalu. Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya intensif DJP dalam menindaklanjuti Surat Permintaan Penjelasan Data dan/atau Keterangan (SP2DK) guna memastikan kepatuhan pelaporan perpajakan.
“Pelaksanaan kunjungan kerja lapangan ini menegaskan peran DJP dalam fungsi pengawasan dan verifikasi data, memastikan bahwa kegiatan usaha yang dilaporkan sesuai dengan kondisi faktual di lapangan,” jelas Kepala Kantor Pelayanan Pajak Badan dan Orang Asing Natalius di ruang kerjanya di Lantai 2 KPP Badora, Jalan Taman Pahlawan Nasional Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan (Kamis, 11/12).
Tim KPP Badora yang terdiri dari Account Representative Supriyati, Vera Novalin, Arief Eko Hutomo, dan Kusuma Indrajaya mendatangi wajib pajak Agnes Chua Sey Ling, Direktur dari PT Kee Tee Sinergi, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang produksi sarang burung walet dan terdaftar di KPP Tanjung Balai Karimun. Pada saat kunjungan, Agnes Chua Sey Ling tidak dapat ditemui karena sedang berada di Kuching, Malaysia, dan diwakili oleh Suharmen selaku konsultan pajak.
Alamat lokasi yang dikunjungi Tim KPP Badora merupakan alamat korespondensi wajib pajak yang terdaftar pada sistem DJP. Di lokasi tersebut, tim menemukan bahwa bangunan rumah toko (ruko) yang tertera sebagai alamat korespondensi hanya digunakan sebagai toko kelontong oleh penjaga, bukan sebagai kantor operasional perusahaan.
Verifikasi juga dilakukan terhadap dua lokasi kegiatan usaha sarang burung walet, yaitu di Jalan H. Arab dan Jalan Lubuk Semut, Karimun. Hasil kunjungan menunjukkan bahwa kedua lokasi tersebut sudah tidak memiliki kegiatan usaha aktif selama beberapa tahun terakhir.
“Saya mewakili wajib pajak Agnes Chua Sey Ling berkomitmen penuh untuk menyelesaikan kewajiban perpajakan yang tertera dalam SP2DK dengan melakukan pembayaran dan pembetulan atas SPT Tahunan,” ungkap Suharmen.
Kunjungan kedua dilaksanakan di Batam terhadap wajib pajak American Bureau of Shipping (ABS) Indonesia, yang merupakan bagian dari organisasi klasifikasi kapal global yang didirikan sejak 1862. Tim KPP Badora mendatangi dua lokasi, yaitu kantor cabang di Menara Aria, Harbour Bay Downtown, serta lokasi galangan kapal di PT Pax Ocean Batam, Tanjung Uncang dan bertemu dengan perwakilan perusahaan, Hendra Satwika dan Aldino Syahrun Nurcahyono.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, kegiatan utama ABS Indonesia terfokus pada industri maritim, lepas pantai, dan gas. Dalam keterangannya, perwakilan ABS menekankan bahwa misi utama mereka adalah mempromosikan keselamatan jiwa, properti, dan lingkungan melalui pengembangan standar teknis, serta memastikan bahwa perusahaan tidak memiliki galangan kapal sendiri. Untuk kepatuhan perpajakan, ABS Indonesia menggunakan jasa konsultasi PT Grant Thornton Strategic Consulting.
“Harapannya atas pelaksanaan kedua kunjungan ini dapat meningkatkan kepatuhan wajib pajak dan mengamankan penerimaan negara dari sektor-sektor strategis,” pungkas Natalius.
| Pewarta: Aisyah `Afina Nurfatihah |
| Kontributor Foto: Vera Novalin, Arief Eko Hutomo |
| Editor: Riza Almanfaluthi |
*)Konten yang terdapat pada halaman ini dapat disalin dan digunakan kembali untuk keperluan nonkomersial. Namun, kami berharap pengguna untuk mencantumkan sumber dari konten yang digunakan dengan cara menautkan kembali ke halaman asli. Semoga membantu.
- 72 kali dilihat



