
Kepala Seksi Kerjasama dan Hubungan Masyarakat Kanwil DJP Jakarta Selatan II Indriastuti Heny dan Kepala Seksi Bimbingan Penyuluhan dan Pengelolaan Dokumen Kanwil DJP Jakarta Selatan II Siti Subardini menghadiri Focus Group Discussion (FGD) di Jakarta (Rabu, 28/9).
FGD ini diselenggarakan dalam rangka peninjauan/penyempurnaan kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) program studi akuntansi Universitas Nasional. FGD ini dimaksudkan untuk meninjau/menyempurnakan kurikulum dengan menerapkan MBKM sebagai syarat kesiapan program studi untuk memfasilitasi mahasiswa untuk memiliki kesempatan belajar selama 1 semester atau setara dengan 20 SKS di luar program studi pada perguruan tinggi yang sama, atau paling lama 2 semester atau setara dengan 40 SKS menempuh pembelajaran pada program studi yang sama di perguruan tinggi yang berbeda, dan atau pembelajaran di luar perguruan tinggi asal.
Seiring dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi No. 3 tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi, maka program studi dalam sebuah universitas sudah harus mulai mempersiapkan diri dalam merespon konsep MBKM yang diterapkan di semua Perguruan Tinggi. Akselerasi pengembangan kurikulum Pendidikan Tinggi yang inovatif, adaptif, dan kolaboratif perlu dilakukan untuk merespon lebih cepat program MBKM agar dapat segera diimplementasikan pada proses perkuliahan.
Selain perwakilan dari DJP, dalam FGD ini hadir pula mitra Unas lainnya yaitu perwakilan dari DDTC, KAP Heliantono / Parker & Randall, PT MAAS Standard Consulting, PT Bridge Note Indonesia, serta perwakilan alumni UNAS.
Dalam FGD ini, program Relawan Pajak menjadi salah satu hal yang diperbincangkan. Kepala Prodi Akuntansi FEB UNAS Bambang Subiyanto menyampaikan bahwa mata kuliah Perpajakan Dasar yang semula baru bisa ditempuh di semester 5, kini dimajukan dan bisa ditempuh di semester 3 sebagai bekal untuk mahasiswa yang akan mengikuti program Relawan Pajak. Hal ini disambut baik oleh perwakilan DJP.
Siti Subardini menyampaikan bahwa dalam pelaksanaan program Relawan Pajak, mahasiswa UNAS telah menjalankan tugasnya dengan baik, akan lebih baik lagi jika mahasiswa sudah mendapatkan mata kuliah Perpajakan Dasar di kampus, selain itu dalam program Relawan Pajak mahasiswa juga dilibatkan untuk bertatap muka langsung dengan wajib pajak, sehingga dalam hal ini communication skill juga menjadi salah satu hal penting yang perlu diperhatikan.
Pada kesempatan ini, Siti Subardini juga menyampaikan bahwa DJP khususnya Kanwil DJP Jakarta Selatan II siap mendukung dan ikut serta dalam pengembangan kompetensi mahasiswa salah satunya dengan penyelenggaraan Kuliah Umum Perpajakan.
Dengan adanya FGD ini, Kanwil DJP Jakarta Selatan II berharap hubungan kerja sama DJP dengan pihak eksternal semakin baik, sehingga berdampak secara signifikan khususnya pada lebih cepatnya pertukaran informasi dan kolaborasi.
Pewarta: Hisyam Naufan Maulana |
Kontributor Foto: Hisyam Naufan Maulana |
Editor: Indriastuti Heny Setyawati |
- 15 kali dilihat