
Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Madya Bandung menggelar Sosialisasi Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak & Reformasi Perpajakan. Acara berlangsung secara tatap muka di Aula Lantai III KPP Madya Bandung (Rabu, 17/5). Kegiatan ini diikuti oleh 21 (dua puluh satu) pelajar yang terdiri dari siswa dan mahasiswa baik yang sedang melaksanakan magang atau menjalani Praktek Kerja Lapangan (PKL).
Acara diawali dengan menyaksikan video arahan Direktur Jenderal Pajak tentang integritas pegawai sebagai salah satu public campaign anti gratifikasi dan anti korupsi agar diketahui oleh pihak eksternal.
Pembukaan disampaikan oleh Kepala Subbagian Umum dan Kepatuhan Internal Harmini. “Diharapkan pihak eksternal khususnya pelajar dapat lebih memahami kondisi organisasi serta bagaimana cara kerja di Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Penting untuk menumbuhkan minat di dunia perpajakan mengingat dalam hal ini pelajar merupakan generasi penerus bangsa,” ujarnya.
Tim Penyuluh Pajak yang terdiri dari Leo Fatra Nugraha dan Sofri Abdul Rochim hadir sebagai narasumber. Selain pemberian materi, narasumber juga menyiapkan pre-test dan post-test, serta beberapa pertanyaan untuk sesi mini kuis.
Materi utama yaitu mengenai Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak. Leo menjelaskan tentang struktur organisasi, jenis-jenis Kantor Pelayanan Pajak, KPP Madya secara garis besar, serta tugas dan fungsi Seksi di KPP Madya Bandung.
Selanjutnya materi mengenai 5 Pilar Reformasi Perpajakan yang meliputi Organisasi, Sumber Daya Manusia, Teknologi Informasi dan Basis Data, Proses Bisnis, serta Peraturan dan Perundangan disampaikan oleh Sofri.
“DJP memiliki sasaran strategis yang menggambarkan kondisi ideal versi DJP di sepanjang tahun 2020 sampai dengan tahun 2024. Seluruh insan DJP sedang berusaha untuk ke arah sana dan menjadi lebih baik,” tutur Sofri.
Selain materi-materi utama, disampaikan pula informasi mengenai KPP Madya Bandung yang sedang berusaha mewujudkan Zona Integritas menuju Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (ZI-WBBM).
“Untuk mewujudkan ini, petugas pajak harus bekerja dengan sepenuh hati memberikan layanan semaksimal mungkin kepada wajib pajak tanpa biaya sama sekali. KPP Madya Bandung juga mengedepankan budaya anti gratifikasi dan anti korupsi dalam menjalankan tugas,” ungkap Sofri.
Beberapa peserta berperan aktif dalam menjawab pertanyaan di sesi mini kuis. Siswa dari SMK Kencana pun mendapat hadiah karena berhasil menjelaskan pekerjaan yang diemban oleh petugas pajak di Seksi Pelayanan.
Peserta lain, Zalfa dari Universitas Padjajaran, memberikan pendapatnya terkait acara hari ini, “Paparan yang diberikan menarik dan membuka wawasan tentang dunia perpajakan yang selama ini hanya saya lihat di media sosial,” ujar Zalfa.
Leo menutup acara dengan mengimbau peserta untuk terus bersikap positif dan menerapkan budaya anti gratifikasi dan anti korupsi sejak dini di mana pun berada. Setelah acara, diharapkan semangat reformasi perpajakan juga dapat dirasakan oleh kalangan pelajar.
Pewarta: Annisa Asisiura |
Kontributor Foto: Muhammad Taufik Setiawan |
Editor: Sintayawati Wisnigraha |
*)Konten yang terdapat pada halaman ini dapat disalin dan digunakan kembali untuk keperluan nonkomersial. Namun, kami berharap pengguna untuk mencantumkan sumber dari konten yang digunakan dengan cara menautkan kembali ke halaman asli. Semoga membantu.
- 32 views