
Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Jombang melangsungkan kegiatan Pajak Bertutur di Sekolah Dasar (SD) Islam Roushon Fikr (Jumat, 22/11). Pajak Bertutur merupakan kegiatan mengajar tahunan yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dalam rangka menumbuhkan karakter sadar dan peduli akan pentingnya pajak kepada para pelajar sebagai implementasi dari sikap nasionalisme atau cinta tanah air.
Ekawati Surjaningsih selaku Kepala KPP Pratama Jombang turut angkat bicara perihal pelaksanaan Pajak Bertutur tahun ini. “DJP melaksanakan Pajak Bertutur secara serentak di seluruh Indonesia pada hari Jumat, 22 November 2019. KPP Pratama Jombang sendiri menggelar Pajak Bertutur di tiga lokasi pendidikan yang berbeda, yaitu di SD Islam Roushon Fikr, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Jombang, serta Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 3 Jombang. Pajak Bertutur sekali lagi akan merajut karakter peduli pajak anak negeri sekaligus melahirkan para generasi emas yang menjadi penentu arah masa depan republik ini,” tutur Eka.
Dengan didampingi oleh para tenaga pendidik serta sang kepala sekolah Dina Puspitasari, sebanyak 73 siswa-siswi SD Islam Roushon Fikr mengikuti rangkaian kegiatan Pajak Bertutur dari pagi hingga siang hari menjelang waktu salat Jumat. Materi yang disampaikan oleh para pegawai KPP Pratama Jombang sangatlah ringan sesuai dengan kurikulum jenjang pendidikan dasar, ialah tentang semangat berbagi dan gotong royong.
Salah seorang pemateri, Nur Diyanah Syafiqoh mengaku senang melihat antusiasme para peserta. Apalagi saat dirinya sedang menyampaikan materi terkait implementasi semangat berbagi serta gotong royong dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Menurutnya, mereka semua telah dididik dengan metode pembelajaran yang benar selama ini. “Saya merasa senang ketika dapat memaparkan kepada mereka seputar uang pajak yang kita berikan sebagai bagian dari implementasi semangat berbagi serta gotong royong dalam lingkup kehidupan berbangsa dan bernegara. Adik-adik di sini begitu polos dan lugu sesuai usia mereka. Meskipun begitu, mereka mampu memahami situasi dan kondisi. Terlihat dari cara mereka mengekspresikan kelucuan serta keceriaan pada saat bermain games dan mengikuti ice breaking. Kemudian mereka bisa serius saat mendengarkan materi dan menjawab pertanyaan-pertanyaan singkat yang diberikan,” diakui Diyan.
- 29 kali dilihat