BDS, KPP PIT Edukasi Aspek Legalitas dan Pembiayaan UMKM

Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Palembang Ilir Timur bekerja sama dengan Palembang Icon Mall, DPMPTSP Palembang, Masyarakat Ekonomi Syariah Sumatera Selatan, dan Bank Sumsel Babel Syariah menyelenggarakan Business Development Services (BDS) dengan tema Legal Aspect for UMKM & Access to UMKM Financial bertempat di Palembang Icon Mall, Palembang (Rabu, 7/12).

Kepala KPP Pratama Palembang Ilir Timur, Akhmad Yani, dalam sambutannya menyampaikan bahwa tugas DJP bukan sekadar mengurus penerimaan pajak tetapi juga mendorong agar UMKM berkembang lebih besar sehingga bisa memberikan kontribusi lebih besar lagi.

Kegiatan dibuka oleh Kepala Bidang P2HUmas Kanwil DJP Sumsel dan Kep. Babel, Muhamad Riza Fahlevi mewakili Kepala Kanwil DJP Sumsel dan Kep. Babel.

“Kegiatan ini sebagai upaya mendorong dan memperkuat UMKM agar lebih tangguh dari sisi aspek legalitas dan pembiayaan. Semoga kegiatan ini bermanfaat karena UMKM adalah tulang punggung ekonomi Indonesia,” ungkap Riza dalam sambutannya.

BDS kali ini merupakan yang kedua kalinya digelar paska gelaran BDS pertama Oktober lalu. Kegiatan diikuti oleh lebih dari 60 peserta dari berbagai kalangan pelaku UMKM di daerah Sumatera Selatan.

Materi kegiatan BDS kedua ini meliputi aspek legalitas bagi UMKM, sertifikasi halal secara umum, peraturan perpajakan terbaru mengenai perubahan fungsi NIK menjadi NPWP, dan Kredit Usaha Rakyat Syariah. Setiap materi disampaikan langsung oleh narasumber dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Palembang, Masyarakat Ekonomi Syariah Sumatera Selatan, dan Bank Sumsel Babel Syariah.

Yani berharap melalui BDS ini, UMKM khususnya di wilayah Sumatera Selatan dapat memperkuat pengetahuan dan keterampilan, memiliki legalitas usaha seperti izin usaha, sertifikasi halal, NPWP.

"Hal tersebut akan menjadikan usaha pelaku UMKM sah dan legal secara kenegaraan sehingga para pelaku UMKM memiliki kepastian hukum dan sarana pemberdayaan untuk mengembangkan usaha," jelas Yani lebih lanjut.