Direktorat Jenderal Pajak (DJP) menyelenggarakan kegiatan Pajak Bertutur secara serentak dengan melibatkan 23.295 pelajar dan mahasiswa di lebih dari 500 lokasi di seluruh Indonesia.
Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat Dwi Astuti menyebutkan, kegiatan Pajak Bertutur ini merupakan bagian dari Program Inklusi Kesadaran Pajak yang diselenggarakan untuk mengintegrasikan nilai-nilai kesadaran pajak dalam sistem pendidikan nasional agar dapat diajarkan secara terstruktur, sistematis, dan berkesinambungan, melalui kurikulum, pembelajaran, perbukuan, dan kesiswaan/kemahasiswaan.
“Ini adalah investasi jangka panjang di bidang pendidikan,” kata Dwi Astuti saat membuka Pajak Bertutur yang diselenggarakan oleh Kantor Pusat DJP di Kota Pontianak (Rabu, 7/8). Sebagai future taxpayer, menurut Dwi, para generasi muda akan sangat menentukan masa depan Indonesia di masa mendatang. Oleh karena itu, DJP terus berupaya untuk menanamkan pemahaman mengenai pajak kepada para pelajar.
Dwi juga menyampaikan, perjalanan inklusi kesadaran pajak dimulai sejak 2014 dengan adanya Nota Kesepahaman antara DJP dan Kementerian Pendidikan Nasional. Nota Kesepahaman juga disepakati bersama oleh Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Kementerian Agama, Kementerian Dalam Negeri dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Kementerian Pertahanan, dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun-tahun berikutnya.
Sampai dengan tahun 2023, lanjut Dwi, DJP telah berfokus pada implementasi di tingkat perguruan tinggi yang melibatkan lebih dari 500 perguruan tinggi dan 25 sekolah piloting di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA)/sederajat. Pada tahun 2024 ini, Program Inklusi Perpajakan di tingkat SMA/sederajat sudah dinasionalkan dan ditargetkan sampai dengan akhir tahun 2024 mencapai paling tidak 300 sekolah tingkat SMA/sederajat.
Sementara itu, Penjabat Gubernur (Pj.) Kalimantan Barat Harisson menyambut baik penyelenggaraan puncak acara Pajak Bertutur Tahun 2024 di Kota Pontianak. “Semoga acara ini dapat menumbuhkan kesadaran di kalangan pelajar dan mahasiswa akan pentingnya pajak dalam pembiayaan pembangunan nasional,” ungkapnya saat menyampaikan sambutan di acara yang dihadiri oleh lebih dari 300 pelajar itu.
Pj. Gubernur Harisson juga berpesan kepada para Generasi Z ─lahir dalam rentang tahun 1997 sampai dengan 2012─ yang hadir pada kegiatan pagi itu untuk bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu. “Adik-adik mahasiswa yang lahir di tahun 2005, pada tahun 2045 nanti akan berusia 40 tahun dan yang lahir di tahun 2009, pada tahun 2045 akan berusia 36 tahun,” ungkapnya memerinci.
“Artinya, kalian semua adalah generasi emas Indonesia yang akan menjadi motor penggerak pembangunan Indonesia pada 2025—2045, yaitu 21 atau 20 tahun lagi dari hari ini,” pungkasnya.
Puncak acara Pajak Bertutur tahun 2024 di Kota Pontianak ini diisi juga dengan sesi dialog antara para pelajar bersama Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Kepatuhan Pajak Yon Arsal dan Senior Advisor Prospera Australian Taxation Office (ATO) Grant Leader.
Selain itu, pada Pajak Bertutur kali ini, DJP juga memberikan apresiasi dan penghargaan kepada para pihak yang secara konsisten mendukung penyelenggaraan Inklusi Kesadaran Pajak di wilayah Kalimantan Barat. Apresiasi diberikan kepada Pemerintah Kota Pontianak, Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama Kalimantan Barat, Dinas Pendidikan Kalimantan Barat, Institut Shanti Bhuana sebagai tax center terbaik, serta Sani dari Akademi Perpajakan Panca Bhakti Pontianak selaku Dosen Champion di wilayah Kanwil DJP Kalimantan Barat.
DJP juga memberikan penghargaan kepada para pemenang Olimpiade Pajak Tingkat SMA/sederajat di lingkungan Kota Pontianak yang diselenggarakan beberapa hari sebelum puncak acara Pajak Bertutur tahun 2024. Para pemenang Olimpiade Pajak tersebut yakni, SMA Kristen Immanuel sebagai Juara 1, SMAIT Al-Mumtaz sebagai Juara 2, dan SMA Kristen Maranatha Pontianak sebagai Juara 3.
Pewarta: Arif Miftahur Rozaq |
Kontributor Foto: Hanny Hardy |
Editor: Destiny Wulandari |
*)Konten yang terdapat pada halaman ini dapat disalin dan digunakan kembali untuk keperluan nonkomersial. Namun, kami berharap pengguna untuk mencantumkan sumber dari konten yang digunakan dengan cara menautkan kembali ke halaman asli. Semoga membantu.
- 46 kali dilihat