Pajak Kita Bantu Atlet Indonesia Berjuang di Olimpiade Paris

Oleh: Salman Faruqi, pegawai Direktorat Jenderal Pajak
Olimpiade Paris dijadwalkan berlangsung dari tanggal 26 Juli 2024 hingga 11 Agustus 2024. Pada olimpiade ini diikuti oleh lebih dari 11.000 atlet dari 206 negara termasuk Indonesia. Terdapat 29 atlet yang tersebar di 12 cabang olahraga yang akan memperebutkan emas olimpiade di tahun ini. Tidak semua cabang olahraga dapat diikuti oleh perwakilan Indonesia. Hal ini karena adanya kualifikasi yang harus dipenuhi sebelum Olimpiade Paris dimulai.
Pada Olimpiade Paris 2024 kali ini, Indonesia berpartisipasi dalam beberapa cabang olahraga, di antaranya Bulu Tangkis, Panahan, Panjat Tebing, Angkat Besi, Berenang, Atletik, Senam Artistik, Selancar, Judo, Menembak, Balap Sepeda, dan Dayung. Selain bertanding di Kota Paris, atlet Indonesia lainnya juga bertanding di Tahiti, Kepulauan Polinesia Prancis tepatnya pada cabang olahraga selancar. Tahiti dipilih karena memiliki pantai dengan ombak yang bagus untuk menyelenggarakan pertandingan selancar berskla internasional dan masih berada di bawah otoritas negara Prancis. Atlet yang mewakili Indonesia di cabang selancar adalah Rio Waida yang juga pernah bertanding di olimpiade edisi sebelumnya. Sementara itu, pada olimpiade edisi sebelumnya, yaitu Olimpiade Tokyo 2020, Indonesia berhasil meraih 1 medali emas, 1 perak, dan 3 perunggu. Medali emas ditorehkan di cabang olahraga bulu tangkis sektor ganda putri yaitu Greysia Polii dan Apriyani Rahayu.
Dari sudut pandang atlet, bertanding di ajang olimpiade adalah sebuah kebanggaan dan kehormatan. Apalagi bila berhasil menaiki podium juara dan mencatatatkan namanya dalam sejarah olahraga Indonesia. Untuk menjadi olimpian, sebutan untuk atlet yang bertanding di olimpiade, sudah merupakan prestasi yang bagus karena mampu bertanding di skala dunia. Namun, untuk mewujudkannya bukanlah hal yang mudah. Mereka harus bersaing dengan peserta tingkat dunia lainnya dari berbagai negara. Latihan keras dan menerapkan strategi yang tepat merupakan hal yang pasti dijalani oleh atlet-atlet kebanggaan kita. Selain bekerja keras dibutuhkan lingkungan positif untuk mendukung mental para atlet termasuk menghiraukan komentar negatif dan fokus pada latihan.
Dukungan Suporter
Tim Olimpiade Indonesia tidak berjuang sendirian, ada suporter yang mendukung secara langsung dan tidak langsung. Suporter bisa mendukung langsung ke stadion, memberikan semangat kepada pemain yang sedang bertanding. Sementara suporter yang mendukung secara tidak langsung salah satunya adalah para pembayar pajak.
Meskipun tidak berada di Paris, para pembayar pajak ke kas negara Indonesia ikut andil dalam mendukung para kontingen yang berkompetisi di Olimpiade Paris. Hal ini dikarenakan sebagian uang negara yang dianggarkan untuk pelatihan, pengembangan, serta hal-hal penunjang lainnya di berbagai macam cabang olahraga.
Komisi X DPR RI menyetujui pagu anggaran Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) Tahun Anggaran 2023 sebesar Rp2,53 triliun untuk ditetapkan sebagai pagu alokasi anggaran (pagu defenitif) Kemenpora RI tahun 2023. Dengan alokasi anggaran sebesar itu akan disebar ke seluruh cabang olahraga dan keperluan kepemudaan yang lainnya. Hal ini merupakan dampak dari kebijakan pada penyusunan Anggaran Pagu Belanja Negara (APBN) dalam menentukan porsi dari setiap sektor pembangunan.
Dalam proses penyusunan APBN, anggota DPR menyusun skala prioritas pembangunan pada tahun anggaran berikutnya dan nantinya akan diakomodasi oleh Kementerian Keuangan. Anggaran yang telah dibagikan kepada masing-masing satuan kerja tersebut yang digunakan untuk melaksanakan rencana pembangunan termasuk satuan kerja di bidang olahraga. Inilah tantangan dalam menyusun APBN, karena dengan dana terbatas harus bisa menyusun secara tepat berbagai bidang pembangunan di negeri Indonesia ini.
Walaupun anggaran yang diberikan belum bisa memberikan pembinaan yang merata, atlet-atlet Indonesia tidak mudah menyerah dan federasi yang berwenang berusaha untuk memenuhi kebutuhan teknis dan non-teknis para atlet. Fasilitas yang diperlukan atlet antara lain sarana prasarana seperti lapangan, pakaian olahraga, suplemen, hingga penangan cedera, sehingga dapat menorehkan prestasi dan mengharumkan nama bangsa. Masing-masing federasi olahraga atau individu atlet biasanya mencari sponsor untuk menunjang persiapan dan latihan mereka tersebut.
Itulah beberapa hal yang tidak kasat mata dari kita sebagai penonton saja. Untuk itu, seluruh rakyat Indonesia tentunya menaruh harapan besar pada atlet dan tim yang bertanding. Para atlet juga akan berjuang keras untuk memberikan yang terbaik dan mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional melalui olahraga.
Namun demikian, semuanya harus dewasa dalam menerima hasil pertandingan. Tidak bijak jika atlet kita tidak sedang menunjukan performa terbaiknya, kemudian beberapa dari kita melontarkan hujatan baik secara langsung maupun melalui media sosial. Kita yang fungsinya pendukung juga harus bijak dalam memberikan dukungan, atlet yang berusaha mengharumkan nama Indonesia ini butuh dukungan kita. Tidak hanya saat menang melainkan di saat kalah juga.
Mari dukung atlet-atlet Indonesia yang bertanding di Olimpiade Paris 2024. Menang atau kalah, mereka telah membuat bangga nama Indonesia. Dan tetap jadilah pendukung setia mereka, baik selama olimpiade maupun setelahnya. Salah satunya dengan menjadi wajib pajak yang taat. Karena, pajak kita mendukung para atlet meraih prestasi terbaik mereka sekaligus mengharumkan nama Indonesia.
*)Artikel ini merupakan pendapat pribadi penulis dan bukan cerminan sikap instansi tempat penulis bekerja.
Konten yang terdapat pada halaman ini dapat disalin dan digunakan kembali untuk keperluan nonkomersial. Namun, kami berharap pengguna untuk mencantumkan sumber dari konten yang digunakan dengan cara menautkan kembali ke halaman asli. Semoga membantu.
- 262 kali dilihat