Mengenal Si Jampang Pajak ( oleh Nuke Listiawati )

Oleh: Nuke Listiawati, Pegawai Direktorat Jenderal Pajak

Di kalangan masyarakat Betawi, kisah Si Jampang bukan hanya sekadar legenda masyarakat, tetapi sebuah cerita tentang tokoh atau figur saat itu. Saat itu Si Jampang dikenal dengan sosok yang tampan dan sakti, dia sering membantu rakyat miskin dengan membagi harta hasil jarahannya seperti kisah Robin Hood.

Konon nama Jampang sendiri merupakan nama daerah asal ibunya yaitu desa jampang di Sukabumi, Jawa Barat. Ayah Si Jampang berasal dari Banten. Meski tidak asli betawi namun kisah Si Jampang menjadi terkenal karena banyak membantu rakyat betawi yang tertindas.

Terinspirasi dari kisah Si Jampang, KPP Pratama Jakarta Mampang Prapatan membuat aplikasi dengan nama Sistem Informasi Jakarta Mampang (Si JamPang), sistem ini terbagi dua bilik yaitu satu bilik untuk penggalian potensi dan satu bilik untuk administrasi.

Bilik penggalian potensi merupakan sistem yang dibuat untuk memudahkan Account Representative (AR) dan Fungsional untuk menggali potensi pajak. Dalam bilik ini terdapat semua data asset wajib pajak mulai dari asset tanah dan bangunan, kendaraan bermotor, rekening wajib pajak, saham, hubungan keluarga, rekanan perusahaan, laporan keuangan, SPT wajib pajak serta hutang wajib pajak. Bilik ini juga akan menyajikan data perbandingan antara SPT dan perhitungan secara sistem dari harta yang dimiliki. Hasil perhitungan ini memang tidak bisa langsung sebagai dasar penetapan pajak namun sebagai bahan dalam perhitungan AR dan Fungsional untuk menggali potensi.

Bilik administrasi memuat kelengkapan berkas wajib pajak, baik yang berada di seksi pelayanan, penagihan, dan pemeriksaan. SPT wajib pajak, Kohir, dan Laporan Hasil Pemeriksaan di scan dan disimpan dalam suatu sistem untuk memudahkan apabila kita memerlukan dalam bentuk softcopy sedang bentuk hardcopy tetap disimpan dalam gudang. Sistem penyimpanan dalam gudang juga sudah diatur sehingga memudahkan dalam mencarinya.

KPP Pratama Jakarta Mampang Prapatan juga mempunyai Web Chatting dengan alamat URL sijampang.co.id. Dalam web ini wajib pajak dapat melihat berkas permohonan yang sudah diajukan, selain itu wajib pajak juga dapat berinteraksi melalui pertanyaan seputar perpajakan.

Selain pembenahan dalam sistem, KPP Pratama Jakarta Mampang Prapatan juga melakukan pembenahan dalam sarana dan sumber daya manusia dengan slogan “Siap Menjalankan Amanah Penerimaan Negara (Si Jampang)”. Beberapa sarana terus dilakukan perbaikan dan diadakan misalnya PajaKafè, Radio Internal, Layanan Mandiri, Perpustakaan, dan Taman Bermain Anak.
Pengadaan Sarana ini bertujuan untuk memudahkan wajib pajak dalam melaporkan pajak, dan membuat wajib pajak merasa nyaman dalam melaporkan pajak. Kafe dan radio dimaksudkan untuk memberikan penyuluhan kepada Wajib Pajak secara tidak langsung. Wajib Pajak yang makan di kafe dan mendengarkan radio mampang akan mendapatkan informasi yang terbaru tentang pajak secara terus menerus.

Tempat lain yang tidak kalah menariknya adalah ruang layanan mandiri yang tergabung dengan perpustakaan dan Taman Bermain Anak. Di ruang tersebut wajib pajak yang membawa anak dapat melaporkan pajaknya secara mandiri, dan memberikan ruang untuk anak-anak bermain dengan permainan yang mendidik. Setelah selesai melaporkan kewajibannya, wajib pajak juga dapat menambah ilmu pengetahuan dengan membaca buku yang tersedia di perpustakaan.

KPP Pratama Jakarta Mampang Prapatan juga menyediakan sarana untuk wajib pajak penyandang disablitas untuk melaporkan kewajiban perpajakannya. Penyediaan sarana ini bukan untuk membedakan namun untuk memberi kemudahan bagi wajib pajak tersebut.

Semua sarana tersebut dibuat dengan tujuan mengamankan amanah penerimaan negara, selain penggalian potensi, kenyamanan yang didapat oleh wajib pajak juga membawa dampak dalam kepatuhan. Peningkatan kepatuhan formal dan materiil akan membantu pengamanan penerimaan negara.

Peningkatan penerimaan pajak dengan tujuan untuk pembangunan infrastruktur, pemberian tunjangan kesehatan, pendidikan, rumah layak huni, semua ditujukan untuk sila kelima Pancasila yaitu Kemakmuran Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Jadi, pajak yang kita kumpulkan digunakan untuk rakyat, dari rakyat, dan untuk rakyat.

Masih banyak cerita yang bisa digali dari Si Jampang, namun akan lebih menarik kalau kita mendengar cerita Si Jampang sambil bertandang ke PajaKafè.(*)

*) Tulisan ini merupakan pendapat pribadi penulis dan bukan cerminan sikap instansi dimana penulis bekerja.