
Pagi itu, dari sebuah dapur sederhana di sudut kecil Kota Bandar Lampung, menguar aroma lezat dari pembakaran. Tania, dalam balutan apron dan cokelat yang berjejak di mana-mana, sibuk memanggang loyang-loyang berisi adonan. Seorang mahasiswi semester tujuh yang berkejaran dengan harapan dan impian. Tak hanya mengejar gelar akademis yang saat ini ditempuhnya, ia juga mulai mengembangkan usaha yang dibangun ibunya sejak tahun 2013. Bersama ibu dan kakaknya, ia merintis bisnis kue yang tidak hanya memberikan rasa nikmat dalam setiap gigitan, tetapi juga membawa kebanggaan tersendiri baginya. Usahanya fokus pada pembuatan berbagai macam kue kering dan basah. Tak disangka, bronis cokelat menjadi primadona yang selalu mencuri perhatian pelanggan.
Sudah menjadi rutinitas, Tania menghabiskan waktu di dapur, menyiapkan adonan bronis dengan penuh kasih sayang. Proses pembuatan bronis ini bukanlah hal yang sembarangan baginya. Ia percaya bahwa setiap bahan yang dimasukkan ke dalam adonan harus diperlakukan dengan hati-hati, agar rasa yang dihasilkan bisa memenuhi ekspektasi para pelanggannya. Cokelat berkualitas tinggi, mentega segar, dan sentuhan rahasia dalam resepnya menjadikan bronis Tania idola bagi pelanggannya. Bahkan, di musim-musim tertentu seperti lebaran dan hari besar lainnya, omzet bisnisnya bisa mencapai dua digit—sebuah pencapaian yang membanggakan untuk usaha kecil yang dikelola dengan penuh cinta ini.
Resep turun-temurun dengan bahan berkualitas ternyata tak serta-merta membuat lancar usahanya. Setiap hari, Tania sibuk memutar otak untuk menjaga eksistensi usaha miliknya. Tania paham betul bahwa untuk bisa berkembang lebih jauh, ia memerlukan pengetahuan dan keterampilan tambahan. Ketika ia mendengar tentang pelatihan Business Development Services (BDS) yang diadakan oleh KPP Pratama Bandar Lampung Dua, ia seperti mendapat angin segar. Intuisinya memberikan dorongan yang kuat untuk ikut serta. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan pengelolaan keuangan UMKM dan menawarkan peluang berharga untuk belajar dari para ahli.
Tibalah di hari yang ia nantikan, hari Selasa, 20 Agustus 2024. Tepat pukul delapan, Tania sudah sampai di balairung Swiss-belhotel Lampung. Ruang yang nyaman dan sejuk menjadi tempat ideal untuk menyelenggarakan acara penting ini. Antusiasme Tania tak terbendung lagi. Ia sangat berharap pelatihan ini akan memberikan wawasan baru yang bisa diterapkan dalam bisnisnya, bagai cahaya yang menerangi di tengah kegelapan. Agenda yang bertema “Mahir Mengelola Keuangan UMKM,” dan materi yang dibahas sangat relevan dengan kebutuhannya. Selain sesi teori tentang pengelolaan keuangan, para peserta juga diajarkan cara menggunakan aplikasi Akuntansiku—sebuah alat yang dirancang khusus untuk membantu UMKM dalam mencatat dan mengelola keuangan mereka secara efisien.
Angga Agri Sandi, seorang tenaga pendamping UMKM Provinsi Lampung, menjadi pemateri utama dalam acara tersebut. Pengalaman dan pengetahuan yang mendalam yang dimiliki Angga memberikan panduan praktis dan tips berharga mengenai pengelolaan keuangan bagi UMKM yang diharapkan akan berdampak pada tertibnya kewajiban perpajakan para peserta. Bagi Tania, materi ini sangat relevan, terutama karena ia menghadapi berbagai tantangan dalam mengelola keuangan usaha kecilnya. Setiap sesi dan praktik langsung yang diberikan memberikan pemahaman yang lebih jelas mengenai bagaimana memanfaatkan aplikasi akuntansi untuk mempermudah proses pencatatan dan pelaporan keuangan.
Saat sesi praktik dimulai, Tania sangat antusias untuk mempelajari cara menggunakan aplikasi Akuntansiku. Dibantu instruktur yang berpengalaman, ia mempelajari cara mencatat transaksi, menyusun laporan keuangan, dan mengelola aliran kas dengan lebih baik. Ia menyadari bahwa dengan memahami dan menggunakan alat ini, ia dapat mengelola keuangan bisnisnya dengan lebih efisien, mengurangi kesalahan, dan membuat keputusan yang lebih tepat.
Tak sendiri, Tania bertemu dengan sekitar 29 pelaku usaha lainnya. Setiap orang membawa kisahnya sendiri, dan bersama-sama mereka membentuk sebuah komunitas yang saling mendukung dan berbagi pengetahuan. Tania merasa terinspirasi oleh keberagaman ide dan pengalaman yang dibagikan oleh peserta lainnya. Ia belajar tentang berbagai tantangan yang dihadapi oleh pelaku usaha lain dan bagaimana mereka mengatasi masalah tersebut dengan kreativitas dan ketekunan.
Tania meninggalkan pelatihan dengan hati yang penuh harapan dan semangat baru. Bagi Tania, hari itu bukan hanya sekadar pelatihan, melainkan juga momen yang mengubah cara pandangnya terhadap bisnisnya. Ia tahu bahwa tantangan di depan akan tetap ada, tetapi kini ia merasa lebih siap untuk menghadapinya. Pengetahuan yang didapat dari BDS tidak hanya tentang bagaimana mengelola angka, tetapi juga tentang bagaimana memandang bisnis dengan cara yang lebih strategis dan terencana.
Kisah Tania adalah gambaran nyata dari sebuah perjalanan bisnis yang dimulai dari impian sederhana yang ingin berkembang menjadi sesuatu yang lebih besar disertai kerja keras, dedikasi, dan kemauan untuk belajar. Dukungan keluarga, keinginan untuk belajar, dan kesempatan seperti BDS yang diselenggarakan KPP Pratama Bandar Lampung Dua, membuat Tania mampu mengejar mimpinya dan membuat perbedaan. Mungkin kisahnya bukanlah kisah yang gemerlap dengan kemewahan, tetapi adalah kisah nyata tentang bagaimana dedikasi dan tekad dapat mengubah kehidupan. Tania, dengan segala usaha dan kerendahan hatinya, telah membuktikan bahwa dalam setiap potongan bronis cokelat yang ia buat, terdapat cita rasa dari sebuah perjalanan yang penuh warna dan makna.
Business Development Services yang diselenggarakan oleh KPP Pratama Bandar Lampung Dua ini membuat Tania tidak hanya membawa pulang pengetahuan baru, tetapi juga sebuah inspirasi—bahwa setiap usaha, sekecil apapun, memiliki potensi untuk tumbuh dan berkembang, asalkan didukung dengan semangat dan pengetahuan yang tepat. Kisah manis dari seloyang bronis ini adalah sebuah pengingat bahwa di balik setiap kesuksesan, terdapat cerita yang penuh dengan kerja keras, belajar, dan dedikasi yang tak kenal lelah.
Pewarta: Yolanda Permata Yanra |
Kontributor Foto: Yolanda Permata Yanra |
Editor: Theresia Helena |
*)Konten yang terdapat pada halaman ini dapat disalin dan digunakan kembali untuk keperluan nonkomersial. Namun, kami berharap pengguna untuk mencantumkan sumber dari konten yang digunakan dengan cara menautkan kembali ke halaman asli. Semoga membantu.
- 58 kali dilihat