
Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah I bersama 74 Perguruan Tinggi di Jawa Tengah menyelenggarakan webinar (seminar web) dalam rangka bimbingan teknis dosen mitra inklusi sadar pajak dengan tema Sinergi Wujudkan Generasi Emas Indonesia Cerdas dan Sadar Pajak di Semarang (Rabu, 2/12).
Sebagian besar perguruan tinggi yang hadir merupakan perguruan tinggi swasta yang telah menandatangani perjanjian kerja sama dalam implementasi inklusi sadar pajak. Beberapa peserta merupakan Perguruan Tinggi Swasta ternama seperti Universitas STIKUBANK Semarang dan Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh para pejabat Direktorat Jenderal Pajak (DJP): Kepala Kanwil DJP Jawa Tengah I Suparno; Kepala Bidang P2 Humas Kanwil DJP Jateng I Mulyanto Budi Santosa; Kepala Subdirektorat Penyuluhan Kantor Pusat DJP Inge Diana Rismawanti. Webinar ini juga dihadiri pula narasumber tamu Setia Wirawan dari Universitas Gunadharma dan Raeni yang merupakan LPDP Awardee, Ph.D Candidate University of Birmingham.
Mengawali webinar, dalam sambutannya Suparno memaparkan, “Pajak merupakan salah satu wujud bela negara, besar harapan kami Bapak Ibu dapat mengambil peranan untuk mengimplementasikan inklusi kesadaran pajak tidak hanya kepada mahasiswa namun kepada seluruh civitas akademi".
Sejalan dengan hal tersebut, Inge selaku koordinator inklusi sadar pajak tingkat nasional mengamini hal tersebut dengan menyatakan, “Kami sebagai orang pajak tidak dapat menjangkau seluruh penduduk Indonesia dalam mengimplementasikan inklusi sadar pajak tanpa bantuan Bapak dan Ibu.” Saat ini isu kesadaran pajak sudah menjadi materi penting dalam program Presiden Jokowi dalam wawasan kebangsaan dan revolusi mental.
Antusias para dosen tampak dalam berbagai pertanyaan yang diajukan sehingga tak terasa acara berlangsung selama lebih dari tiga jam dengan berbagai topik diskusi. Narasumber pertama, Setia Wirawan, penggiat Inklusi Sadar Pajak dari Universitas Gunadharma menyampaikan paparan tentang bagaiman inklusi sadar pajak dilakukan. Setia bukanlah dosen Mata Kuliah Wajib Umum (MKWU) melainkan dosen Sistem Informatika. Namun Setia melakukan inklusi pajak pada mata kuliah yang diampunya.
Sementara itu, Raeni adalah mahasiswi lulusan terbaik Universitas Negeri Semarang yang pernah viral pada 2014 silam karena datang ke acara wisuda diantar oleh becak sang ayah. Saat ini Raeni menoreh prestasi membanggakan setelah lulus kuliah S-3 atau setara doktor di London Inggris. Raeni memaparkan betapa pentingnya untuk menciptakan generasi cerdas yang sadar pajak.
Baik Raeni maupun Setia keduanya sangat mendukung program inklusi sadar pajak. Raeni menyatakan bahwa akademisi merupakan bagian terdekat yang bisa bersinergi dengan DJP untuk mewujudkan generasi emas sadar pajak. Ke depannya, program inklusi sadar pajak dalam pendidikan merupakan bagian dari rencana strategis Direktorat Jenderal Pajak untuk meningkatkan kesadaran masyarakat secara keseluruhan dan mewujudkan warga negara yang teredukasi dengan baik sehingga dengan sukarela taat dan patuh membayar pajak.
- 37 kali dilihat