Tim dari Kantor Pelayanan, Penyuluhan, dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) Bintuhan melakukan koordinasi terkait penggalian potensi perpajakan pada sektor perikanan dan kelautan khususnya penjualan Benih Bening Lobster (BBL) di ruang sekretariat Kantor Dinas Perikanan Kabupaten Kaur (Kamis, 10/12). 

Koordinasi tersebut berlangsung dengan melibatkan Kepala KP2KP Bintuhan Denny Darmawan didampingi seorang pelaksananya bersama Kepala Bidang Pemberdayaan Nelayan dan Pembudidaya Miti Suryani.

Miti menyebutkan bahwa di Kabupaten Kaur terdapat 28 perusahaan yang menjadi mitra kerja para nelayan dan 18 di antaranya merupakan perusahaan aktif selaku pembeli hasil perikanan/kelautan dari Kelompok Usaha Bersama (KUB) Nelayan.

“Setelah memperoleh data dan informasi dari dinas, kami akan mengunjungi salah satu dari 18 perusahaan sebagai sampel pengamatan proses bisnis serta penggalian potensi perpajakan," ujar Denny. 

Tercatat di data Dinas Perikanan Kabupaten Kaur, dari total 18 perusahaan aktif tersebut di antaranya adalah PT Tania Asia Marina, PT Royal Samudera Nusantara, PT Dua Putra Perkasa Pratama, PT Kreasi Bahari Mandiri, PT Alam Laut Agung, PT Karunia Alam Laut, CV Nusantara Berseri, dan Koperasi Inkoppol.

“Dalam sekali penjualan BBL oleh KUB Nelayan kepada perusahaan-perusahaan tersebut dapat mencapai 30.000 hingga 50.000 BBL, baik jenis mutiara maupun pasir," ungkap Kepala Bidang Pemberdayaan Nelayan dan Pembudidaya.

Melalui koordinasi yang telah dilaksanakan, KP2KP Bintuhan dan Dinas Perikanan Kabupaten Kaur berkomitmen untuk mengoptimalkan penggalian potensi, baik dari sisi Pendapatan Asli Daerah (PAD) maupun Penerimaan Negara dari Pajak (PNP) pada sektor perikanan dan kelautan tersebut.