Bukalapak dan UMKM, kok Acaranya di Kantor Pajak

Oleh: Anang Purnadi, Pegawai Direktorat Jenderal Pajak
Iya acaranya mereka, para pelaku UMKM dan salah satu toko jual beli online di Indonesia Bukalapak yang diselenggarakan di Kantor Pelayanan Pajak. Mereka saling berkepentingan dan pihak pajak pun ada diantara kepentingan itu. Pelaku UMKM memerlukan tempat untuk menjual produk mereka, Bukalapak butuh untuk menambah pelapak dan produk jualan mereka, dan pajak butuh keduanya untuk mensosialisasikan dan pembayaran pajak pada akhirnya.
Seperti yang terselenggara Rabu 29 November 2017 di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bojonegoro, para penggiat UMKM bekerja sama dengan Bukalapak menyenggarakan sosialisasi bertajuk 'Go Online' yang bertujuan untuk mengembangkan pemasaran produk-produk UMKM di Kabupaten Bojonegoro agar lebih luas dan lebih dikenal diluar.
Kita tidak bisa memungkiri bahwa dunia niaga sudah bergeser, diluar sana kita bisa tahu ritel-ritel raksasa mulai bertumbangan, di Indonesia sendiri sudah beberapa ritel menutup di cabang-cabang yang sudah mengalami penurunan jumlah penjualannya. Bukan karena konsumen tidak melakukan pembelian, bukan karena ekonomi hancur sehingga daya beli turun. Tapi bergeser dari transaksi ketemu secara langsung ke transaksi secara online.
Satu indikasi paling kentara adalah bagaimana ramainya usaha jasa pengiriman/kurir, berapa banyak jasa pengiriman yang bermunculan. Hal ini memperkuat bahwa konsumen lebih cenderung melakukan pembelian secara online, selain gampang, bisa dimana saja dan tidak perlu menempuh jarak bermacet-macet ria. Bermacam macam bonus juga diberikan oleh pihak toko online menambah antusias konsumen belanja online.
Agar tidak ketinggalan zaman, para pelaku UMKM harus mengikutinya. Sudah tidak zamannya hanya jualan di sekitar rumah/toko, karena toko online sudah ada ditangan calon pembeli. Mereka harus bisa bersaing, dan Bukalapak menyambut hal ini dengan baik. Mereka mendirikan komunitas pelapak di wilayah masing-masing kota. Mereka juga akan mengadakan kelas komunitas pelapak. Bukalapak akan mengajarkan cara membuat akun, membuat kemasan produk yang bagus, membuat foto yang menarik sampai bagaimana membundling produk agar calon pembeli tertarik atas produk mereka.
Pihak Bukalapak akan sangat diuntungkan dengan kehadiran para pelaku UMKM ini, selain jumlah akun bertambah, jumlah transaksi, jumlah download aplikasi dan pastinya keuntungan perusahaan akan meningkat. Mereka harus eksis ditengah persaingan dengan toko-toko online yang semakin ketat. Pajak bersinergi dengan mereka, para pelaku UMKM adalah calon dan wajib pajak pemula yang masih awam dengan aturan perpajakan. Pihak pajak harus menajdi mitra keduanya, mendampingi para pelaku UMKM dan Bukalapak sebagai wajib pajak.
Acara para pelaku UMKM dan Bukalapak sengaja diselenggarakan di Kantor Pelayanan Pajak sebagai bentuk nyata bahwa pihak pajak adalah mitra. Pendidikan pajak sangat diperlukan diawal-awal usaha, agar suatu saat mereka sudah besar, pajak tidak akan menjadi masalah atau momok yang menakutkan. Kantor Pelayanan Pajak sekarang lebih friendly kepada siapapun untuk belajar dan bertanya tentang pajak. Dan kantor pajak terbuka bagi komunitas-komunitas lain yang ingin bekerjasama dengan pihak pajak.(*)
*) Tulisan ini merupakan pendapat pribadi penulis dan bukan cerminan sikap instansi di mana penulis bekerja.
- 106 kali dilihat