Direktur Jenderal Pajak Suryo Utomo memimpin delegasi DJP menghadiri rangkaian acara Plenary Meeting of the Global Forum on Transparency and Exchange of Information for Tax Purposes (Global Forum) di Spanyol (Jumat, 11/11). Rapat tersebut diselenggarakan secara luring selama tiga hari sejak 9 November 2022 setelah diselenggarakan secara daring pada 2020 dan 2021.

Pertemuan tersebut menjadi wadah bagi lebih dari 100 yurisdiksi anggota Global Forum untuk bertemu secara langsung dan membahas isu terkini perpajakan internasional, khususnya transparansi dan pertukaran informasi perpajakan.

Dalam salah satu pokok diskusi bertema Regional Initiatives Updates, Suryo Utomo selaku Chair of the Asia Initiative bertindak sebagai panelis bersama dengan Githii Mburu (Kenya) selaku Chair of the Africa Initiative, dan Priscilla Zamora (Costa Rica) selaku Chair of the Latin America Initiative. Dalam tanggapannya terhadap pertanyaan yang disampaikan moderator mengenai latar belakang lahirnya Asia Initiative serta peran penting Indonesia dalam pembentukannya, Suryo Utomo menggarisbawahi bahwa Indonesia memandang transparansi perpajakan sebagai agenda yang penting.

Suryo mengatakan bahwa Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebagai keynote speaker Plenary Meeting Global Forum November 2021 silam telah menyampaikan dukungan penuh terhadap pembentukan Asia Initiative sebagai inisiatif regional di bidang transparansi perpajakan untuk wilayah Asia. Suryo juga menjelaskan bahwa penandatanganan deklarasi pembentukan Asia Initiative yang dikenal sebagai Deklarasi Bali telah dilakasanan di Bali pada 14 Juli 2022.

Suryo mengharapkan Asia Initiative dapat menjadi sarana untuk meningkatkan penggunaan transparansi pajak dan pertukaran informasi untuk mobilisasi sumber daya domestik yang berkelanjutan di kawasan Asia. Selain itu, Suryo berharap ketiga regional initiative dapat mengembangkan sinergi tingkat tinggi dan memperluas kolaborasi pada skala yang lebih besar.

Tema sentral dalam plenary meeting Global Forum tahun ini adalah “Bringing Transparency and Exchange of Information to the Next Level”. Tema tersebut relevan dengan kondisi perekonomian yang masih rentan akibat efek jangka panjang pandemi Covid-19 dan dinamika geopolitik saat ini. Peningkatan efektivitas kolaborasi perpajakan dan modernisasi kebijakan pertukaran informasi untuk kepentingan perpajakan menjadi strategi yang penting dalam upaya penguatan ekonomi dunia.

Delegasi yang hadir mengapresiasi kemajuan yang telah dicapai tahun ini sehubungan dengan pertukaran informasi, salah satunya terkait peer review pertukaran informasi secara otomatis (Automatic Exchange of Information/AEOI). Global Forum telah merampungkan efektivitas implementasi AEOI seluruh yurisdiksi yang berkomitmen untuk mengimplementasikan AEOI. Global Forum juga telah menerbitkan Peer Review of the Automatic Exchange of Financial Account Information Report yang melaporkan hasil penilaian Global Forum.

Berdasarkan laporan tersebut, Indonesia meraih predikat “In Place” dalam aspek kerangka hukum dan rating “On Track” dalam efektivitas implementasi standar AEOI. Hal ini berarti Indonesia telah memiliki kerangka hukum yang memadai, memastikan Lembaga Keuangan Pelapor melaksanakan prosedur uji tuntas dan pelaporan, serta mempertukarkan informasi secara efektif dan tepat waktu.

Selain itu, delegasi yang hadir juga menyambut baik progres peer review EOIR, kegiatan Capacity Building and Outreach, dan proyek Task-Force on Risk. Para delegasi juga sepakat untuk mendukung implementasi kerangka pelaporan aset kripto (Crypto-Asset Reporting Framework/CARF) dan amandemen Common Reporting Standard (CRS) yang telah dipublikasikan OECD pada 10 Oktober 2022.

Pada sesi akhir pertemuan, para delegasi menyetujui program kerja mendatang serta kerangka pengawasan yang akan menjadi acuan dalam peer review selanjutnya. Seluruh anggota juga menyatakan komitmen mereka untuk memajukan kerja sama perpajakan internasional berdasarkan level playing field yang telah menjadi inti dari keberhasilan Global Forum selama ini.

 

Pewarta: Tim Direktorat Perpajakan Internasional
Kontributor Foto: Tim Direktorat Perpajakan Internasional
Editor: Mutia Ulfa