
Kanwil Direktorat Jenderal Pajak (DJP) se-DKI Jakarta dan Kanwil DJP Wajib Pajak (WP) Besar mengadakan acara Pajak Bertutur 2019 dengan mengundang para Pemangku Kepentingan Bidang Pendidikan Mitra Inklusi Kesadaran Pajak Pada Perguruan Tinggi di seluruh DKI Jakarta yang diselenggarakan di Kantor Pusat Ditjen Pajak, Jakarta (Jumat, 22/11).
Acara Pajak Bertutur ini juga diadakan untuk menggaungkan program Inklusi Sadar Pajak serta membangun hubungan baik dengan pemangku kepentingan pendidikan. Tujuan yang melatarbelakangi kegiatan Pajak bertutur kali ini adalah memberikan pemahaman dan kepedulian tentang pajak kepada peserta didik dan tenaga kependidikan untuk lebih memahami peran penting pajak dalam pembangunan serta dalam kehidupan sehari-hari, meningkatkan kesadaran pajak pada kalangan peserta didik dan tenaga kependidikan serta meningkatkan partisipasi masyarakat dan pemangku kepentingan dalam pembelajaran kesadaran pajak melalui pendidikan.
Peserta yang hadir di acara Pajak Bertutur 2019 terdiri dari Rektor dari Perguruan Tinggi Kanwil DJP se-DKI Jakarta dan Kanwil DJP Wajib Pajak Besar sebanyak 68 peserta didampingi oleh wakil Rektor Bidang Akademik, perwakilan Dosen pengampu Mata Kuliah Wajib Umum (MKWU), Ketua Tax Center, dan Dosen Champion dari masing-masing Kanwil.
Kepala Kanwil DJP Jakarta Selatan Dua Edi Slamet Irianto dalam sambutannya menyatakan atas nama DJP menyampaikan terima kasih kepada pemangku kepentingan bidang pendidikan atas kerja sama yang telah dibangun dengan baik untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk membayar pajak khususnya generasi muda intelektual yang akan masuk dunia kerja.
“Aspek Pendidikan dan kebijakan pajak menjadi perhatian utama Pemerintah, generasi milenial akan menjadi mayoritas dalam populasi dan mereka mempunyai karakteristik yang menuntut kebebasan dan fleksibilitas dalam digital native,” ujarnya di Auditorium Cakti Buddhi Bhakti.
Generasi Milenial harus diberi pemahaman bahwa dalam berbangsa dan bernegara, kegiatan pembangunan memerlukan pembiayaan yang sangat besar. Sumber-sumber pembiayaan bisa didapatkan dari berbagai macam sumber, antara lain pengelolaan Sumber daya Alam, Penerbitan Surat Utang Negara, penjualan Aset-Aset Negara, penawaran Investasi baik dari dalam atau pun luar negeri, pemungutan pajak dan masih banyak yang lainya.
Sebagai penutup Edi menyampaikan, "Pemungutan Pajak adalah alternatif pembiayaan yang paling aman, murah, ajeg, dan berkesinambungan."
Plt. Kepala LLDikti Wilayah III Samsuri dalam sambutannya menyebutkan, "Terdapat 312 Perguruan Tinggi dengan jumlah mahasiswa sebanyak 718.429 dan dosen 25.576 merupakan potensi yang besar apabila seluruh mahasiswa dan dosen dapat memberikan kesadaran pajak kepada masyarakat." Samsuri mendorong salah satu program Inklusi Pajak adalah adanya insentif dari DJP dalam program pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh Perguruan Tinggi.
Di penghujung acara disampaikan kalau kita berkolaborasi dan bekerja sama dengan baik, akan bisa membangun bangsa ini melalui inklusi pajak. Pidatonya ditutup dengan pantun, “Badan sehat pasti tidak pegal-pegal dan linu-linu, Pajak Kuat Indonesia Maju,” pungkasnya.
Dalam cara Gathering ini Kanwil DJP memberi Penganugerahan Mitra Inklusi Kesadaran Pajak kepada mitra Perguruan Tinggi yang ada di wilayah Kanwil Direktorat Jenderal Pajak (DJP) se-DKI Jakarta dan Kanwil DJP Wajib Pajak (WP) Besar.
Untuk wilayah Kanwil DJP Jakarta Barat, penghargaan perguruan tinggi piloting: Universitas Bina Nusantara, dosen champion: Fredrikus Fios, dan tax center teraktif: Universitas Bina Nusantara.
Kanwil DJP Wajib Pajak Besar, perguruan tinggi piloting: Politeknik Pos Indonesia, dosen champion: Wahyudi Adiprasetyo, dan tax center teraktif: Politeknik Pos Indonesia.
Kanwil DJP Jakarta Selatan I, perguruan tinggi piloting: Universitas Bakrie, dosen champion: Insan Harapan, dan tax center teraktif: STIE Indonesia Banking School.
Sementara itu, Kanwil DJP Jakarta Selatan II, perguruan tinggi piloting: Universitas Pancasila dan Universitas Nasional, dosen champion: Surajiyo dan Bhakti Nur Alfianto, dan tax center teraktif: Universitas Al-Azhar Indonesia.
Penghargaan dari Kanwil DJP Jakarta Pusat, perguruan tinggi piloting: Institut STIAMI, dosen champion: Zulham Afandi, dan tax center: Institut STIAMI.
Kanwil DJP Jakarta Timur, perguruan tinggi piloting: Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis, dosen champion: Anjar Astono, dan tax center teraktif: Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis.
Kanwil DJP Jakarta Utara, perguruan tinggi piloting: Universitas Kwik Kian Gie dan Universitas Bunda Mulia, dosen champion: Ngorang Philips dan Fabianus Fensi, serta tax center teraktif: Universitas Kwik Kian Gie.
Acara ditutup dengan Diskusi Panel yang mengundang pemateri dari Danny Darussalam Tax Center Hanif Ismail dari Kwiek Kian Gie School of Business dan Tyovan Ari Widagdo, CEO Aplikasi Bahaso.
- 105 kali dilihat