Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bandung Cibeunying menggelar kegiatan Business Development Services (BDS) kepada para pelaku UMKM secara daring melalui aplikasi Zoom Cloud Meetings di Bandung (Jumat, 23/12). BDS yang mengusung tema “Kiat Mengembangkan Jenama (Brand) Melalui Media Daring (Online)” ini dihadiri lebih dari 20 peserta.
Kepala Seksi Pelayanan KPP Pratama Bandung Cibeunying Reko Anjariadi dalam sambutannya mengatakan sesuai dengan judulnya, program BDS ini merupakan upaya Direktorat Jenderal Pajak dalam rangka membantu Wajib Pajak UMKM untuk mengembangkan usahanya.
“Dengan BDS ini kami berharap membantu UMKM ‘From Zero to Hero’. Dari nol menjadi ‘pahlawan’ karena usahanya telah besar dan berkembang,” kata Reko.
Menurut Reko, para pembayar pajak adalah pahlawan bagi seluruh bangsa Indonesia. “Menjadi ‘hero’ bermakna bagi kami di Kantor Pajak, kalau usahanya sudah besar, ujung-ujungnya nanti akan membayar pajak, dan uang pajak tersebut akan dapat dimanfaatkan seluruh masyarakat Indonesia,” ujarnya.
Reko berharap agar para peserta yang telah bergabung dalam BDS tersebut dapat aktif serta memanfaatkan betul kesempatan ini untuk mengembangkan usaha.
BDS KPP Cibeunying kali ini menghadirkan penggagas Sofia Modesty Group Khalida Sofia sebagai narasumber. Pengusaha yang akrab disapa Sofia itu telah sukses mengembangkan jenama @dresssofia dan @curve_bysofia.
Sofia membagikan materi berupa strategi pengembangan usaha dengan membangun jenama melalui media daring, utamanya dengan memanfaatkan media sosial dan marketplace. Dalam pamaparannya, Sofia menuturkan kisahnya saat memulai usaha dan beberapa strategi berjualan melalui media online, antara lain menyingkirkan rasa takut untuk mencoba, membuat perencanaan, dan fokus menjalankan bisnis.
“Setelah 12 tahun saya menjalani usaha, saya menyadari bahwa sukses itu terencana dan membutuhkan banyak waktu dan energi,” ungkapnya.
Agar usaha yang dibangun terus berlanjut dan dapat meningkatkan penjualan, Sofia menyelaraskan tujuan pribadinya dengan targetnya dalam bisnis.
“Kalau sekadar menghasilkan uang, menjadi pegawai pun bisa. Namun saya dulu memilih usaha sendiri (tidak menjadi pegawai) karena harus mengurus anak dan rumah tangga. Dengan usaha sendiri, saya lebih fleksibel mengatur waktu untuk mengurus anak dan usaha,” ungkapnya.
Tips lain yang ia sampaikan adalah dengan memiliki spesialisasi khusus di bidang tertentu, cepat beradaptasi dengan target pasar, serta berteman baik dengan finansial, akuntansi, dan data. “Dan yang terpenting jangan pernah berhenti melakukan evaluasi dan belajar. Karena mempertahankan usaha itu lebih sulit dibandingkan membangunnya,” ujarnya.
Sofia menuturkan tidak mungkin seseorang akan bisa unggul dalam semua bidang. “Jika kita belum bisa akuntansi, kita bisa berkolaborasi dengan menggunakan jasa akuntan untuk membuat laporan keuangan kita. Hal ini akan membantu kita menganalisa perkembangan bisnis kita, termasuk dalam perhitungan pajak yang harus kita bayar,” pungkas Sofia.
Usai pemaparan dan sesi tanya jawab, acara yang dipandu Penyuluh Pajak Rosina Dwi Rahadiani dan Kania Laily Salsabila ini pun berakhir dengan sesi foto bersama secara daring sebagai dokumentasi.
Pewarta: Herry Prapto |
Kontributor Foto: Herry Prapto |
Editor: Sintayawati Wisnigraha |
- 9 kali dilihat