Oleh: Amalia Ulfa, pegawai Direktorat Jenderal Pajak

 

Bangsa Indonesia memperingati Hari Kebangkitan Nasional pada tanggal 20 Mei setiap tahunnya. Berdirinya organisasi Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908 melatarbelakangi diperingatinya Hari Kebangkitan Nasional. Organisasi yang didirikan oleh Dr. Soetomo dan para mahasiswa School tot Opleiding van Indische Artsen (STOVIA) ini menjadi pelopor gerakan nasional yang menyatukan berbagai lapisan masyarakat Indonesia untuk mencapai suatu tujuan bersama, yaitu kemerdekaan.

Pada saat itu, organisasi Budi Utomo merupakan organisasi perjuangan modern pertama di Indonesia. Banyak pemuda dan mahasiswa yang bergabung dengan organisasi Budi Utomo dan menjadi pemimpin berbagai organisasi pergerakan lainnya di kemudian hari, seperti Indische Partij, Sarekat Islam, dan Perhimpunan Indonesia.

Sebelum dibentuknya organisasi Budi Utomo, perlawanan terhadap penjajahan cenderung bersifat terpisah-pisah. Namun, Budi Utomo menjadi titik awal munculnya semangat perjuangan yang mampu menyatukan berbagai lapisan masyarakat dalam upaya membebaskan diri dari penjajahan. Ki Hajar Dewantara dan Radjiman Wedyodiningrat mengusulkan tanggal 20 Mei yaitu hari lahirnya Budi Utomo sebagai Hari Kebangkitan Nasional dan hal tersebut disetujui oleh Presiden Soekarno. Hal ini bertujuan untuk mengenang perjuangan para pendiri bangsa dan menanamkan nilai-nilai kebangkitan nasional kepada generasi muda.

Dalam situasi saat ini, semangat dan nilai kebangkitan nasional tidak ditandai dengan perjuangan fisik melawan penjajah, tetapi melalui partisipasi aktif membangun bangsa. Salah satunya melalui kepatuhan terhadap kewajiban perpajakan. Sebagai tulang punggung pembangunan nasional, pajak merupakan sumber pendapatan negara yang mampu membiayai pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan bahkan bantuan sosial. Setiap pajak yang dibayarkan oleh warga negara bukan hanya sekadar untuk memenuhi kewajiban administratif, namun merupakan salah satu bentuk perjuangan modern dan gotong royong yang menopang kesejahteraan bangsa.

Pada tanggal 6 Januari 2025, Kementerian Keuangan menggelar konferensi pers ihwal kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, yang bertajuk "APBN 2024: Kerja Keras untuk Kemanjuan Bangsa". Dalam kesempatan tersebut, Menteri Keuangan menjelaskan bagaimana APBN 2024 digunakan untuk mendanai berbagai program serta manfaatnya bagi bangsa Indonesia.

Image removed.

Sumber: www.mediakeuangan.kemenkeu.go.id
 

Pada tahun 2024, total pendapatan negara adalah sebesar Rp2.842,5 triliun. Direktorat Jenderal Pajak (DJP) tahun 2024 diamanatkan target penerimaan pajak sebesar Rp1.921 triliun. Dari target tersebut, DJP berhasil mengumpulkan penerimaan sebesar Rp1.932,4 triliun melebihi target yang telah ditetapkan. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa pajak merupakan fondasi keuangan negara dan merupakan porsi terbesar pendapatan dalam struktur APBN.

Salah satu bukti kontribusi penerimaan negara yang berdampak pada kesejahteraan bangsa terefleksi pada turunnya persentase jumlah penduduk miskin pada tahun 2024. Dilansir dari data Badan Pusat Statistik tanggal 15 Januari 2025, persentase penduduk miskin pada September 2024 adalah sebesar 8,57 persen, menurun sebesar 0,46 persen terhadap Maret 2024, dan menurun sebesar 0,79 persen terhadap Maret 2023.

Kontribusi terbesar realisasi anggaran 2024 salah satunya adalah di bidang kesehatan, yaitu pemanfaatan anggaran melalui Kementerian/Lembaga sebesar Rp112,6 triliun, antara lain untuk:

  • Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan Nasional (PBI JKN) sebesar Rp46,1 triliun bagi 96,7 juta peserta. PBI JKN merupakan salah satu program pemerintah untuk memberikan perlindungan kesehatan bagi masyarakat kurang mampu. Masyarakat dapat menikmati layanan kesehatan melalui BPJS Kesehatan tanpa membayar iuran bulanan.
  • Penugasan tenaga kesehatan sebesar Rp27,3 miliar sebanyak 5.385 tenaga kesehatan ke daerah tertinggal. Masyarakat yang berada di wilayah terpencil cenderung memiliki hambatan dalam memperoleh layanan kesehatan, sehingga penyediaan tenaga medis menjadi salah satu prioritas yang disediakan oleh pemerintah.
  • Pemeriksaan sampel obat dan makanan sebesar Rp103,5 miliar untuk 115,5 ribu sampel obat dan makanan.
  • Pemenuhan alat/obat kontrasepsi sebesar Rp518,7 miliar bagi 21.361 lembaga.
  • Sosialisasi dan diseminasi pengendalian TBC sebesar Rp14,7 miliar bagi 10 ribu orang.

    Image removed.

Sumber: www.mediakeuangan.kemenkeu.go.id

Selain itu, contoh kontribusi APBN 2024 lainnya adalah penyaluran transfer ke daerah (TKD) yang mencapai Rp70,1 triliun. Penyaluran TKD ini bertujuan untuk mendukung pelayanan publik dan sektor prioritas yang dilaksanakan daerah. Penguatan TKD juga diharapkan dapat mengurangi kesenjangan antar pusat-daerah atau daerah-daerah serta peningkatan kemandirian daerah itu sendiri. Beberapa contoh pemanfaatan melalui TKD 2024 adalah pendanaan operasional sebanyak Rp12,8 triliun untuk 10.072 puskesmas, serta bantuan operasional keluarga berencana (KB) sebesar Rp3,2 triliun untuk 4.648 Balai Penyuluh KB.  

Dari data kinerja APBN tersebut, dapat disimpulkan bahwa pajak berkontribusi sangat besar dalam menopang penerimaan APBN. Uang Kita menjadi salah satu tonggak penting upaya mewujudkan kesejahteraan bangsa. Setiap rupiah yang dibayarkan oleh masyarakat disalurkan kembali dalam bentuk layanan publik, perlindungan sosial, pendidikan, pembangunan infrastruktur, dan layanan kesehatan di seluruh penjuru negeri.

Taat pajak dan membayar pajak bukan hanya sekadar untuk memenuhi kewajiban administratif, namun merupakan sebuah bentuk nyata perjuangan masa kini. Dalam semangat Hari Kebangkitan Nasional mendatang, kesadaran akan kontribusi perjuangan melalui pajak adalah semangat gotong royong dan cinta tanah air di era modern.

Kini, perjuangan bukan lagi melalui senjata di medan perang, melainkan lewat peran aktif mendukung pembangunan bangsa melalui pajak yang kuat demi Indonesia yang maju.

 

*)Artikel ini merupakan pendapat pribadi penulis dan bukan cerminan sikap instansi tempat penulis bekerja.

Konten yang terdapat pada halaman ini dapat disalin dan digunakan kembali untuk keperluan nonkomersial. Namun, kami berharap pengguna untuk mencantumkan sumber dari konten yang digunakan dengan cara menautkan kembali ke halaman asli. Semoga membantu.