“Kami mengharapkan nanti adik-adik untuk tidak jadi free rider,” ujar Rendy Brian Pratama, penyuluh pajak kantor Pelayanan Pajak (KPP) Madya Semarang dalam acara kunjungan SMK Walisongo Pecangaan Kabupaten Jepara di Aula Balairung Kalinyamat KPP Madya Semarang, Kota Semarang (Kamis, 3/11).

Rendy menyampaikan hal tersebut di hadapan 23 siswa-siswi  dan 15 guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Walisongo Pecangaan. Adapun tujuan kegiatan kunjungan tersebut adalah untuk memberikan pemahaman kepada siswa-siswi SMK terkait dengan perpajakan secara umum dan mengetahui alur keuangan yang digunakan untuk pembangunan.

Rendy menjelaskan bahwa free rider adalah pihak-pihak yang ikut serta memanfaatkan fasilitas umum tetapi tidak membayar pajak.

“Istilahnya menikmati tanpa kontribusi,” jelasnya. Ia memberikan contoh ketika masyarakat membutuhkan fasilitas antara lain jalan raya, jembatan, dan keamanan negara. Seluruh manfaat publik tersebut dibiayai menggunakan penerimaan negara yang sebagian besar berasal dari pajak. Ketika seseorang memanfaatkannya namun tidak ikut serta membayar pajak, tambahnya, maka akan muncul free rider.

Lebih lanjut Rendy menjelaskan bahwa pada saat seseorang sudah mempunyai penghasilan baik mempunyai usaha sendiri ataupun sebagai karyawan agar tidak lupa membuat nomor pokok wajib pajak (NPWP) dan membayar pajak yang seharusnya terutang.

Pajak yang dibayar para wajib pajak tersebut, lanjutnya, bersama dengan penerimaan negara yang lain akan terkumpul ke kas negara. Rendy menambahkan bahwa uang tersebut dinamakan pendapatan negara yang akan digunakan salah satunya untuk pembangunan negara.

“Mohon diingat ya, jangan jadi free rider” pesan Rendy.

 

Pewarta: Agung Budi S
Kontributor Foto: Agung Budi S
Editor: Dyah Sri Rejeki