KPP Pratama Ponorogo bekerja sama dengan KP2KP Pacitan menyelenggarakan kegiatan Business Development Services (BDS) di Aula KPPN Pacitan dan dihadiri oleh kurang lebih 35 pelaku UMKM di Kabupaten Pacitan (Kamis, 22/9). Sebagai bentuk sinergi unit Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Satu, KPP Pratama Ponorogo melibatkan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Pacitan dalam kegiatan yang mengusung tema "Saatnya UMKM Pacitan Naik Kelas" ini. Tujuannya adalah untuk memberikan dukungan terhadap program pemberdayaan UMKM Nasional.

Acara dibuka dengan paparan materi dari keynote speaker Indra Priyadi selaku Kepala KPP Pratama Ponorogo. Pada kesempatan ini Indra menyampaikan materi terkait peran UMKM terhadap Perekonomian. Dijelaskan Indra, peran UMKM sangatlah penting terhadap perekonomian, karena UMKM berkontribusi terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan penyerapan tenaga kerja.  Indra Priyadi juga menjelaskan bentuk dukungan Kementerian Keuangan terhadap UMKM, seperti pemberian insentif pajak untuk UMKM saat pandemi (tahun 2020-2021), program pembiayaan, UMKM dengan omzet tidak lebih dari 500 juta tidak dikenakan Pajak Penghasilan (PPh), lelang oleh Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL), serta kemudahan ekspor oleh Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC).

Selanjutnya, materi terkait Digipay dan Potensi Pembiayaan bagi UMKM disampaikan oleh narasumber Ana Sariasih, Kepala KPPN Pacitan. Ana memperkenalkan Digipay sebagai platform belanja dan pembayaran pemerintah, sekaligus mengajak pelaku UMKM Pacitan untuk bisa bergabung dalam marketplace tersebut. Selain itu, dijelaskan pula konsep dasar pembiayaan UMKM yang terdiri dari Bantuan Sosial, Ultra Mikro (UMi), Kredit Komersil, dan Kredit Usaha Rakyat (KUR).

KPP Pratama Ponorogo juga menghadirkan narasumber lain, yaitu Haris Danur W, pemilik Bulumerak Creative. Bulumerak Creative merupakan jasa foto produk dan jasa desain logo yang lokasi usahanya berada di Jalan Diponegoro, Ponorogo.

Haris menjelaskan secara detail tentang fotografi produk, mulai dari pengaturan kamera, cara pengambilan angle foto, alat bantu untuk mempercantik hasil foto, serta aplikasi editor foto. Tidak hanya itu, Haris juga menjelaskan bagaimana strategi pemasaran produk, yaitu cara pemasaran produk di sosial media (terutama pemasaran produk di marketplace Facebook), kalimat yang digunakan dalam pemasaran produk, serta pentingnya pemilihan foto produk. Haris juga mendemonstrasikan secara langsung kepada peserta cara fotografi produk yang benar. Dalam hal ini, beberapa produk karya pelaku UMKM Pacitan digunakan sebagai objek foto, mulai dari batik, aksesoris batu, serta produk makanan dan minuman.

Istianah, salah satu peserta dari UMKM bersyukur dengan adanya kegiatan ini. "Kami sebagai pelaku UMKM, terutama di Pacitan merasakan walaupun kami tinggal di kota kecil tapi ada perhatian dari pemerintah. Salah satunya adalah adanya pelatihan hari ini yang judulnya "UMKM Pacitan Naik Kelas". Ini dari judulnya saja sudah positif, sudah optimis kalau Pacitan itu bisa bangkit UMKM-nya,” ujar Istianah. 

“Sebelumnya kita mengikuti acara seperti ini masih secara daring jadi agak susah pemahamannya. Hari ini kita bersyukur karena acaranya tatap muka dan materinya fotografi produk, jadi kita bisa praktik secara langsung. Harapan ke depannya, foto kami di sosial media lebih bagus sehingga menaikkan penjualan dan omzet kita," imbuh Istianah.

 

Pewarta: Berliana Amalia Indah
Kontributor Foto: Berliana Amalia Indah
Editor: Nine Megawati Zahra