Dosen STIE YKPN Yogyakarta Ikuti Inklusi Tahap II

Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Daerah Istimewa Yogyakarta (Kanwil DJP DIY) menyelenggarakan acara “Bimbingan Teknis Inklusi Kesadaran Pajak” secara daring di Gedung Kuliah 101 Kampus STIE YKPN Yogyakarta Jl. Raya Kledokan, Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (Jumat, 9/9).

Acara ini dimulai pukul 08.30 WIB dan diikuti oleh 17 dosen. Pengurus tax center Deranika Ratna Kristiana membuka acara dan sekaligus memberikan sambutan. Dera mengatakan bahwa Kanwil DJP DIY dengan STIE YKPN sudah menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) terkait Program  Inklusi Kesadaran Pajak pada 30 Agustus 2022 dan akan ditindaklanjuti dengan bimbingan teknik (bimtek) inklusi pajak kepada para dosen.

Program inklusi pajak ini merupakan upaya Direktorat Jenderal Pajak (DJP) untuk meningkatkan kesadaran pajak kepada masyarakat khususnya calon wajib pajak. Bimtek ini sendiri  bertujuan untuk memberikan arahan kepada seluruh dosen yang hadir tentang gambaran program inklusi kesadaran pajak. Ke depannya  para dosen inilah yang  akan menjadi kepanjangan tangan dari  DJP untuk menanamkan kesadaran pajak kepada para mahasiswanya.

STIE YKPN Yogyakarta merupakan kampus pertama yang menjadi sasaran tempat Kanwil DJP DIY  melaksanakan program inklusi perpajakan. Ketua STIE YKPN Wisnu Prajogo menyambut baik kegiatan ini dan mengatakan siap serta mendukung program dari DJP ini.

Fungsional Penyuluh Pajak Kanwil DJP DIY  Darmini Setyo Pinurbo menyampaikan materi  program inklusi kesadaran pajak  untuk tingkat pendidikan tinggi. Peserta yang semuanya dosen menyimak dan memperhatikan penjelasan dari pemateri. Darmini melakukan interaksi langsung kepada peserta dan terlihat beberapa dosen bertanya dan diskusi terkait materi.

Sesi diskusi semakin menarik dengan banyaknya pertanyaan terkait kesadaran pajak dan usulan permintaan adanya video pembelajaran untuk mahasiswa. Salah satu  dosen mengatakan  bahwa dengan menonton video terkait kesadaran pajak, mahasiswa akan lebih cepat paham daripada hanya menerima pembelajaran dari  buku atau paparan dari dosen saja.

Acara berjalan dengan lancar dan diakhiri dengan foto bersama.