Gelar BDS, Pajak Cicadas Ajak UMKM Pahami Laporan Keuangan

Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bandung Cicadas menggelar kegiatan Business Development Services (BDS) tahun 2022 dengan topik bahasan “Laporan Keuangan Tepat Keuntungan Meningkat” secara daring  di Studio Penyuluhan KPP Pratama Bandung Cicadas, Jalan Soekarno Hatta Nomor 781, Kota Bandung (Rabu, 28/12).

KPP Pratama Bandung Cicadas menggandeng wakil ketua Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Wilayah Jawa Barat Ivan Yudianto sebagai narasumber. Penyuluh pajak Siska Maharani memandu acara yang diikuti oleh 55 orang peserta yang bergabung dalam Zoom Meeting ini.

Kegiatan BDS dibuka dengan sambutan oleh Kepala KPP Pratama Bandung Cicadas Joni Isparianto.

“Dengan adanya kegiatan BDS ini, saya berharap Teman-Teman yang hadir di sini dapat mengambil manfaat dari apa yang nanti akan disampaikan langsung oleh ahlinya dari IAI Jabar, Bapak Ivan, guna menyusun laporan keuangan yang tepat, jelas dan benar yang berkaitan langsung dengan pelaporan SPT Tahunan,” ujar  Joni dalam sambutannya.

Acara dilanjutkan dengan paparan materi mengenai penyusunan laporan keuangan untuk wajib pajak UMKM oleh Ivan dengan moderator Pipit Damayanti.

Di awal paparannya Ivan menjelaskan manfaat UMKM yang perlu menyusun laporan keuangan dilanjutkan dengan kriteria pembukuan dan pencatatan beserta ketentuannya, jenis-jenis laporan keuangan, penghasilan dan beban, siklus akuntansi, penjelasan mengenai setiap akun dalam neraca, serta contoh kasus penjurnalan.

Kegiatan yang berlangsung tiga jam dari mulai pukul 09.00 WIB ditutup dengan diskusi dari pertanyaan wajib pajak yang masuk dalam kolom chat dan closing statement dari narasumber.

“Sebagai closing statement, saya ingin menyampaikan beberapa poin penting yang harus diperhatikan diantaranya apabila kita bertransaksi maka harus ada bukti-bukti yang dapat dipertanggungjawabkan karena jurnal yang kita buat harus sesuai dengan bukti yang ada, laporan keuangan harus mengacu dengan standar. Kapan kita melakukan pencatatan itu penting sekali, dan kita menggunakan kebijakan akuntansi yang seuai dengan ketentuan perpajakan,” pungkas  Ivan.