SPT Tahunan: Masih Pakai DJP Online atau Coretax DJP?

Oleh: (Fatikha Faradina), pegawai Direktorat Jenderal Pajak
Tak terasa sebentar lagi kita akan memasuki bulan Maret. Artinya, kita semakin dekat dengan batas pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) untuk Tahun Pajak 2024 bagi Orang Pribadi (OP), tepatnya pada tanggal 31 Maret 2025.
Wajib pajak memiliki kewajiban untuk melaporkan SPT Tahunan secara benar, jelas, dan lengkap sebagai bentuk pelaksanaan sistem self-assesment yang diterapkan di Indonesia sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku. Pada awal Januari lalu, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) baru saja meluncurkan aplikasi Coretax DJP sebagai bentuk inovasi integrasi dan simplifikasi administrasi perpajakan yang sangat bermanfaat bagi fiskus dan wajib pajak.
Selaras dengan pernyataan dari Ginny Rometty, CEO International Business Machines Corporation (IBM) Amerika Serikat, pertumbuhan dan kenyamanan tidak bisa berjalan berdampingan. Perpindahan ke sistem Coretax DJP membutuhkan adaptasi yang menantang seluruh stakeholders.
Salah satunya adalah kebingungan tentang pelaporan SPT Tahunan di tahun 2025 ini. Masyarakat awam dan wajib pajak bertanya-tanya, apakah pelaporan SPT Tahunan PPh sekarang melalui Coretax DJP atau tetap di DJPOnline? Apakah masih perlu menggunakan Electronic Filing Identification Number (EFIN)? Tulisan ini akan menjawab kebingungan tersebut.
Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-02/PJ/2019 tentang Tata Cara Penyampaian, Penerimaan, dan Pengolahan Surat Pemberitahuan mengatur cara penyampaian SPT, baik secara langsung ke kantor pajak, melalui pos/jasa ekspedisi, atau secara online. Bagi wajib pajak yang sebelumnya sudah pernah melakukan pelaporan secara online, pelaporan seterusnya harus dilakukan secara online pula.
Media pelaporan SPT Tahunan PPh secara online yang digunakan pada awalnya adalah e-Filing dan e-Form yang terdapat dalam aplikasi DJP Online. Kemudian, media pelaporan SPT tersebut disempurnakan dalam aplikasi Coretax DJP.
Namun, dalam masa transisi penggunaan Coretax DJP ini, bagi wajib pajak yang terdaftar pada tahun 2024 dan sebelumnya, pelaporan SPT Tahunan PPh Tahun Pajak 2024 masih dilakukan di DJP Online. Sementara itu, wajib pajak yang terdaftar di tahun 2025, yang mana kewajiban pelaporan SPT Tahunannya baru dimulai pada tahun 2026 mendatang, pelaporan SPT Tahunannya harus dilakukan melalui aplikasi Coretax DJP.
Jadi, apakah masih perlu EFIN untuk pelaporan SPT Tahunan PPh Tahun Pajak 2024?
Iya, EFIN masih diperlukan apabila wajib pajak lupa kata sandi (password) yang digunakan untuk log in di aplikasi DJP Online. Saat melakukan perubahan kata sandi, wajib pajak harus memasukkan data EFIN untuk membuktikan bahwa wajib pajak tersebut benar pemilik akun di DJP Online. Apa itu EFIN?
Electronic Filing Identification Number (EFIN) adalah nomor identitas yang diterbitkan DJP kepada wajib pajak untuk transaksi elektronik perpajakan. EFIN bersifat rahasia sehingga wajib pajak yang ingin melakukan aktivasi EFIN tidak boleh memberikan kuasa kepada pihak lain untuk melakukan aktivasi.
Hal ini diatur secara gamblang dan detail dalam Pasal 4 ayat (1) dan (2) Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-41/PJ/2015 tentang tentang Pengamanan Transaksi Elektronik Layanan Pajak Online sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-06/PJ/2019. Lebih lanjut, Pasal 4 ayat (3) dan (4) menjelaskan ketentuan sebagai berikut:
Pasal 4
(3) Wajib Pajak dilarang memberikan kuasa kepada pihak lain untuk melakukan aktivasi EFIN.
(4) EFIN bersifat rahasia dan hanya digunakan oleh Wajib Pajak yang bersangkutan dalam melakukan transaksi elektronik perpajakan.
Aturan ini menegaskan bahwa aktivasi EFIN harus dilakukan sendiri oleh wajib pajak dan tidak boleh diwakilkan, demi menjaga keamanan data perpajakan.
Mulai tahun 2026, pelaporan SPT Tahunan untuk tahun pajak mulai 2025 dan seterusnya, seluruhnya akan diproses melalui aplikasi Coretax DJP sehingga ke depannya, EFIN sudah tidak digunakan lagi. Bagi wajib pajak yang tidak mendokumentasikan arsip perpajakannya dengan baik, EFIN sering dianggap sebagai pain point atau titik ketidaknyamanan dalam proses pelaporan SPT Tahunan. Sebagai solusinya, pada aplikasi Coretax DJP, EFIN akan ditiadakan. Dengan kata lain, wajib pajak tidak perlu menggunakan EFIN lagi saat pertama kali log in atau saat mengatur ulang (me-reset) kata sandi pada aplikasi Coretax DJP.
Mari selesaikan kewajiban pelaporan SPT Tahunan PPh untuk Tahun Pajak 2024. Lebih awal, lebih nyaman! Lebih awal, lebih tenang! Lapor pajak hari ini, lapornya di sini https://djponline.pajak.go.id.
*)Artikel ini merupakan pendapat pribadi penulis dan bukan cerminan sikap instansi tempat penulis bekerja.
Konten yang terdapat pada halaman ini dapat disalin dan digunakan kembali untuk keperluan nonkomersial. Namun, kami berharap pengguna untuk mencantumkan sumber dari konten yang digunakan dengan cara menautkan kembali ke halaman asli. Semoga membantu.
- 5189 kali dilihat