
KPP Pratama Wates mengadakan kegiatan Pajak Bertutur di SDN Prembulan Galur, SMP N 1 Sentolo, SMA N 1 Lendah, dan SMK N 1 Panjatan, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta (Jumat, 22/11). Keempat wilayah kecamatan tersebut belum pernah dijadikan sasaran kegiatan Pajak Bertutur tahun sebelumnya. Kegiatan dimulai secara serentak pukul 09.00 WIB s.d 11.00 WIB.
Kegiatan Pajak Bertutur di SD N Prembulan Galur diikuti oleh 49 siswa kelas 5 dan 6 SD. Sementara itu, pada jenjang pendidikan SMP, SMA, dan SMK, masing-masing diikuti oleh 50 orang siswa yang terdiri dari perwakilan siswa tiap kelas. Pada kegiatan ini, para pengajar mengajarkan sikap saling membantu, berbagi, bergotong-royong, dan bekerja sama yang dapat dilakukan dalam keseharian para siswa.
Para pengajar juga menjelaskan tentang pajak dan guru yang sama-sama berperan dalam membangun negeri. Uang pajak sebagai tulang punggung penerimaan negara digunakan untuk membiayai berbagai belanja negara, seperti pembangunan desa, infrastruktur, fasilitas kesehatan, fasilitas pendidikan, fasilitas umum, dan gaji/tunjangan guru. Sementara itu, guru membangun bangsa dengan mencetak generasi-generasi penerus yang berkualitas dan berkarakter untuk memajukan Indonesia.
Dukungan dan sinergi dengan Dinas Pendidikan diharapkan dapat terjalin dengan baik untuk bersama-sama menanamkan nilai-nilai kesadaran pajak dalam proses pendidikan secara berkelanjutan demi terwujudnya Indonesia yang lebih sejahtera, adil dan makmur di masa sekarang dan masa depan.
Kegiatan Pajak Bertutur KPP Pratama Wates telah dilakukan selama tiga tahun berturut-turut sejak tahun 2017. Tujuannya untuk membangun kesadaran para pelajar, sebagai para pembayar pajak masa depan, tentang manfaat dan peranan pajak bagi pembangunan bangsa. Melalui kegiatan ini, DJP mengharapkan dukungan dari para pemangku kepentingan, seperti Dinas Pendidikan, guru, dan sekolah untuk menanamkan nilai-nilai kesadaran pajak sejak dini melalui pendidikan di sekolah.
Kegiatan Pajak Bertutur 2019 dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Guru yang jatuh pada tanggal 25 November, dengan mengambil tema “Guru, Baktimu Tiada Tara”. Tema ini diambil sebagai tanda terima kasih dan bentuk penghargaan kepada para guru maupun para pengajar lainnya yang telah berperan sebagai pahlawan pembangunan negeri melalui pendidikan, yaitu dengan menyumbangkan tenaga dan pikirannya dalam mencerdaskan rakyat dan bangsa Indonesia.
- 88 kali dilihat